Pembalasan Gadis Peliharaan

Akhir Lin Hao (2)



Akhir Lin Hao (2)

0Lin Hao mengembuskan napas kesakitan. Ia mengangkat tangannya dan ingin menutupi wajahnya yang sakit, tetapi ia tidak berani menutupi lukanya. Sejenak, ia hanya bisa mengeluarkan semua kata-kata jahat keluar dari mulutnya, "Ah, wajahku! Kalian adalah sekelompok binatang dan pelacur! Kalian tidak akan bisa mati dengan baik! Terutama kau, Wen Xiangyang! Kau benar-benar akan menyesal tidak mendengarkan kata-kata Yunxi sebelumnya! Mati kau, wanita jalang!"     

Ketika Hua Fei mendengar kata-kata Lin Hao, ia melihat Mu Lingqian mengerutkan kening dan sudut mulutnya melengkung seperti busur. Hua Fei dengan baik bahwa ini adalah awal dari kemarahan Mu Lingqian. Jika Bos ingin melakukannya sendiri, ini waktunya para pengawal harus dikirim ke Afrika lagi.     

Hua Fei bahkan tidak ingin memikirkannya. Ia memutar tubuhnya 360 derajat dan melayangkan tendangan tinggi yang sampai ke dada Lin Hao. Lin Hao yang masih berteriak marah-marah tiba-tiba ditendang hingga terdorong jauh dan membentur tembok dengan suara keras.     

Buk!!!     

Lin Hao ditendang hingga terbentur dinding, lalu ia terjatuh lagi dan memuntah seteguk darah segar. Tetapi, dengan begini, jarak antara dirinya dan Hua Fei juga terentang menjauh. Lin Hao terjatuh ke tanah dan menatap Hua Fei dengan wajah penuh darah. Kemudian, matanya perlahan beralih ke Wen Xiangyang dan Mu Lingqian.     

Di mana orang bawahanku? Bukannya ini perusahaanku? Mengapa pria bermarga Mu ini bisa datang ke perusahaanku untuk melakukan apapun yang dia inginkan? Apakah penjaga keamanan di perusahaan tidak mengerti? Lin Hao tak habis pikir.     

Ada terlalu banyak keraguan di hati Lin Hao. Tetapi, setelah dihajar, kali ini ia menjadi lebih tenang. Kejadian barusan menyebabkan rasa percaya diri Lin Hao menderita pukulan yang serius, tetapi itu juga membuatnya sedikit lebih sadar. Ia terpaksa harus mengakui bahwa ia bukanlah lawan Hua Fei sama sekali.     

Di ruang pertemuan ini, Lin Hao adalah satu-satunya yang sendirian. Ia pun berpikir, Jika aku ingin melawan, aku harus memiliki kepercayaan diri yang penuh! Lagi pula, aku pernah mencoba membunuh pria bermarga Mu ini. Aku pasti bisa membunuhnya untuk kedua kalinya!     

Bagaimanapun, Lin Hao masih merasa sangat sombong. Ia menatap Wen Xiangyang dan tiba-tiba mengangkat sudut mulutnya. Kepercayaan dirinya meningkat karena ia merasa telah membunuh Mu Lingqian dan Wen Xiangyang. Belum lagi, hai ini ia keluar dan datang ke perusahaan membawa pisau.     

Awalnya Lin Hao ingin mendapatkan senjata lain. Tetapi, ia telah mencari semua lelang barter pasar gelap yang memperjualbelikan senjata dan tidak dapat menemukan siapapun yang mau menjual senjata kepadanya. Karenanya, Lin Hao hanya bisa menyembunyikan dua buah pisau. Ia akan membunuh siapapun itu yang berani memprovokasi dan mengintimidasinya!     

Satu pisau milik Lin Hao tadi telah diambil oleh Hua Fei. Namun, ia masih memiliki pisau lain yang disembunyikannya di dalam sepatu bot. Ia pun diam-diam tersenyum mencibir.     

Hua Fei hanya merenggangkan kakinya dan memandang Lin Hao yang masih bisa tertawa saat ini. Hua Fei juga merasa senang. Kemudian, ia teringat, Kabarnya, saat Lin Hao masih ada di tangan Ye Ying, dia berhasil mengeluarkan senjatanya dan melepaskan tembakan ke pabrik yang terbengkalai itu hingga hampir membunuh Bos?     

Keterampilan Ye Ying adalah yang terbaik di antara para pengawal Mu Lingqian. Karenanya, di antara mereka berempat yang telah mengikuti Mu Lingqian sejak kecil, hanya Ye Ying yang selalu mengikuti Mu Lingqian untuk melindungi keselamatannya. Ye Ying tidak terlibat dalam profesi lain. Ia tidak seperti Hua Fei yang juga berprofesi sebagai seorang penata rias paruh waktu.     

Hua Fei memandang Lin Hao dengan sedikit penasaran, Dapat merebut pistol dari tangan Ye Ying dan meledakkan pabrik terbengkalai? Apakah Ye Ying benar-benar tidak fokus pada hari itu? Atau, bajingan ini masih memiliki cara lain yang belum digunakannya?     

Kata Mu Lingqian, tugas hari ini adalah membalas dendam pada orang jahat. Sangat membosankan jika Hua Fei hanya menyiksa Lin Hao begini. Karakter Hua Fei saat membalas dendam adalah menyiksa dengan permainan kucing menangkap tikus. Memberikan orang itu sedikit harapan, kemudian menghancurkan harapan itu, kembali memberikan sedikit harapan lagi, menghancurkan harapan itu lagi, dan terus seperti itu.      

Membalas dendam pasti harus perlu menciptakan ritme. Hal-hal yang menciptakan ritme ini harus penuh dengan perubahan, bukan? Terlebih lagi, Bos barusan memberikan perintah dan membiarkan Hua Fei melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.