Pembalasan Gadis Peliharaan

Jika Kalian Berbohong Padaku, Siapa Lagi yang Bisa Kupercaya?



Jika Kalian Berbohong Padaku, Siapa Lagi yang Bisa Kupercaya?

Mata Yan Xin agak sedikit rabun jauh. Meskipun rabun itu tidak terlalu serius, ia perlu mengenakan kacamata saat bekerja. Kacamata berbingkai hitam yang dikenakannya akan mengurangi kerapuhannya dan menambah kelihaian sebagai seorang wanita yang kuat.     

Ketika Yan Xin berpenampilan dengan rambut ditata rapi, berkacamata, dan mengenakan pakaian formal, tidak akan ada orang di perusahaan yang berani membuat masalah di depan Yan Xin.     

Meskipun Yan Xin tidak merapikan rambutnya malam ini, ia langsung menjadi berbeda saat mengenakan kacamatanya. Li Lanxi dan Wen Xiangyang jelas pangling melihatnya. Jangankan keterkejutan Li Lanxi, Wen Xiangyang pun juga jarang melihat Yan Xin mengenakan kacamata.     

"Xiaolan, teman tetaplah teman, dan bisnis adalah bisnis. Ini adalah kontrak pengesahan bintang iklan kali ini. Kau bisa melihatnya. Jika tidak ada masalah, kau bisa menandatanganinya," kata Yan Xin pada Li Lanxi.     

Yan Xin membawa kontrak itu ke Li Lanxi. Li Lanxi melirik Yan Xin, lalu melihat ke Wen Xiangyang, dan akhirnya langsung membalik kontrak ke tempat yang harus ditanda tangani. Tanpa melihatnya, ia langsung menandatangani namanya.     

Li Lanxi tersenyum dan bercanda, "Jika Ibu-ku Wu tahu aku menandatangani kontrak sebesar itu secara pribadi, aku tidak tahu apakah dia akan tertawa atau menangis."     

Yan Xin bergumam, "Xiaolan, kau tidak melihatnya..."     

Li Lanxi mendengar keraguan Yan Xin. Ia tersenyum sambil memeluk bahu Wen Xiangyang dan Yan Xin, lalu berkata, "Xiaoxin, Xiangyang, jika kau berbohong padaku, maka aku benar-benar tidak tahu siapa lagi yang bisa aku percaya?"     

Kata-kata Li Lanxi membuat tubuh Wen Xiangyang menegang, Xiaolan yang percaya tanpa syarat padanya...     

Beberapa hal seperti ini jika semakin lama ditunda, semakin tidak bisa dikatakan.     

Kontrak pengesahan bintang iklan telah diputuskan seperti ini dan tidak sesulit yang dibayangkan. Bagaimanapun, ketiga orang itu masih saling memikirkan satu sama lain sehingga biaya 50 juta Yuan sebagai bintang iklan begitu mudah diselesaikan. Setelah menandatangani kontrak, Yan Xin dan Wen Xiangyang tidak lagi mempermasalahkan hal ini. Mereka bertiga bermain lagi tanpa beban seperti tiga wanita menggila.     

Keesokan harinya, Li Lanxi tidak pergi syuting. Ia hanya mengajak Yan Xin dan Wen Xiangyang bermain di berbagai macam tempat. Setelah mereka bertiga bermain sepanjang hari, Yan Xin dan Wen Xiangyang juga harus pergi.     

Bagaimanapun, Yan Xin masih harus pergi bekerja. Ada juga hal yang harus Wen Xiangyang dilakukan begitu ia kembali. Ia harus membeli anting-anting yang disukai Li Lanxi.     

Mengingat sifat Yan Xin, Wen Xiangyang tahu sejak Li Lanxi menandatangani kontrak bahwa Yan Xin pasti akan memberinya komisi 500.000 Yuan. Wen Xiangyang tidak berencana untuk bersikap sungkan dengan Yan Xin kali ini. Lagi pula, ia terlalu kekurangan uang.     

Saat Wen Xiangyang dan Yan Xin hendak berangkat pulang, Li Lanxi secara pribadi mengantar mereka sendiri pergi ke bandara. Ketiganya berpisah di bandara dengan tidak rela. Kemudian, Wen Xiangyang dan Yan Xin naik pesawat dan kembali ke kota Nande untuk menangani hal-hal yang masih menunggu untuk mereka tangani.     

Begitu Wen Xiangyang dan Yan Xin kembali ke kota Nande, Yan Xin sangat ingin kembali dan melaksanakan kontrak. Ia takut kakaknya akan mengalami masalah di tengah jalan dan kerja sama akan hilang. Jadi, ia berpamitan pada Wen Xiangyang dan buru-buru kembali ke perusahaan.     

Wen Xiangyang melihat Yan Xin yang begitu sibuk. Ia juga berbalik dan kembali ke vila.     

Begitu Wen Xiangyang kembali ke vila, ia mendengar gonggongan Xiao Q dari kejauhan. Saat Wen Xiangyang dan Mu Lingqian pergi mengunjungi lokasi syuting Li Lanxi, mereka meninggalkan Xiao Q di rumah untuk dirawat oleh Ibu Zhuang.     

Xiao Q sedang berdiri di balkon di lantai dua dan melihat Wen Xiangyang kembali. Xiao Q berdiri di balkon dengan senang hati, menggonggong ke arah Wen Xiangyang, lalu berbalik untuk berlari ke bawah. Bahkan, sebelum Wen Xiangyang memasuki pintu, Xiao Q meloncat ke arahnya dan menjilatnya sambil menggonggong penuh semangat, "Guk! Guk! Guk!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.