Pembalasan Gadis Peliharaan

Ia Tidak Punya Waktu Untuk Menemaninya



Ia Tidak Punya Waktu Untuk Menemaninya

0"Xiao Q, Tuan Mu berkata bahwa aku berhati lembut. Tapi mengapa aku merasa bahwa aku tidak berhati lembut sedikitpun?" Wen Xiangyang memeluk Xiao Q dan berbicara pada dirinya sendiri. Ia tidak pernah berhati lembut kepada mereka yang menculik serta menyiksanya dan Yan Xin.     

Wen Xiangyang melihat waktu. Namun, Mu Lingqian masih belum kunjung kembali. Ia pun berdiri dan menelepon Ye Ying.     

Ye Ying sedang berada bersama Hua Fei ketika ia menerima telepon dari Wen Xiangyang. Ye Ying menekan tombol jawab dan menyapa dengan hormat, "Nona Wen."     

"Ye Ying, apakah Tuan Mu bersamamu?"     

"Bos tidak bersama denganku. Apakah Nona Wen sedang mencari Bos?"     

Dia tidak di sana? batin Wen Xiangyang. Lalu, ia menjawab, "Oh, tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, aku sudah melihat berita di televisi. Ye Ying, kau sangat hebat. Kau bahkan berhasil menemukan video lokasi ledakan. Tapi, sekarang setelah berita itu disiarkan, mungkinkah Lin Hao akan curiga?"     

"Nona Wen terlalu berlebihan menyanjungku. Kami telah menyelidiki Lin Hao. Dia adalah orang sangat sombong. Bahkan jika dia benar-benar curiga, dia tidak akan berpikir jauh dan membawanya sampai ke hati," kata Ye Ying. Setelah ia selesai berbicara, ia menambahkan, "Jika Nona Wen memiliki sesuatu untuk ditanyakan kepada Bos, saya dapat membantu memberitahukannya kepada Bos."     

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin Tuan Mu segera kembali. Lagi pula, lukanya masih belum sembuh. Karena Tuan Mu tidak ada, aku akan menutup telepon dulu."     

"Baiklah, Nona Wen. Sampai jumpa."     

"Sampai jumpa."     

Wen Xiangyang menutup panggilan telepon itu dan melihat jam lagi. Waktu menunjukkan hampir pukul lima sore. Langit di luar juga sudah mulai menggelap. Mu Lingqian tidak bersama Ye Ying. Ke mana Mu Lingqian pergi? pikirnya.     

Di pagi hari, Wen Xiangyang masih merasa senang karena Mu Lingqian pergi. Tetapi, ketika hari mulai beranjak malam, ia mulai mengkhawatirkan Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang memeluk Xiao Q dan duduk di sofa. Mereka menunggu sampai jam menunjukkan pukul sepuluh malam, tapi Mu Lingqian masih belum kembali. Wen Xiangyang berkeliaran di sekitar vila dengan cemas, sementara Xiao Q terus mengikutinya.     

Wen Xiangyang tidak mau mengakui bahwa ia khawatir tentang Mu Lingqian. Tetapi, Mu Lingqian tidak kunjung kembali. Wen Xiangyang tidak bisa menahan diri lagi dan akhirnya menelepon Mu Lingqian. Namun, ketika ia baru saja menelepon, suara mobil terdengar di luar vila.     

Wen Xiangyang cepat-cepat berlari keluar dan melihat Mu Lingqian yang keluar dari mobil, masih sambil memegang ponsel di tangannya. Mu Lingqian melirik ponselnya, lalu melihat ke Wen Xiangyang yang bergegas keluar. Alis pria itu sedikit terangkat, tetapi cahaya di luar sangat redup sehingga Wen Xiangyang tidak menyadarinya.     

Mu Lingqian berjalan menuju Wen Xiangyang. Wen Xiangyang menyapanya, mengambilkan sepatu ganti untuknya, dan membantunya melepas mantelnya. "Tuan Mu sudah makan?" tanyanya.     

Mu Lingqian tidak menjawab, tetapi ia hanya menyentuh wajah kecil Wen Xiangyang dan balik bertanya, "Mengapa kau masih belum tidur?"     

"Itu… Aku tidak mengantuk," jawab Wen Xiangyang. Wajah mungilnya memerah. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan luka Mu Lingqian dan terus menunggu Mu Lingqian kembali.     

"Kembalilah ke kamar saja. Malam ini aku masih ada urusan, jadi kau bisa pergi tidur lebih dulu."     

Mu Lingqian menarik kembali tangannya dari wajah Wen Xiangyang dan melangkah ke atas. Sementara itu, Wen Xiangyang berdiri di tempat dan melihat punggung Mu Lingqian. Entah mengapa, Wen Xiangyang merasa sedikit kecewa. Mu Lingqian tidak menjawab pertanyaan Wen Xiangyang tentang ia sudah makan atau belum. Pria itu hanya mengatakan bahwa ia masih ada urusan.     

Wen Xiangyang masih memasak makan malam untuk Mu Lingqian. Lalu, ia naik dan mengetuk pintu kamarnya, "Tuan Mu, aku sudah menyiapkan makan malam di bawah. Jika kau lapar, kau bisa makan saja nanti. Karena luka di tubuhmu masih belum pulih, jangan terlalu sibuk hingga larut malam dan tidurlah lebih awal. Selamat malam."     

Wen Xiangyang kembali ke kamarnya dan berbaring di tempat tidur. Ia memeluk boneka beruang yang ukurannya hampir sama dengan Mu Lingqian, membenamkan wajahnya di boneka itu, dan membatin, Mu Lingqian sangat sibuk. Jelas dia tidak punya waktu untuk menemaniku. Tapi, kenapa aku merasa tidak nyaman?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.