Pembalasan Gadis Peliharaan

Akhir Lin Hao (1)



Akhir Lin Hao (1)

0Tentu saja Lin Hao tidak bisa melawan dengan mudah. Kemampuannya tidak sebagus Hua Fei, tapi Hua Fei hanyalah seorang pengawal. Bahkan Lin Hao bisa mencoba membunuh Mu Lingqian sekali. Pengawal mana yang harus ia takuti?     

"Aku peringatkan kau, cepat lepaskan aku. Kalau tidak, tunggu sampai penjaga keamanan datang. Kalian akan menanggung akibatnya sendiri," ancam Lin Hao sambil mencibir.     

Hua Fei memandang Mu Lingqian dan bertanya, "Bos, bisakah aku meninggalkan beberapa karya di wajahnya?"      

"Jangan membunuhnya," jawab Mu Lingqian singkat dengan dingin.     

Setelah Hua Fei mendapat jawaban Mu Lingqian, ia mengambil pisau di tangannya dengan senang hati, "Mengerti, Bos."     

Lin Hao merasakan sentuhan dingin di wajahnya dan tubuhnya sedikit gemetar. Tetapi, ia masih berpura-pura tenang dan memarahi Hua Fei, "Kau berani melakukannya?!"     

"Tidak berani? Aku benar-benar tidak berani!"     

Setelah mengatakan itu, Hua Fei langsung menggoreskan pisau tajam ke wajah Lin Hao. Standar pisau Hua Fei sangat hebat. Tidak ada sedikitpun darah yang keluar begitu pisau itu digoreskan, tapi bekas pisaunya sangat dalam hingga bisa menimbulkan masalah serius. Tubuh Lin Hao gemetar karena kesakitan dan ia refleks mengulurkan tangan untuk menutupi wajahnya. Tetapi, Hua Fei tidak akan pernah memberinya kesempatan ini.     

Hua Fei telah mendengar tentang apa yang telah dilakukan orang ini dari Ye Ying. Kemudian, Ye Ying dihukum lagi karena ingin membocorkan rencana Bos kepada Wen Xiangyang waktu itu. Karena sekarang Ye Ying tidak ada, tentu saja Hua Fei sebagai saudaranya akan melakukan pembalasan ini untuk menggantikan Ye Ying.     

Hua Fei tidak membunuh Lin Hao, tetapi ia telah membuat keputusan untuk 'memperbaiki' wajah Lin Hao. Hua Fei adalah penata rias yang paling mengetahui struktur wajah tubuh manusia. Ia tahu ke mana seharusnya pisau diarahkan untuk dapat 'mempercantik' seseorang semaksimal mungkin.     

Satu gores, dua gores, dan goresan lainnya.     

Hua Fei hanya menganggap wajah Lin Hao sebagai wortel untuk berlatih mengukir. Berani-beraninya pria ini bersikap kasar dan tidak sopan kepada Bos? pikirnya kesal. Lin Hao tidak pantas untuk berdiskusi baik-baik dengan Mu Lingqian. Lantas, apa yang disebut rasa hormat dan inferioritas? Jika begitu, ia bukanlah Hua Fei!     

Lin Hao masih ditahan oleh Hua Fei dan wajahnya masih ditodong dengan pisau dingin yang meninggalkan bekas goresan di kulitnya. Ia berteriak kesakitan sambil bersumpah serapah, "Beraninya kau menyakitiku?! Aku akan membuatmu membayar perbuatanmu! Aku akan membuatmu merasakan hidup yang tidak lebih baik daripada mati! Aku akan menghancurkanmu menjadi berkeping-keping! Aku akan memotongmu dan menjadikanmu makanan anjing!"     

Lin Hao berjuang memberontak dan mencoba melepaskan diri dari tangan Hua Fei. Jangan tertipu melihat tubuh Hua Fei yang tinggi dan kurus. Ia bahkan mampu seorang menahan Lin Hao saat situasi mulai serius dan Lin Hao tidak bisa melawan balik kekuatan Hua Fei meskipun hanya setengahnya saja.     

Wen Xiangyang yang berdiri di samping Mu Lingqian terus mengikuti Mu Lingqian dengan tenang. Ia tidak banyak menanggapi saat melihat Mu Lingqian memerintah Hua Fei. Tetapi, melihat wajah Lin Hao yang hancur dan berdarah membuat Wen Xiangyang merasa mual.     

Entah karena Wen Xiangyang tidak makan banyak akhir-akhir ini atau karena hal lain, tapi perutnya terasa tidak nyaman dan membuatnya mual hingga ingin muntah. Wen Xiangyang mengerutkan kening tanpa sadar, lalu berbalik dan meraih pakaian Mu Lingqian. Ia bersandar di lengan Mu Lingqian dan menghalangi penglihatannya dengan tubuh pria itu.     

Mu Lingqian melihat Wen Xiangyang yang bersikap tidak nyaman dan berpikir bahwa pemandangan dengan terlalu banyak darah ini membuat Wen Xiangyang tidak nyaman. Mu Lingqian mengerutkan kening, mengulurkan tangannya untuk memeluk Wen Xiangyang, dan berkata kepada Hua Fei, "Berhenti."     

"Berhenti?" tanya Hua Fei dengan heran.     

Hua Fei bukanlah Ye Ying. Ia mengeksekusi ketika ia mendapat perintah. Ia selalu membicarakan lebih banyak omong kosong. Namun, ketika Hua Fei melihat ke arah Mu Lingqian dan melihat Wen Xiangyang dalam pelukan bosnya, ia langsung mengerti.     

Hua Fei menyipitkan matanya melihat Lin Hao yang masih berteriak kesakitan. Lalu, ia merasa sepertinya aksi ini terlalu ringan untuk Lin Hao. Hua Fei akhirnya menunjukkan senyum cerah dan menebas wajah Lin Hao untuk terakhir kalinya. Tebasan yang kali benar-benar dalam, sangat dalam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.