Pembalasan Gadis Peliharaan

Ayah dan Putrinya yang Merasa Bangga



Ayah dan Putrinya yang Merasa Bangga

0Wen Ya membuka mulutnya dan ingin berbicara, tetapi ia dihentikan oleh teriakan Wen Lisheng, "Yaya!"     

Reaksi Wen Ya dan tindakan Wen Lisheng membuat kegelisahan Wen Xiangyang semakin meningkat. Wen Lisheng menarik Wen Ya ke sampingnya, lalu memandang Wen Xiangyang dengan tatapan yang menunjukkan seakan ia sedang menatap seseorang yang tidak memiliki hubungan darah dengannya.     

Wen Xiangyang menatap mereka berdua dan berpikir, Wen Lisheng barusan keluar dari Gedung Mutian. Apakah dia tahu sesuatu?     

Wen Lisheng melihat Wen Xiangyang yang sedang menatapnya, lalu menunjukkan sebuah senyuman kejam di wajahnya. Ia berkata pada Wen Xiangyang, "Ayah awalnya ingin bersikap baik sedikit padamu, Xiangyang, tapi apa yang kau lakukan benar-benar menyakiti hati Ayah. Yaya adalah adikmu, tapi kau tega memperlakukannya seperti ini. Bagaimana bisa ayahmu mengharapkanmu untuk menjaga ayahmu di saat tua nanti? Xiangyang, kau dan Shaojie bisa hidup sendiri!"     

Setelah Wen Lisheng berkata begitu pada Wen Xiangyang, ia mendengus mencibir hingga lemak di wajahnya bergetar. Kemudian, ia menoleh ke arah Wen Ya dengan tatapan yang berubah menjadi lembut, seperti menatap kesayangannya yang tercinta. Ia menyentuh wajah Wen Ya dan berkata, "Yaya, ayo pergi. Ayah akan membawamu ke dokter."     

Wen Xiangyang tidak ingin melihat lebih jauh lagi. Wen Ya sama sekali tidak terlahir dari darah Wen Lisheng, tapi ia bisa memperlakukan Wen Ya seperti ini. Sedangkan terhadap putri kandungnya sendiri, Wen Lisheng memperlakukannya seperti seseorang yang ia pungut dari pinggir jalan.     

"Xiao Q, ayo kita pergi," Wen Xiangyang memanggil Xiao Q. Tidak peduli apapun yang diketahui Wen Lisheng, selama Ye Ying datang, Wen Xiangyang pasti bisa mengetahui kebenaran.     

Xiao Q menunjukkan taringnya yang tajam ke arah Wen Ya dan Wen Lisheng. Setelah menggertak mereka, Xiao Q mengikuti Wen Xiangyang masuk ke dalam kedai.     

Wen Ya akhirnya tersadar. Lalu, ia melihat Wen Xiangyang yang saat ini masih bersikap tenang dan Xiao Q masih berani menggertaknya. Wen Ya menatap punggung Wen Xiangyang dan Xiao Q yang berjalan menjauh sambil mengepalkan tangannya yang berdarah karena digigit Xiao Q sampai kukunya tertanam di telapak tangannya. Ia benar-benar sangat marah sehingga mengutuk dalam hatinya, Anjing ganas sialan! Cepat atau lambat, aku akan merebusmu menjadi daging anjing!     

Wen Lisheng melihat celana Wen Ya yang digigit hingga robek. Pergelangan tangan putrinya digigit hingga dagingnya terlihat dan masih mengeluarkan darah. Ia sangat sedih dan berkata lagi, "Yaya, ayo kita pergi. Ayah akan membawamu ke dokter."      

Wen Ya awalnya sangat marah dan kesal. Namun, saat ia mendengar suara Wen Lisheng, ia teringat kejadian yang baru-baru ini terjadi dan memikirkan proyek yang dibicarakan Wen Lisheng. Wen Ya mengangkat bibirnya lagi dan tersenyum hingga matanya penuh dengan perhitungan yang menyeramkan, lalu bertanya, "Ayah, apakah kita benar-benar bisa mengambil proyek kali ini?"     

"Tentu saja," Wen Lisheng menunjukkan tatapan penuh tekad dan memberitahu Wen Ya tanpa menyembunyikan apapun, "Sekarang pasar saham Mu anjlok dan putra keluarga Mu yang berkuasa bahkan tidak jelas masih hidup atau sudah mati. Bukankah Ayah pergi ke Gedung Mutian beberapa hari yang lalu untuk bertanya? Ayah telah menanyakannya dengan jelas. Kali ini semua proyek diserahkan kepada direktur yang baru saja makan bersama kita tadi. Ayah telah mengumpulkan uang akhir-akhir ini dan sekarang memberinya deposit 200 juta Yuan. Selama kita memberinya dua ratus juta lagi, proyek ini akan menjadi milik kita!"     

Saat Wen Ya mendengar penjelasan ini, matanya langsung bersinar cerah. "Ayah luar biasa! Dengan mendapatkan proyek ini, apakah kita akan dipromosikan menjadi bisnis keluarga teratas di kota Nande?" tanya Wen Ya bersemangat.     

"Tentu saja."     

Setelah Wen Ya mendengar jawaban ini, ia langsung memeluk dan mencium Wen Lisheng. Bahkan, ia melupakan luka di tangan dan kakinya. Wen Ya memandang ke dalam kafe dengan mata sinis dan membatin, Wen Xiangyang, pendukungmu telah hilang dan Ayah telah memenangkan proyek kerjasama ini. Aku ingin melihat, berapa lama lagi kau masih bisa merasa bangga?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.