Pembalasan Gadis Peliharaan

Mu Lingqian, Kau Bajingan!



Mu Lingqian, Kau Bajingan!

0Dibandingkan dengan menonton film, Mu Lingqian lebih bisa menerima dan menikmati pertunjukan seni kelas atas. Jika dirinya yang memilih, ia hanya akan mengajak Wen Xiangyang untuk menghadiri konser terkenal atau menonton musikal. Tetapi, Hua Yu bersikeras mengatakan bahwa Wen Xiangyang tidak akan menyukai itu dan menonton film adalah hal yang populer. Karenanya, Mu Lingqian yang sudah mempersiapkan dengan baik pun harus mengubah rencananya lagi.     

Wen Xiangyang memperhatikan perubahan pada tubuh Mu Lingqian. Ia tiba-tiba berdiri, melebarkan kaki kiri dan kanannya, kemudian duduk di atas pangkuan Mu Lingqian dan melingkarkan lengannya di leher Mu Lingqian. Hanya dengan cara ini, Wen Xiangyang akan merasa bahwa Mu Lingqian sekarang adalah miliknya dan bukan pria yang tidak mungkin ia capai.     

"Tuan Mu, kita pergi ke tempat yang ramai, oke? Sama seperti pasangan biasa, duduk di bioskop yang paling ramai dan menonton film bersama orang lain."      

Tatapan mata Mu Lingqian langsung berubah jadi benar-benar berbahaya.     

Wen Xiangyang baru saja selesai berbicara dan masih menunggu jawaban Mu Lingqian. Namun, tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang keras di pahanya. Perasaan ini tidak asing bagi Wen Xiangyang. Lagi pula, ia dan Mu Lingqian sudah berhubungan intim berkali-kali.     

"!!!" Wen Xiangyang terkejut. Ia baru menyadari bahwa ia duduk di pangkuan Mu Lingqian seperti ini dengan pose yang ambigu dan membuat orang salah paham. Wen Xiangyang bersumpah bahwa ia sama sekali tidak bermaksud merayu Mu Lingqian di tempat seperti ini. Ia hanya ingin bercanda untuk memanfaatkannya dan ingin membuat Mu Lingqian menyetujui permintaannya.     

"Tuan Mu, aku… Aku tidak sengaja!"     

Wen Xiangyang segera berdiri dan ingin meninggalkan tubuh Mu Lingqian, tetapi kedua kakinya masih duduk di atas paha Mu Lingqian. Sebelum ia sempat menginjakkan kakinya ke tanah, Mu Lingqian meraih bagian belakang kepalanya dan menekannya ke kursi penonton.     

"Hmh…" Wen Xiangyang dicium sampai ujung lidahnya mati rasa dan ia hanya bisa mengeluarkan suara lemah dari tenggorokannya. Ia seperti ingin menangis tanpa mengeluarkan air mata.     

Wen Xiangyang melihat Mu Lingqian yang menekannya, menciumnya, dan terbakar olehnya. Jika Mu Lingqian benar-benar ingin melakukan hubungan itu dengannya di tempat seperti ini, ia pantas mendapatkannya. Siapa yang menyuruh Wen Xiangyang melakukannya hingga melupakan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang tidak seharusnya dilakukan?     

Mu Lingqian benar-benar ingin berhubungan intim dengan Wen Xiangyang. Masalahnya, tempat ini adalah bioskop. Meskipun tidak ada orang, Mu Lingqian juga tidak bisa melakukan hal itu pada Wen Xangyang. Bahkan jika ia ingin menyerang wanitanya, wanitanya hanya bisa diseret untuk diserang di tempat tidur.     

Entah sampai berapa lama, Mu Lingqian akhirnya melepaskan Wen Xiangyang yang wajahnya memerah dan tatapannya kabur karena ciumannya. Selain itu, Mu Lingqian juga membantu wanita kecil itu merapikan pakaiannya yang telah ia acak-acak dan menariknya dari tempat duduk.     

Napas Wen Xiangyang masih sedikit tidak stabil. Seluruh wajahnya memanas dan memerah seperti bunga persik. Jika Mu Lingqian tidak berhenti, ia benar-benar ingin melakukannya di sini bersamanya sekali lagi.     

Astaga, perasaan ini terlalu merangsang…     

Begitu ide ini muncul, Wen Xiangyang langsung merasa bahwa dirinya pasti sudah gila. Ia diam-diam mengintip ke arah Mu Lingqian. Karena saat ini lampu di bioskop redup, Wen Xiangyang tidak bisa melihat ekspresi di wajah Mu Lingqian. Tetapi, ia tidak bisa merasakan adanya gangguan pada napas Mu Lingqian.     

Jika bukan karena Wen Xiangyang duduk di pangkuannya tadi, Mu Lingqian tidak akan bereaksi dan menciumnya dengan paksa. Ia benar-benar curiga bahwa Mu Lingqian sama sekali tidak memiliki keinginan apapun terhadapnya. Mu Lingqian berhenti dan hal itu membuat Wen Xiangyang sedikit kecewa.     

Wen Xiangyang metidak suka jika Mu Lingqian menyewa seluruh tempat itu. Jadi, Mu Lingqian membawanya keluar untuk pergi ke bioskop yang ramai di sebelah dan membeli dua tiket. Mu Lingqian menganggap bahwa Wen Xiangyang tidak suka menggunakan hartanya dan hak istimewanya. Namun, ia juga tidak ingin memisahkan jarak antara keduanya. Mu Lingqian pun membeli dua tiket menonton dan posisi duduk kedua tiket itu berada di pojok. Film yang dipilihnya adalah film horor.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.