Pembalasan Gadis Peliharaan

Kegilaan Paling Akhir (1)



Kegilaan Paling Akhir (1)

0Mu Lingqian turun dari mobil dan Wen Xiangyang juga ikut turun dari mobil. Ketika Wen Xiangyang keluar dari mobil dan melihat ke tujuan di depannya, ia melihat gedung tempat perusahaan Lin berada.     

Dulu, ketika Lin Hao mengejarnya, hal yang paling ingin Lin Hao pamerkan adalah Perusahaan Lin. Wen Xiangyang tidak tahu sudah berapa kali ia melihat foto-foto gedung megah ini. Lin Hao selalu mengatakan bahwa setelah Wen Xiangyang menikah dengannya, ia akan menjadikannya Nyonya Besar di rumahnya.     

Jika Wen Xiangyang memikirkannya sekarang, ia merasa mual tanpa alasan. Melihat tempat tujuannya, ia memandang Mu Lingqian dengan bingung dan bertanya-tanya, Untuk apa Mu Lingqian membawaku ke sini?     

Mu Lingqian tidak berbicara. Ia hanya mengulurkan tangan untuk meraih tangan kecil Wen Xiangyang, menggandengnya, dan berjalan masuk ke gedung Perusahaan Lin.     

———     

Di gedung Perusahan Lin, Lin Hao sedang duduk di kursi direktur di ruang pertemuan. Lin Hao duduk sambil menyilangkan kaki dan merasa sangat bangga. Sedangkan, ekspresi wajah para direktur Perusahaan Lin yang lain tidak terlihat terlalu baik.     

Lin Hao mengetuk meja dan berkata, "Menurut saya, ayah sayadan kalian adalah orang-orang tua yang sudah rabun dan seharusnya sudah pensiun sejak awal. Jika bukan karena kontribusi kalian untuk Perusahan Lin, saya tidak akan pernah membuang-buang waktu dan berbicara omong kosong dengan kalian di sini. Saya juga tidak takut untuk memberitahu kalian bahwa saya, Lin Hao, dapat mengambil alih seluruh Perusahaan Mu besok. Jika sekelompok orang tua seperti kalian masih ingin menghasilkan uang, tanda tangani saja semua kontrak yang ada di meja untuk saya!"     

Seorang direktur tidak dapat menahan diri untuk tidak berdiri dan berteriak pada Lin Hao, "Lin Hao, tahukah kau apa yang sedang kau lakukan?!"     

"Melakukan apa? Tentu saja saya tahu apa yang saya lakukan. Keluarga Mu sudah mati sekarang. Kota Nande ini akan segera menjadi kekuasaan seorang Lin Hao. Mereka yang mengikuti saya akan hidup makmur, dan mereka dan melawan saya akan mati. Saya sarankan kalian tanda tangani kontrak dengan patuh, oke? Kalau tidak…" Lin Hao tersenyum muram, "Kalian akan mati tanpa bisa dikenali!"     

"Orang gila! Kau sudah gila, ya?!"     

"Gila? Hahahahaha!" Lin Hao malah tertawa terbahak-bahak.     

Lin Hao berdiri dan berjalan ke arah direktur yang memarahinya. Lalu, ia benar-benar mengeluarkan pisau dari saku pakaiannya dan membandingkannya dengan wajah direktur. Ketika para direktur lain melihat adegan ini, pupil mata mereka semua menyusut.     

Ini… Ini benar-benar orang gila!!!     

Mereka sedang mengadakan rapat direksi, bukan perkumpulan komplotan gelap. Tetapi, Lin Hao benar-benar membawa pisau dan mengancam mereka dengan pisau agar mereka menandatangani kontrak.     

"Cepat tanda tangan! Apakah kalian ingin memiliki beberapa goresan bunga di wajah kalian?"     

"Lin Hao! Beraninya kau!"     

"Kalau begitu, kau lihat saja. Aku berani atau tidak melakukannya?" kata Lin Hao dengan nada mencibir. Ia mengarahkan pisau yang dipegangnya ke wajah direktur. Begitu pisau itu tergelincir ke bawah, darah segar seketika mengalir dari kulit wajahnya.     

Direktur tidak menyangka Lin Hao benar-benar akan melakukannya. Ia menutupi wajahnya dengan kesakitan dan berteriak, "Ah!"     

Ketika direktur lain melihat ini, ekspresi wajah mereka semua langsung berubah.     

"Siapa lagi yang masih ingin mencoba?" tantang Lin Hao sambil mengambil pisau di tangannya dan menjilatinya dengan gila, "Jangan mencoba untuk melawan. Orang-orang di sini adalah orangku. Jika kalian tidak menandatangani kontrak ini, tidak ada satu orangpun dari kalian yang bisa keluar!"     

Ketika para direktur mendengar ini, ekspresi wajah mereka berubah secara drastis. Bagaimanapun, begitu melihat pisau di tangan Lin Hao dan direktur yang wajahnya digores oleh Lin Hao, ekspresi wajah mereka menunjukkan ketidakberdayaan dan kepasrahan. Mereka tinggal dalam masyarakat yang patuh di bawah aturan hukum, tetapi mereka terjebak di sini dan dipaksa menandatangani kontrak.     

Beberapa direktur mengambil pena. Ada yang pertama. Ada yang kedua...     

Senyuman kesuksesan muncul di wajah Lin Hao. Tanda tangani saja! Selama kontrak ditandatangani, semuanya yang ada di sini menjadi milikku. Perusahaan Mu juga akan menjadi milikku. Haha! Haha!     

Tepat ketika Lin Hao tenggelam dalam kebanggaan, pintu ruang pertemuan itu tiba-tiba didorong oleh seseorang hingga terbuka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.