Pembalasan Gadis Peliharaan

Gadis Malang, Kakak Tidak Bisa Membocorkannya



Gadis Malang, Kakak Tidak Bisa Membocorkannya

0Qin Sha belum sepenuhnya tersadar dari tidurnya. Sang ratu aslinya masih tidak berdaya dan sedikit malas. Ia mengusap matanya dan melihat orang di depannya dengan jelas. Sebuah senyuman tiba-tiba muncul di wajah Qin Sha. Ia mengulurkan tangannya untuk mencubit wajah Wen Xiangyang dan meremas wajah Wen Xiangyang sampai menjadi seperti sebuah roti besar sambil berkata dengan gemas, "Oh, gadis malang. Kau akhirnya datang mencari Kakak untuk bermain bersama."     

"Kakak Shasha!" Wen Xiangyang berteriak karena malu.     

Memang benar baju Qin Sha saat ini terlalu seksi. Piyama sutranya sudah sangat longgar, apalagi ia banyak bergerak. Wen Xiangyang telah melihat segala sesuatu yang seharusnya boleh dilihat dan tidak boleh dilihat. Pantas saja manajer lobi tadi langsung turun begitu saja sebelum Qin Sha keluar.     

Tanpa memedulikan bajunya sekarang, Qin Sha menarik Wen Xiangyang dan menarik Xiao Q masuk ke dalam kamar, "Hei, jangan berdiri di depan pintu saja. Ayo, ayo masuk ke dalam."     

Begitu Xiao Q masuk, ia bersembunyi di belakang Wen Xiangyang. Xiao Q ingin tetap berada jauh dari dari Qin Sha.     

Qin Sha membuatkan kopi untuk Wen Xiangyang, menyerahkannya kepada Wen Xiangyang, dan bertanya, "Gadis malang, apa yang membawamu ke sini hari ini?"     

Qin Sha mengenakan piyama yang mengekspos dua kaki jenjangnya. Penampilannya memang sangat menawan sehingga Wen Xiangyang merasa sedikit malu. Wen Xiangyang memegang gelas kopi di tangannya, ragu-ragu selama beberapa detik, dan akhirnya berkata, "Kak Shasha, aku ingin bertanya. Kau tahu… Tuan Mu, dia…"     

"Bos Mu? Ada apa dengan dia?" Qin Sha menuang kopi untuk dirinya sendiri dan langsung duduk di kursi rotan. Lalu, ia menyilangkan kakinya dan menyesap kopi.     

"Perusahaan Tuan Mu…"     

Begitu Qin Sha mendengar ini, ia meletakkan kopi di tangannya dan mendengus. Tiba-tiba ia mengangkat alisnya dan tersenyum ambigu. Kemudian, ia menatap Wen Xiangyang dan bertanya, "Gadis malang, apakah kau sedang memedulikannya?"     

"Kakak Shasha."     

Entah kenapa Wen Xiangyang merasa sangat panik saat Qin Sha membicarakan hal itu. Hubungan Qin Sha dan Li Lanxi seharusnya sangat baik. Tetapi, sekarang Qin Sha membantunya menyembunyikan sesuatu dari Li Lanxi. Bukankah Li Lanxi satu-satunya orang di dunia yang tidak mengetahui tentang hubungannya dengan Mu Lingqian? Tetap saja...     

"Aku tidak bercanda denganmu," kata Qin Sha sambil tersenyum, "Aku sudah diperingatkan untuk tidak membocorkannya. Sekarang aku hanya bisa memberitahumu untuk menunggu saja. Dia akan memberimu sebuah kejutan."     

Wen Xiangyang hanya terdiam, "....."     

"Gadis malang, jangan khawatir," Qin Sha berdiri dan memeluk Wen Xiangyang, lalu mengganti topik pembicaraan, "Kakak akan ganti pakaian dulu, lalu turun dan membuatkan kue untukmu. Bagaimana? Kakakku baru saja mengembangkan satu resep kue jenis baru lagi akhir-akhir ini."     

Qin Sha berganti pakaian menjadi gaun merah menyala di depan Wen Xiangyang. Lalu, ia menarik Wen Xiangyang ke lantai bawah.     

Wen Ya masih menunggu di bawah saat ia melihat Wen Xiangyang dan seorang wanita yang cantik dan tinggi turun bersama. Alisnya menegang lagi melihat Wen Xiangyang benar-benar mengenal teman seperti itu dan Menurutnya, Wen Xiangyang sudah sangat beruntung jika bisa punya teman seperti Yan Xin. Sekarang, mengapa wanita ini tampak begitu baik pada Wen Xiangyang?     

Qin Sha adalah pemilik kafe. Pelanggan lama yang sudah sering datang ke sini tahu bahwa jika mereka melihat Qin Sha turun, itu artinya Qin Shan akan membuat kue sendiri. Semuanya pun langsung ke meja depan kafe. Setiap kali Qin Sha membuat kue, ia hanya akan membuat dua kue. Jika mereka bisa mendapat satu, pasti mereka akan sangat berterima kasih. Tuhan memberkatinya.     

Wen Xiangyang melihat bahwa Qin Sha sangat begitu populer. Wajahnya diwarnai dengan senyuman. Konon, orang yang suka membuat kue dan makanan penutup pasti adalah orang yang mencintai hidup serta memiliki sifat periang dan manis. Melihat Qin Sha membuat kue sambil tersenyum, Wen Xiangyang mempercayai kalimat ini.     

Di sudut ruangan, seorang pelayan tersenyum aneh dan bertanya, "Manajer, saya pikir Bos membuat kue yang baru dikembangkan. Kali ini, berapa kali Anda dipaksa makan hingga muntah?"     

Lei Qing melirik pelayan yang berbicara. Wajah tampannya yang kasar kini dihiasi sedikit senyuman, namun ia berkata dengan dingin, "Apakah kau sekarang ingin bernasib sama dengan pria tadi?"     

"Ah, manajer. Maaf, saya salah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.