Pembalasan Gadis Peliharaan

Selama Mu Lingqian Masih Membutuhnya, Ia Akan Tetap Menemani Mu Lingqian



Selama Mu Lingqian Masih Membutuhnya, Ia Akan Tetap Menemani Mu Lingqian

0Wen Xiangyang tetap berada di vila selama dua hari. Namun, Mu Lingqian belum kunjung kembali dalam dua hari terakhir. Wen Xiangyang merasa makan tidak enak dan tidur tidak nyenyak setiap harinya. Tubuhnya sangat tidak nyaman. Satu-satunya hal yang dapat ia lakukan adalah menutup pintu, memeluk Xiao Q, dan merajutkan sweter untuk Xiao Q dan Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang memeluk Xiao Q dan bertanya dengan lembut, "Xiao Q, apakah aku akan segera mati?"     

Wen Xiangyang tidak tahu apakah akhir-akhir ini ia terlalu khawatir. Bibi juga belum melapor sama sekali bulan ini.     

"Guk! Guk!" Xiao Q menggonggong pada Wen Xiangyang. Anjing besar itu menjulurkan lidahnya untuk menjilat Wen Xiangyang dan melingkarkan ekornya di lengan Wen Xiangyang, seolah-olah sedang menghiburnya.     

Wen Xiangyang tersenyum, membenamkan wajahnya di punggung Xiao Q, dan bergumam, "Xiao Q, aku ingin pergi menemui Tuan Mu. Tidak peduli apa yang terjadi, aku hanya ingin bersamanya sekarang."     

"Guk!"     

"Xiao Q, kau juga setuju, kan?" Wen Xiangyang mengangkat kepalanya saat mendengar gonggongan Xiao Q. Setelah melihat Xiao Q terlebih dulu melompat dari sofa, Wen Xiangyang juga berdiri, "Oke, mari kita pergi menemui Tuan Mu sekarang."     

Wen Xiangyang naik ke lantai atas dan kembali ke kamar untuk mengganti pakaiannya. Setelah itu, ia pergi bersama Xiao Q ke sana naik bus.     

Selama duduk di dalam bus, Wen Xiangyang bisa mendengar orang-orang mendiskusikan kondisi saham terkini. Mungkin akan ada yang mengatakan bahwa saham tidak berhubungan erat dengan manusia. Namun, para bibi berusia lima puluh tahun juga tahu soal pasar, supermarket, pusat perbelanjaan, dan beberapa tempat seperti ini. Jika para bibi di bus saja mulai membicarakan tentang penurunan pasar di kota Nande baru-baru ini, bisa dibayangkan betapa seriusnya kejadian ini.     

Wen Xiangyang memeluk Xiao Q dengan erat. Hatinya terasa berat, seolah-olah ditekan oleh batu besar. Tempat-tempat yang dibicarakan oleh para bibi dan hal-hal yang dibicarakan oleh orang-orang lain di dalam bus semuanya terkait dengan Perusahaan Mu.     

Jika suatu hari nanti Mu Lingqian tidak memiliki apa-apa lagi… Wen Xiangyang akan bekerja keras untuk menghasilkan uang dan membantu Mu Lingqian. Selama Mu Lingqian masih membutuhkannya, ia akan terus menemani Mu Lingqian.     

Ketika bus tiba di halte, Wen Xiangyang membawa Xiao Q keluar dari bus. Gedung Mu kehilangan suasana ramainya yang dulu. Wen Xiangyang bisa berjalan masuk dengan sangat mudah. Ia tidak melihat wajah-wajah para karyawan di masa lalu yang tersenyum penuh semangat.     

Wen Xiangyang bertemu dengan karyawan pria yang dulu sangat antusias ketika pertama kali melihatnya. Karyawan itu ragu-ragu, tetapi masih tetap berjalan ke arah Wen Xiangyang untuk bertanya, "Nona, apakah Anda datang ke sini untuk mencari Asisten Zhang?"     

Karyawan pria itu sudah pernah melihat Wen Xiangyang berbicara dengan Asisten Zhang dua kali. Ia juga sudah menganggap Wen Xiangyang sebagai pacar asisten Zhang. Meskipun sangat disayangkan, bukankah ia tetap punya hak untuk mengejar Wen Xiangyang?     

Wen Xiangyang mengangguk, "Apakah Asisten Zhang ada di sini?"     

"Asisten Zhang sedang keluar. Bagaimana kalau kau menunggu di tempat istirahat di sana sekarang?" karyawan pria itu menawarkan dengan antusias.     

Wen Xiangyang terdiam sejenak, lalu mengangguk dan menjawab, "Oke."     

Wen Xiangyang membawa Xiao Q dan mengikuti karyawan pria itu ke tempat istirahat. Karyawan pria itu juga berlari untuk membelikannya secangkir kopi. Wen Xiangyang tidak mengambilnya, tetapi tetap mengucapkan terima kasih.     

Karyawan pria itu sedikit gugup. Ia memikirkan tujuannya sendiri, melihat sikap Wen Xiangyang, dan merasa bahwa tindakannya begitu mendadak. Ia pun mengambil kopinya dan hanya duduk di seberang Wen Xiangyang. Ia berusaha memulai percakapan, "Itu, Nona. Margaku Wang. Aku tidak tahu, apakah kau ini…"     

Karyawan pria itu menggaruk kepalanya dengan kikuk dan ingin memperkenalkan diri. Namun, ia tidak menyadari bahwa perhatian Wen Xiangyang sama sekali tidak tertuju padanya. Wen Xiangyang malah sedang memandangi para karyawan dan orang-orang yang datang dan pergi di Gedung Mu.     

Setelah karyawan pria itu memperkenalkan diri, ia melihat bahwa Wen Xiangyang sama sekali tidak melihatnya. Ia tidak bisa menahan perasaan sedikit malu. Ketika ia sedang memikirkan bagaimana caranya agar bisa berbicara dengan Wen Xiangyang, ia melihat Xiao Q berjongkok di samping kaki Wen Xiangyang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.