Pembalasan Gadis Peliharaan

Hari Ini, Kau Tidak Dapat Menolaknya



Hari Ini, Kau Tidak Dapat Menolaknya

0Wanita kecil yang menyebalkan ini ternyata ingin menggunakan cara ini untuk membuatku menyerah sehingga dia bisa menjawab telepon? Apakah telepon itu begitu penting?! Mu Lingqian menggerutu dalam hati.     

"Tuan Mu, aku… Bolehkah aku…"     

"Tidak boleh!" Mu Lingqian dengan tegas menolak kata-kata Wen Xiangyang yang belum selesai. Mu Lingqian masih tidak menarik diri dari tubuh Wen Xiangyang. Gairah seksnya masih sangat tegang.     

Wen Xiangyang merasa perutnya sedikit tidak nyaman, namun ia masih ingin menjawab telepon, "Tuan Mu, mungkin Xiaoxin yang menelepon. Jika aku tidak menjawab teleponnya, Xiaoxin akan khawatir. Tuan Mu, bisakah kau…"     

Wen Xiangyang memandang Mu Lingqian dengan sedih. Ia tidak ingin membuat Mu Lingqian tidak senang, tetapi ia hanya ingin menjawab telepon.     

Mu Lingqian mengerutkan kening dan akhirnya langsung memeluk Wen Xiangyang. Ia kemudian mengambil ponsel yang terus berdering tanpa henti dan memberikannya kepada Wen Xiangyang, tetapi ia tidak melepaskan tubuh Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang melihat Mu Lingqian memberikan ponselnya, lalu melihat apa yang sedang dilakukan Mu Lingqian dan dirinya sendiri sekarang. Bagaimana bisa Wen Xiangyang menjawab telepon ini?     

"Apakah kau tidak mau mengangkatnya? Jika tidak, mari kita lanjutkan," kata Mu Lingqian sambil hendak mengambil kembali ponselnya. Masih tetap dengan perkataan ini, ia tidak mengizinkan Wen Xiangyang menempatkan orang lain pada posisi yang lebih penting daripada dirinya, tidak peduli siapapun orang itu.     

Baik mengangkat telepon maupun tidak, Wen Xiangyang tidak melakukannya. Untungnya, saat ini dering telepon berhenti. Wen Xiangyang pun menghela napas lega. Tetapi, dalam waktu kurang dari tiga detik, ponsel berdering lagi.     

"....." Wen Xiangyang hanya bisa terdiam. Mu Lingqian menyerahkan ponsel kepada Wen Xiangyang lagi dan mengangkat alisnya yang dingin hingga hampir tidak terlihat.     

Wen Xiangyang ingin menggigit orang. Ia melotot dan memandang pria di depannya yang sangat menyebalkan hingga tidak tahu apa sedang dirinya sendiri pikirkan. Wen Xiangyang ingin menggigit Mu Lingqian.     

"Jangan bicara apalagi bergerak sembarangan saat aku menjawab telepon!" Wen Xiangyang memperingatkan pria itu dengan marah.     

Wen Xiangyang tidak bisa mengalahkan Mu Lingqian, jadi ia hanya bisa berkompromi. Ia tidak punya pilihan lain dan hanya bisa menjawab telepon dalam situasi yang begitu memalukan. Setelah memohon kepada Mu Lingqian, Wen Xiangyang mengambil ponsel dan melihat nomor yang meneleponnya. Itu benar-benar telepon dari Yan Xin.     

Wen Xiangyang melirik Mu Lingqian lagi dan memastikan bahwa Mu Lingqian tidak akan melakukan apa-apa. Setelah itu, ia menekan tombol jawab, "Hei, Xiaoxin."     

Suara menyenangkan Yan Xin datang dari ujung telepon, "Xiangyang, selamat ulang tahun. Aku dan Xiaolan ada di depan pintu rumahmu sekarang. Cepat kemari dan bukakan pintunya."     

Hati Wen Xiangyang sontak menegang saat mendengar ini. Ketika ia gugup, ia tanpa sadar menjepit Mu Lingqian. Mu Lingqian yang sedari tadi mengalami kelumpuhan wajah langsung sedikit merubah ekspresi wajahnya begitu dijepit oleh Wen Xiangyang. Mu Lingqian melihat wanita kecil di bawahnya yang bertanya dengan gugup, "Apakah Xiaolan sudah kembali lagi? Dia dan kau…"     

"Apa artinya kembali lagi?" Yan Xin tersenyum dan berkata, "Tidak tahu Xiaolan mencari tahu dari mana, tapi dia tahu hari ini adalah hari ulang tahunmu dan dia meneleponku pagi-pagi sekali. Aku tahu kau tidak suka merayakan ulang tahun, tapi hari ini kau tidak bisa menolak kami."     

Mu Lingqian melihat Wen Xiangyang memegang teleponnya dengan ekspresi hampir menangis. Ia juga mendengar isi percakapan di telepon itu. Mu Lingqian segera mengulurkan tangan untuk meraih ponsel Wen Xiangyang dan langsung menutup telepon.     

Wen Xiangyang mengerutkan kening dan menatapnya. Pria yang menindihnya itu hanya memeluknya erat dan bergerak cepat ratusan kali. Wen Xiangyang terkejut karena gerakan tiba-tiba itu. Kemudian, ia mendengar suaranya sendiri yang memalukan dan segera menggigit bibirnya dengan ketakutan.     

Mu Lingqian terus bergerak hingga menyemburkan semua sperma hangat ke dalam tubuh Wen Xiangyang. Setelah itu, ia memeluk Wen Xiangyang, berhenti bergerak, dan menarik tubuhnya dari Wen Xiangyang. Kali ini, ponsel berdering lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.