Pembalasan Gadis Peliharaan

Bangun dan Minum Ini



Bangun dan Minum Ini

0Plak!     

Mu Lingqian menutup telepon.     

"....." Hua Yu hanya terdiam dan membatin, Apakah aku baru saja memarahi Bos? Nasibku ini menyedihkan sekarang.     

Mu Lingqian sedikit bingung setelah ia akhirnya melihat penampilan Wen Xiangyang. Selain itu, selama dua bulan ia memelihara Wen Xiangyang, ini adalah pertama kalinya Wen Xiangyang seperti ini. Jika tidak, Mu Lingqian pasti sudah menduganya sejak lama.     

Ibu Mu Lingqian dan kakak perempuan tertua Mu Lingqian menderita dismenore. Setiap kali mereka merasakan sakit, amarah kedua wanita dalam keluarga itu selalu meledak. Ayah Mu Lingqian, kakak laki-laki Mu Lingqian, dan Mu Lingqian sendiri selalu menjadi sasaran. Karenanya, mereka semua tahu bagaimana menangani masalah ini.     

Wen Xiangyang terbangun ketika Mu Lingqian menggendongnya kembali ke kamar, tetapi ia menyadari apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Kehadiran Mu Lingqian di sini membuatnya merasa terlalu malu untuk membuka matanya. Begitu Mu Lingqian keluar untuk menelepon, Wen Xiangyang langsung berlari ke toilet. Kemudian, setelah ia keluar dari toilet, Mu Lingqian belum juga kembali.     

Wen Xiangyang merasa tubuhnya sangat tidak nyaman. Ia berbaring di tempat tidur dan lambat laun tertidur. Kemudian, ia terbangun lagi dan kali ini dibangunkan oleh Mu Lingqian. Saat Wen Xiangyang yang kebingungan membuka matanya, ia bisa melihat dengan jelas bahwa Mu Lingqian duduk di sampingnya dengan sebuah mangkuk di tangannya. Sepertinya mangkuk itu berisi air gula merah.     

"Bangun. Minumlah ini," Mu Lingqian meletakkan mangkuk di meja samping tempat tidur dan membantu Wen Xiangyang bangun agar bisa meminum air gula merah di mangkuk itu.     

Setelah Wen Xiangyang meminum semangkuk air gula merah, ia melihat ke arah Mu Lingqian. Ia ingat bahwa ia tidak membeli air gula merah untuk disimpan di rumah. Mungkinkah Mu Lingqian baru saja keluar untuk membelikannya di tengah malam ini?     

Mu Lingqian tidak melihat ke arah Wen Xiangyang. Ia hanya meletakkan tangannya di perut Wen Xiangyang lagi dan menggosok-gosok perut Wen Xiangyang. Namun, Wen Xiangyang tiba-tiba berlari ke toilet. Mu Lingqian seharusnya sudah menduga ketika Wen Xiangyang mengatakan bahwa perutnya terasa tidak nyaman.     

Mu Lingqian membiarkan Wen Xiangyang berbaring di tempat tidur. Setelah ia menggosok-gosok perut Wen Xiangyang sebentar, barulah ia bertanya, "Apakah sudah lebih baik?"     

Wen Xiangyang berbaring di tempat tidur dan membenamkan dirinya di balik selimut hingga hanya memunculkan kepalanya. Ia memandang Mu Lingqian yang alisnya berkerut dengan dingin dan tajam, menggigit bibirnya dalam diam, dan akhirnya baru berbicara, "Tuan Mu, apakah kau bisa tidak membiarkan Yan Junyi tahu tentang hubungan kita?"     

Perkataan Wen Xiangyang membuat tangan Mu Lingqian di perutnya tiba-tiba berhenti. Ada sedikit aura dingin di mata Mu Lingqian. Sebelum Mu Lingqian benar-benar berubah menjadi sepenuhnya dingin, Wen Xiangyang meraih tangan Mu Lingqian dan menatap Mu Lingqian dengan menyedihkan. Matanya yang besar penuh permohonan.     

Mu Lingqian memejamkan matanya, lalu melepas pakaiannya dan naik ke atas tempat tidur. Ia menarik Wen Xiangyang ke dalam pelukannya dan berkata, "Tidurlah."     

Wen Xiangyang bersandar di lengan Mu Lingqian. Ia tidak tahu Mu Lingqian setuju atau tidak. Tetapi, setidaknya pria itu telah memanjakannya sejak mempersiapkan pesta ulang tahunnya kemarin. Wen Xiangyang juga tahu situasinya sendiri dengan jelas dan tahu bagaimana untuk mengukurnya.     

Ketika napas lembut Mu Lingqian berembus di atas kepalanya, Wen Xiangyang membenamkan wajahnya di dada Mu Lingqian dan berbisik, "Mu Lingqian, terima kasih."     

Saat ini Wen Xiangyang memanggil nama Mu Lingqian, bukan dengan panggilan 'Tuan Mu'. Hanya pada saat ini, dirinya dan Mu Lingqian adalah dua individu yang setara. Saat Mu Lingqian mendengar itu, ia tidak peduli apakah wanita kecil ini benar-benar berterima kasih padanya hari ini atau berterima kasih padanya demi pria lain. Ketika kondisi tubuh Wen Xiangyang sedang tidak sehat, Mu Lingqian dapat mengendalikan amarahnya dan tidak akan membuat perhitungan dengannya.     

Wen Xiangyang tidur nyenyak kali ini. Tetapi, ketika ia bangun, kondisinya menjadi agak buruk. Posisi tidurnya yang biasanya memang sudah tidak bagus. Namun, saat tamu bulanannya datang, ia masih belum bisa mengontrol posisi tidurnya sehingga...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.