Pembalasan Gadis Peliharaan

Wen Ya, Apakah Otakmu Sudah Konslet?!



Wen Ya, Apakah Otakmu Sudah Konslet?!

0"Wen Ya, apakah otakmu sudah konslet?! Tidak masalah jika otakmu sendiri yang konslet, tapi kau masih ingin memperlakukanku sebagai orang bodoh?! Jika bukan karena wajah ayahmu, aku pasti sudah selesai berhubungan denganmu hari ini!" kata Nona Su dengan sangat marah. Ia berlari ke arah Wen Ya, lalu mengambil kopi dan melampiaskan amarahnya dengan menyiramkan kopi itu ke arah Wen Ya.     

"Ah! Ah! Kau benar-benar menyiramku?!" pekik Wen Ya yang refleks melompat saat tersiram air panas.     

"Kau memang pantas disiram!"     

Setelah Nona Su menyiram Wen Ya, ia sama sekali tidak memperhatikannya lagi. Setelah membayar, Nona Su langsung pergi. Wen Ya masih ingin marah-marah, tapi Nona Su sudah meninggalkannya. Belum lagi, masih banyak orang yang memperhatikannya di kafe. Untuk mempertahankan citranya sebagai seorang wanita, Wen Ya terpaksa mengertakkan gigi dan menahan malu.     

Wen Ya mengangkat tangan dan memanggil, "Pelayan, ambilkan tisu untukku."     

Para pelayan barusan melihat Nona Su menyiram Wen Ya. Kemudian, mereka teringat bahwa Wen Ya datang ke hadapan Nona Su dan membuat Nona Su tiba-tiba mulai membuat masalah. Selama itu roh manusia, mereka akan segera melihat jalannya.     

Ternyata, tetap ada pelayan yang datang ke sana hanya untuk menyenangkan wanita kaya ini. Pelayan yang ingin menyenangkan Wen Ya pun mengambil tisu dan berjalan menuju Wen Ya. Seorang pelayan yang baik hati ingin mengingatkan pelayan yang cari muka itu. Tetapi, pelayan itu hanya merasa bahwa orang lain cemburu padanya dan ingin mendapatkan uang tip dari Wen Ya. Jadi, ia malah memelototi pelayan yang ingin mengingatkannya itu.     

Pelayan cerdik itu melangkah maju dan tersenyum, "Nona, tisu yang Anda inginkan."      

Wen Ya mengambil tisu dan mengelap tubuhnya yang terkena kopi panas. Seolah-olah sengaja ingin membuat pelayan lain menyesal, ia mengambil dua ribu Yuan dari tasnya dan memberikannya sebagai tip kepada pelayan itu.     

Wen Ya menunggu untuk melihat tatapan penuh penyesalan dari para pelayan yang berani mengabaikannya. Tetapi, tidak ada pelayan di ruangan itu yang menunjukkan penyesalan karena mereka lebih peduli dengan bonus bulanan Qin Sha daripada tip dua ribu Yuan dari Wen Ya. Mereka lebih peduli lagi dengan pekerjaan saat ini dengan gaji tinggi, suasana santai, dan tunjangan yang baik.     

Tidak ada seorang pun di sini yang memperhatikannya, tetapi Wen Ya yang berpikiran sempit masih terlena. Ia malah merasa bahwa wajah datar tanpa ekspresi orang-orang itu benar-benar menunjukkan penyesalan. Ia merasa bahwa mereka menyesal karena telah mengesampingkan pelanggan sebesar itu.     

Pelayan yang menerima tip merasa bahagia. Demi membahagiakan Wen Ya, ia langsung berterima kasih kepada Wen Ya dan tidak peduli dengan wajahnya sendiri.     

Manajer lobi memandangi pelayan yang cari muka itu, lalu hanya menoleh dan bertanya, "Cari tahu siapa yang mempekerjakan orang ini. Biarkan dia dan orang yang mempekerjakannya keluar bersama-sama!"     

"Baik, manajer."     

Mereka benar-benar tidak membutuhkan orang seperti itu di sini. Qin Sha juga lulusan tentara dan merupakan seorang prajurit khusus wanita yang terpilih dari satu juta orang. Sikap disiplinnya tak kalah tegas dari Mu Lingqian. Orang seperti itu benar-benar akan mati jika ia berhadapan dengan Qin Sha, apalagi jika dimarahi dan dipukulnya.     

"Pergi dan buatkan secangkir kopi untuk wanita di sana. Masukkan taruh ini di dalamnya. Katakan juga bahwa kafe kalian yang mengundangnya untuk minum," kata Wen Ya. Sebagai orang yang sering menongkrong di bar, ia selalu menyimpan dan membawa obat.     

"Mengerti, Nona."     

Pelayan menerima obat dari Wen Ya, lalu berbalik untuk membuat kopi. Namun, sebelum pelayan yang berencana memberikan obat itu melangkah sampai ke mesin kopi, ia dihentikan oleh manajer lobi. Manajer lobi meliriknya sambil melipat tangan di dada, tersenyum kecil, dan bertanya, "Masuk lewat pintu belakang?"      

Pelayan itu sangat terkejut saat melihat tatapan mata manajer lobi. Ia pun cepat-cepat menyembunyikan obat yang diberikan Wen Ya padanya. Manajer lobi pun tersenyum dan terkekeh kecil, "Hehe."     

Dua pelayan di belakangnya segera melangkah maju, menutup mulut pelayan yang membawa obat itu, dan menyeretnya ke dalam ruang staf. Obat yang ada di tangan pelayan telah ditemukan. Manajer lobi memandang pelayan yang kini sudah diikat dengan tali besar, berjalan ke arahnya, dan berkata, "Apa tidak ada orang yang pernah memberitahumu, jangan melakukan hal yang dilarang Bos jika bekerja di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.