Pembalasan Gadis Peliharaan

Kepercayaan Diri yang Meledak



Kepercayaan Diri yang Meledak

0Sekelompok orang berkerumun di sekeliling Wen Xiangyang sehingga tadi ia tidak bisa melihat Wen Ya. Ia juga tidak tahu bahwa wanita yang menyebabkan keributan itu adalah Wen Ya. Wen Xiangyang sangat sibuk mengkhawatirkan Mu Lingqian. Membuat kue dengan Qin Sha di kedai bisa membantu meredakan kekhawatirannya.     

Wen Xiangyang menghabiskan sepanjang sore di kafe Qin Sha. Orang-orang lain yang menyaksikan Qin Sha membuat kue merasa iri saat melihat Wen Xiangyang menerima dua kue buatan Qin Sha di depan mereka.     

Saat matahari terbenam, Wen Xiangyang melihat ke arah jam. Lalu, ia mengambil kue dan berkata, "Kak Shasha, sudah larut malam. Aku akan membawa Xiao Q kembali lebih dulu. Kami akan datang lagi untuk bermain denganmu lain kali."     

Qin Sha mendengar kata-kata itu, melihat ke langit, dan kemudian berdiri. "Gadis malang, pulanglah. Kakak akan mengantarmu pulang," kata Qin Sha.     

"Tidak perlu, Kakak Shasha. Aku akan membawa Xiao Q kembali naik bus."     

Ketika Qin Sha melihat penolakan Wen Xiangyang, ia terdiam sejenak. "Baiklah kalau begitu. Karena kau sendirian, harus selalu berhati-hati di jalan," kata Qin Sha. Tanpa sadar, ia mengangkat alisnya pada Wen Xiangyang secara ambigu dan berkata lagi, "Ingat juga. Selama beberapa hari ini, kau tetaplah tinggal di vila dengan patuh dan tunggu Tuan Mu saja."     

"Mm-hm," Wen Xiangyang mengangguk. Tidak peduli bagaimanapun juga, ia hanya bisa memilih untuk percaya pada Mu Lingqian sekarang.     

Setelah berpamitan kepada Qin Sha, Wen Xiangyang membawa Xiao Q kembali ke vila. Dari kejauhan, yang dilihatnya adalah vila gelap yang terbenam di malam hari. Saat ia dan Xiao Q masuk ke vila, vila itu juga dalam keadaan kosong.     

Begitu Wen Xiangyang kembali ke vila, ia memandikan Xiao Q terlebih dahulu dan kemudian membersihkan dirinya sendiri lagi.     

Wen Xiangyang duduk di tempat tidur, mengeluarkan ponselnya, dan menelepon nomor ponsel Mu Lingqian. Ia sangat ingin menelepon Mu Lingqian. Tetapi, setelah berdebat dengan diri sendiri selama lebih dari setengah jam, Wen Xiangyang akhirnya tetap harus menahan keinginannya. Ia tidak bisa mengecewakan Mu Lingqian lagi. Karena Qin Sha juga sudah mengatakan bahwa pria itu baik-baik saja, kali ini ia akan percaya.     

———     

Dua hari kemudian, saham Mu terus saja turun dan semakin anjlok. Begitu pasar saham dibuka setiap hari, semuanya sudah berada di batas terendah dalam waktu kurang dari satu jam. Untuk sementara waktu, orang-orang di kota Nande panik. Para pemegang saham membuang banyak saham mereka. Semakin banyak mereka menjual saham, semakin cepat harga saham itu jatuh     

Di kediaman keluarga Lin, Lin Hao menatap analisis saham Mu yang anjlok di televisi dengan cahaya jahat di matanya. Ia tidak makan atau minum akhir-akhir ini, namun terus menyaksikan setiap pergerakan Perusahaan Mu seperti orang gila. Lin Hao melihat bahwa Perusahaan Mu benar-benar hancur karena salah satu beritanya, lalu kepercayaan diri di dalam hatinya meledak dengan ekstrem.     

Semua orang selalu membicarakan tentang betapa menakjubkannya keluarga Mu. Namun, saat Lin Hao baru saja merilis berita, Perusahaan Mu langsung terjungkir balik dan kacau. Lin Hao tertawa dalam hati dengan congkak, Tampaknya Perusahaan Mu hanyalah udara kosong. Tidak ada yang perlu ditakuti. Hanya orang picik seperti Ayah yang akan menyuruhku melarikan diri dan tidak berani bertarung melawan Perusahaan Mu. Hahahahaha!     

Lin Hao menatap batas saham Perusahaan Mu yang sekali lagi anjlok. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon asistennya, "Hei, beli semua saham Perusahaan Mu di pasar saham. Ada berapapun itu, beli semuanya. Aku ingin menyaksikan seluruh Perusahaan Mu menjadi milik Lin Hao!"     

"Tapi, Direktur Utama, kita tidak punya banyak modal."     

"Modal?" Lin Hao mengerutkan kening, kemudian mencibir, "Bukankah masih ada saham sebesar 20% di tanganku? Sekarang pergilah dan jual semua saham yang diberikan ayahku. Gunakan uangnya untuk membeli semua saham Perusahaan Mu!"     

"Direktur Utama, apakah ini tidak terlalu berisiko?'     

"Berisiko?" Lin Hao tertawa, seolah baru saja mendengar lelucon besar, "Apa yang disebut risiko? Aku akan menghancurkan keluarga Mu. Aku akan melampaui Perusahaan Mu yang mendominasi kota Nande. Keluargaku, keluarga Lin, akan menggantikan posisi keluarga Mu. Apakah menurutmu ini berisiko? Lakukan saja apa yang aku katakan, atau kau tidak perlu datang untuk bekerja lagi nanti!"     

Asisten mendengarkan kata-kata gila Lin Hao di ujung telepon dan akhirnya memilih untuk diam, "Baik, Direktur Utama."     

Hanya melihat saham Mu anjlok masih tidak cukup untuk membuat Lin Hao begitu bersemangat hingga tidak bisa tidur. Ia berjalan kembali ke kamar, mengangkat selimut, dan menarik Chen Yunxi keluar dari tempat tidur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.