Pembalasan Gadis Peliharaan

Kembalinya Tuan Mu (2)



Kembalinya Tuan Mu (2)

0Wen Xiangyang mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah Mu Lingqian. Banyak hal yang ingin ia katakan dan tanyakan pada Mu Lingqian. Namun, begitu tangannya baru saja terangkat, ia berusaha menahan diri dan meletakkan kembali tangannya. Ia juga memalingkan wajahnya dan tidak ingin melihat pria di depan matanya.     

Apakah Mu Lingqian kembali untuk memberitahuku bahwa semuanya sudah berakhir? Jika seperti ini… Wen Xiangyang menutup matanya.     

Mu Lingqian tidak melihat Wen Xiangyang lebih dari seminggu. Sekarang, apa yang dilihatnya adalah Wen Xiangyang yang sudah lebih kurus dan wajahnya berubah menjadi tajam. Kedua mata Wen Xiangyang masih bengkak dan wajahnya sepucat selembar kertas putih. Wen Xiangyang memalingkan wajahnya dan sengaja mengabaikan Mu Lingqian. Jelas terlihat bahwa Wen Xiangyang sedang marah.     

Apakah Wen Xiangyang sedang menyalahkanku karena tidak kembali? Atau, apakah dia menyalahkanku karena tidak menemuinya? Apa yang sebenarnya dilakukan gadis peliharaanku ini selama tinggal di rumah saat aku tidak ada? Bagaimana bisa dia berubah sikap seperti ini? Mu Lingqian bertanya-tanya.     

Selama beberapa saat, Wen Xiangyang dan Mu Lingqian merasa kasihan terhadap satu sama lain. Keduanya juga merasa sangat sedih sehingga sama-sama terdiam. Mereka tidak tahu bagaimana caranya untuk mulai berbicara.     

Untuk sesaat, tak satupun dari mereka berbicara. Entah sudah berapa lama embusan angin bertiup dari jendela dan meniup tubuh kurus Wen Xiangyang. Wen Xiangyang yang duduk di tempat tidur tanpa mantel menjadi sedikit gemetar.     

Mu Lingqian menunduk saat melihat Wen Xiangyang gemetar seperti itu. Ia berdiri dan berjalan ke arah jendela. Setelah Mu Lingqian menutup jendela, ia langsung berjalan kembali ke depan Wen Xiangyang. Ia mengulurkan tangannya, menyentuh wajah kecil Wen Xiangyang, dan memutar kepala Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang terpaksa menatap Mu Lingqian. Matanya masih bengkak dan air mata masih berlinang di sela-sela matanya. Mu Lingqian menghela napas, mencium sudut bibir Wen Xiangyang, dan berkata, "Pakai bajumu dan turunlah bersamaku."     

Wen Xiangyang turun dari tempat tidur dengan patuh. Ia mengenakan pakaiannya, lalu mengikuti Mu Lingqian yang turun ke bawah.     

Aku harus menunggu sampai hari ini berakhir dan memastikan bahwa Mu Lingqian baik-baik saja. Aku benar-benar harus berbicara baik-baik dengan Mu Lingqian. Sudah seharusnya berbicara dengan baik… batin Wen Xiangyang.     

Setelah Mu Lingqian turun, ia langsung masuk ke mobil dan Wen Xiangyang juga masuk ke mobil bersamanya. Sebelum Wen Xiangyang masuk ke mobil, ia tidak lupa memanggil Xiao Q dan memeluk Xiao Q. Wen Xiangyang mengakui bahwa ia tidak bernyali besar dan memeluk Xiao Q membuatnya merasa aman. Memeluk Xiao Q juga dapat membuatnya menghindari tatapan Mu Lingqian yang tertuju padanya.     

Mu Lingqian, yang sedang duduk di samping Wen Xiangyang, melihat memandang ketergantungan Wen Xiangyang pada Xiao Q. Wen Xiangyang memeluk erat Xiao Q saat naik mobil. Mu Lingqian memandang Xiao Q dan mengerutkan kening. Semakin ia melihatnya, semakin merusak pemandangan.     

Xiao Q yang ditatap oleh Mu Lingqian sangat berusaha keras untuk memperkecil keberadaannya. Namun, tubuh Xiao Q begitu besar. Tatapan mata Mu Lingqian juga begitu menyilaukan. Karenanya, tidak peduli bagaimanapun Xiao Q bersembunyi, anjing besar itu masih tetap terlihat dan bisa diperhatikan.     

Xiao Q yang malang hanya bisa menyusut ke dalam pelukan Wen Xiangyang dan mengaing lemah. Apalagi, Wen Xiangyang hanya memeluk Xiao Q seperti ini dan menolak untuk membiarkan duduk di kursi. Xiao Q benar-benar sangat menyedihkan.     

Wen Xiangyang tidak tahu ke mana Mu Lingqian akan membawanya. Ia hanya memeluk Xiao Q dan duduk di kursi dengan tenang. Wen Xiangyang tidak ingin melihat pria di sampingnya. Ia juga tidak ingin bertanya ke mana perginya pria di sampingnya itu akhir-akhir ini.     

Jika Mu Lingqian ingin berbicara, pria itu akan melakukannya sendiri. Jika ia tidak ingin mengatakannya, belum tentu juga Wen Xiangyang akan mendapat jawabannya meskipun ia bertanya.     

Mobil itu melaju jauh dalam suasana tenang dan tegang. Tatapan Mu Lingqian tertuju pada Wen Xiangyang dari awal sampai akhir. Wen Xiangyang awalnya masih bisa berpura-pura tidak melihatnya, tetapi tatapannya begitu kuat sehingga ia tidak bisa mengabaikannya lagi. Wen Xiangyang hanya bisa melihat ke arah luar jendela dan menghindari pandangan Mu Lingqian.     

Mobil itu melaju sekitar setengah jam hingga akhirnya berhenti. Hua Fei sudah lama menunggu. Saat Hua Fei melihat mobil Mu Lingqian datang, ia melangkah maju dan membukakan pintu untuk mereka berdua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.