Pembalasan Gadis Peliharaan

Ia Tidak Pernah Merajutkan Sweter Untukku!



Ia Tidak Pernah Merajutkan Sweter Untukku!

0Xiao Sun melihat Wen Xiangyang tidak berganti pakaian dengan seragam kerjanya dan berjalan keluar bersama Xiao Q. Ia pun melangkah maju dan bertanya, "Xiangyang, kau mau pergi sekarang?"     

Wen Xiangyang tersenyum dan menjawab, "Mm-hm. Udaranya sangat dingin, jadi aku ingin membawa Xiao Q untuk membuatkan beberapa pakaian untuknya."     

"Oh." Xiao Sun memandang gadis-gadis di belakangnya yang jelas menunjukkan kesenangan mereka di atas penderitaan orang lain. Lalu, ia dan berkata, "Bukan karena sekelompok gadis-gadis itu yang mengganggumu?"     

"Tidak. Xiao Sun, pergi dan lakukanlah sesuatu. Jangan bertengkar dengan mereka," kata Wen Xiangyang. Ia tidak ingin menyusahkan Xiao Sun. Bagaimanapun, gadis-gadis kecil yang belum lulus ini kadang-kadang hanya menarget orang karena masalah sepele.     

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan."     

"Hm, aku pergi dulu."     

Meskipun giliran kerjaan paruh waktunya belum selesai, Wen Xiangyang membawa Xiao Q pergi ke toko hewan peliharaan. Xiao Q baru saja tiba dan rumah anjingnya juga baru saja dibuat. Wen Xiangyang melihat bahwa sekarang sudah musim dingin dan Xiao Q tidak memiliki pakaian. Jadi, ia harus membawa Xiao Q keluar untuk membuatkan anjing itu pakaian hangat.     

Pasti semua keperluan Xiao Q ada di toko hewan peliharaan. Wen Xiangyang menemukan tempat pakaian untuk hewan peliharaan, lalu mengambil beberapa potong pakaian. Tetapi, ia masih merasa belum terlalu puas. Akhirnya, Wen Xiangyang memutuskan untuk membeli kain dan pulang untuk membuatkan pakaiannya sendiri. Mulai dari baju, empat sarung tangan untuk bagian cakarnya, hingga kerah dan topi.     

Setelah Wen Xiangyang membeli cukup kain dan wol sebagai bahan pakaian Xiao Q, ia kembali ke vila dan mulai mengukur Xiao Q. Ia membuat desain sesuai dengan ukuran Xiao Q, kemudian mulai mengerjakan pakaian Xiao Q hingga langit gelap.     

Mu Lingqian pulang lebih awal hari ini. Lagi pula, masih ada seorang gadis peliharaan kecil di rumah yang menunggu kepulangannya. Namun, ketika Mu Lingqian kembali ke rumah, ia menemukan bahwa Wen Xiangyang sedang tidur di sofa. Xiao Q juga berbaring dan bersandar di kaki Wen Xiangyang. Ada banyak kain dan wol berserakan di atas meja teh.     

Mu Lingqian melangkah maju dan mengambil benang wol di tangan Wen Xiangyang. Ketika ia mengambil benang itu dan melihatnya, sangat jelas bahwa Wen Xiangyang sedang membuatkan sweter untuk Xiao Q. Ekspresi Mu Lingqian langsung menjadi muram, lalu ia mengangkat kakinya dan menendang Xiao Q. Xiao Q yang masih tertidur langsung mengeluarkan gonggongan kencang saat ditendang seperti ini, "Guk!"     

Xiao Q melompat hingga turut membangunkan Wen Xiangyang yang sedang berbaring di sofa. Wen Xiangyang menggosok matanya, lalu melihat pria di depannya dengan jelas. Ia masih sedikit mengantuk dan menyunggingkan senyum, "Tuan Mu, kau sudah kembali."     

Mu Lingqian melirik Wen Xiangyang dan tidak mengatakan apa-apa. Wanita ini memintanya untuk kembali lebih awal kemarin. Tetapi, ketika hari ini ia kembali, wanita ini bahkan tidak memasakkan makanan untuknya. Dia masih berbaring di sofa untuk tidur dan membuatkan sweter untuk Xiao Q? Dia tidak pernah merajutkan sweter untukku! pikir Mu Lingqian kesal.     

Wen Xiangyang menjadi lebih sadar saat matanya bertemu dengan tatapan mata Mu Lingqian. Barulah ia menyadari bahwa hari sudah malam dan ia belum memasak makan malam. Wen Xiangyang berdiri dengan cepat dan berkata, "Tuan Mu, aku akan membuatkan makan malam untukmu."     

Wen Xiangyang bisa merasakan bahwa Mu Lingqian sedang marah. Mungkin hawa musim dingin membuatnya mudah mengantuk. Ia keasyikan merajut hingga tertidur. Namun, saat ia baru berdiri, tangannya dipegang oleh Mu Lingqian. Wen Xiangyang tertegun saat ia ditarik, lalu ia menoleh.     

"Apa kau merajutkan sweter untuk Xiao Q?" tanya Mu Lingqian. Ketika menyebutkan nama Xiao Q, ia menatap anjing itu. Matanya yang dingin membuat Xiao Q mengaing dan meringkuk karena takut ditendang oleh Mu Lingqian lagi.     

"Udaranya dingin. Karena aku membawa Xiao Q keluar, aku khawatir dia akan kedinginan sampai membeku," terang Wen Xiangyang.     

Tanpa diduga, penjelasan Wen Xiangyang membuat ekspresi Mu Lingqian menjadi semakin muram. Wen Xiangyang tidak tahu bagian mana dari perkataan yang salah. Namun, ia melihat Mu Lingqian memegang sweter yang baru dirajutnya sampai separuh, seperti akan merobeknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.