Pembalasan Gadis Peliharaan

Anjing yang Geram



Anjing yang Geram

0"Tuan Mu …"     

Dengan diterangi sinar rembulan, Wen Xiangyang bisa melihat orang di depannya dengan jelas. Bukankah itu Mu Lingqian? pikrnya.     

Mu Lingqian mengabaikan panggilan Wen Xiangyang. Ia langsung pergi naik ke atas tempat tidur Wen Xiangyang dan membawa wanita itu juga ke atas tempat tidur. Begitu Wen Xiangyang dibawa ke tempat tidur, napas hangat menyebar di wajahnya.      

Mu Lingqian menciumi wajah Wen Xiangyang dan melepas pakaian di tubuh Wen Xiangyang. Wanita kecil itu mengira Mu Lingqian marah karena ia telah membawa Xiao Q kembali ke kamarnya. Namun, tindakan Mu Lingqian tidak kasar sama sekali. Secara bertahap, Wen Xiangyang merasakan ciuman Mu Lingqian. Ia mengulurkan tangannya dan memeluk Mu Lingqian, tetapi ia masih khawatir tentang luka Mu Lingqian     

"Tuan Mu, lukamu... Er…"     

Sebelum Wen Xiangyang menyelesaikan kalimatnya, ia dapat merasakan Mu Lingqian. Mu Lingqian malam ini sangat aneh. Jika Mu Lingqian marah, pria itu tidak terlihat seperti marah. Jika Mu Lingqian tidak marah, pria itu juga tidak seperti tidak marah.     

Xiao Q, yang terlempar keluar, terus terbaring di luar pintu. Saat Xiao Q mendengar teriakan Wen Xiangyang di dalam, anjing besar itu mengeluarkan cakarnya untuk mulai menggaruk pintu dan juga menggonggong     

Kedua orang yang sedang mencapai klimaks berhenti ketika mereka mendengar gonggongan Xiao Q di pintu.     

Wen Xiangyang melihat melalui sinar bulan bahwa mata Mu Lingqian terlihat dingin. Ia takut Mu Lingqian benar-benar marah dan mengirim Xiao Q pergi kembali ke barak. Karenanya, ia memeluk Mu Lingqian dan berinisiatif untuk mencium Mu Lingqian.     

Xiao Q, yang tidak mendapatkan jawaban Wen Xiangyang, masih menggaruk pintu dengan cemas. Xiao Q menggonggong dengan keras ke arah pintu. Wen Xiangyang bisa mendengarnya dan rasanya hatinya hampir hancur. Jika Wen Xiangyang tidak berbicara, Xiao Q tidak akan berhenti menggonggong ke pintu.     

"Xiao... Xiao Q, jangan menggonggong. Aku baik-baik saja... Ah!"     

"Guk! Guk!"     

Xiao Q menggonggong dua kali lagi dengan kencang. Kemudian, perlahan suaranya menghilang. Entah Xiao Q telah pergi atau sudah tidak punya tenaga lagi untuk menggonggong.     

Di dalam kamar, Mu Lingqian tidak memedulikan apapun. Sampai akhirnya, setelah ia menyelesaikan semua yang diinginkannya, barulah ia berhenti. Sementara itu, Wen Xiangyang kehabisan tenaga dan hanya dapat bersandar di lengan Mu Lingqian.     

Setelah beberapa saat, Wen Xiangyang memulihkan sedikit kekuatannya dan suara lembutnya terdengar, "Tuan Mu…"     

Wen Xiangyang tidak tahu bagaimana orang yang sudah terbaring tidur di tempat tidur tiba-tiba berlari ke kamarnya dan menariknya untuk melakukan hubungan itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Untungnya, Mu Lingqian tidak bermain kasar dan memberinya sedikit kekuatan.     

"Hm," jawaban Mu Lingqian terdengar, sama monoton seperti sebelumnya, tapi ada kesan serak dan malas dalam suaranya.     

"Aku lihat Xiao Q baru saja datang hari ini, jadi aku…"     

Karena Wen Xiangyang tidak mengerti tujuan Mu Lingqian, ia akhirnya memutuskan untuk mengakui kesalahannya terlebih dahulu. Jika ia mengakui kesalahannya, Mu Lingqian tidak bisa lagi memberinya pelajaran dengan tidak masuk akal.     

"Lain kali jangan biarkan Xiao Q tidur di tempat tidurmu lagi," Mu Lingqian berhenti sejenak ketika mengatakan ini, lalu melanjutkan perkataannya dengan dingin, "Xiao Q itu laki-laki."     

"Hah?" Wen Xiangyang tidak bisa menahan tawa ketika mendengar Mu Lingqian mengucapkan kata-kata seperti itu dengan nada seperti itu.     

"Apa yang kau tertawakan?" Mu Lingqian berbalik, menekan Wen Xiangyang di bawahnya, dan menatapnya dengan mata dingin.     

Wen Xiangyang tidak berani tertawa lagi. Ia malah mengulurkan tangannya untuk memeluk leher Mu Lingqian, "Aku tahu. Biar Xiao Q datang sendiri di masa depan. Tapi, Tuan Mu, bisakah kau membuat rumah anjing untuk Xiao Q besok?"     

"Hua Yu akan mengirimkannya besok."     

Wen Xiangyang tertegun saat mendengar jawaban pria itu. Ternyata Mu Lingqian sudah memikirkannya.     

"Itu, Tuan Mu, masih ada satu hal lagi…"     

Mu Lingqian memandang tubuh Wen Xiangyang yang putih seperti salju di bawah sinar bulan dan terpapar di pandangannya tanpa penutup. Wen Xiangyang juga berbicara kepadanya dengan nada berbisik dan menawan seperti ini. Mu Lingqian kembali membungkuk dan menekan Wen Xiangyang, kemudian mengucapkan sepatah kata dengan dingin, "Katakan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.