Pembalasan Gadis Peliharaan

Xiaolan yang Histeris



Xiaolan yang Histeris

0Hari ini Mu Lingqian mengatakan bahwa Xiaolan akan berulang tahun bulan depan. Haruskah aku juga mulai menyiapkan hadiah ulang tahun untuk Xiaolan? Tapi, aku tidak tahu apa yang disukai Xiaolan. Selain itu, Xiaoxin juga lebih muda beberapa bulan darinya. Sepertinya dia berusaha menabung untuk memberi hadiah, pikir Wen Xiangyang.     

Saat ini, Li Lanxi yang sedang berdiri di toko tiba-tiba berlari keluar seperti orang gila sambil berteriak dengan keras, "Berhenti!"     

Yan Xin sedang pergi membayar dan Wen Xiangyang melihatnya. Hanya saja, ia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Yan Xin dan langsung ikut berlari keluar dengan Li Lanxi. Ada apa ini, Li Lanxi? pikirnya.     

Ketika Wen Xiangyang hampir mencapai Li Lanxi, ia melihat dari belakang bahwa Li Lanxi sedang berbicara dengan seorang pria jangkung yang mengenakan topi. Sebelum Wen Xiangyang sempat menyusul, ia mendengar Li Lanxi berkata dengan cemas kepada pria itu, "Anting berlian! Apakah kau bisa menunjukan anting berlian di telingamu itu padaku? Itu bukan anting berlianmu, kan? Tunjukkan padaku anting berlian di telingamu!"     

Wen Xiangyang tidak tahu anting berlian apa yang dimaksud. Tetapi, saat ia melihat Li Lanxi yang begitu gugup karena anting berlian itu, ia juga berjalan maju dan membuka mulutnya untuk menyapa dengan ragu-ragu, "Itu, Tuan..."      

Saat Wen Xiangyang baru saja membuka mulutnya, pria itu langsung menoleh. Pria itu tidak hanya mengenakan topi di kepalanya, tetapi juga masker yang menutupi wajahnya hingga hanya menunjukkan sepasang mata yang dingin seperti ular yang beracun. Ada bekas luka di sudut matanya.     

Wen Xiangyang sedikit tercengang melihat penampilan orang ini. Namun, Li Lanxi masih ingin melihat anting berlian itu. Tatapannya tertuju pada telinga kiri pria itu dan sebuah anting berlian yang berkilau di bawah sinar matahari memang terpasang di telinga kirinya.     

"Tuan, teman saya memang suka blak-blakan, jadi jangan terlalu dipedulikan. Apakah kami boleh melihat anting berlian di telinga Anda?" Wen Xiangyang bertanya dengan berani.     

Pria itu melayangkan tatapan dingin ke arah Wen Xiangyang dan Li Lanxi. Sementara itu, Li Lanxi menatap berlian di telinga pria itu. Ketika pria itu mengabaikan mereka dan tidak berbicara, Li Lanxi tiba-tiba mengulurkan tangan untuk merampasnya. Pria itu dengan cepat menghindar. Ia mengerutkan kening dan menatap mereka berdua. Lalu, ia langsung berbalik untuk menuruni eskalator dan mendarat di lantai bawah.     

Li Lanxi langsung melangkahkan kakinya dan mengejar pria itu. Sembari mengejar, ia melepas sepatunya dan melemparkannya ke arah pria itu sambil berteriak, "Bajingan! Pencuri! Berhenti kau! Itu bukan anting berlianmu! Berhenti!"     

Sayangnya, tidak ada satupun dari kedua sepatu Li Lanxi yang mengenai pria itu. Ketika ia berlari sampai ke lantai bawah, pria itu sudah lama menghilang.     

"Keluar! Aku bilang keluar kau! Dasar pencuri! Keluar kau dan temui aku!" Li Lanxi berdiri di tengah mal dan berteriak dengan keras. Kini banyak tatapan mata yang tertuju pada dirinya.     

Wen Xiangyang mengikuti Li Lanxi dan turut mengejar pria itu ke bawah. Ia berlari sampai di hadapan Li Lanxi dan bertanya dengan cemas, "Xiaolan, ada apa dengan anting berlian itu? Apakah itu barangmu? Dia mencuri barangmu atau bagaimana?"     

Li Lanxi melihat ke arah pusat perbelanjaan yang begitu ramai dan kacau. Ia berhenti berteriak dan berdiri diam di tertempat. Kini ia seperti sebuah manekin dan hanya menatap Wen Xiangyang dengan tatapan kosong.     

Wen Xiangyang belum pernah melihat kekecewaan dan keputusasaan di wajah Li Lanxi. Ia menatap Li Lanxi dengan cemas dan ia merasa tidak tahu bagaimana caranya untuk menenangkan Li Lanxi. Di saat itu, Li Lanxi tiba-tiba memeluk Wen Xiangyang dan menangis seperti anak kecil, "Xiangyang, tidak ada… Barangku tidak ada... Tidak ada yang tersisa... Xiangyang, barangku sudah tidak ada..."     

"Apanya yang tidak ada? Xiaolan, tidak apa-apa, aku di sini. Aku ada di sini untuk menemanimu," kata Wen Xiangyang, berusaha menenangkan Li Lanxi. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Li Lanxi secara tiba-tiba. Satu-satunya hal yang ia tahu adalah Li Lanxi sangat menginginkan anting-anting pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.