Pembalasan Gadis Peliharaan

Lin Hao dan Chen Yunxi



Lin Hao dan Chen Yunxi

0Kata-kata Yan Xin membuat Wen Xiangyang merasa sedikit tidak nyaman. Yan Junyi menjadi seperti sekarang ini demi menyelamatkannya, tapi sebaliknya ia malah menjauhi Yan Junyi untuk pria lain. Sementara itu, Yan Xin melihat Wen Xiangyang yang menundukkan kepalanya dan diam tanpa berbicara. Ia duduk di samping Wen Xiangyang dan memegang tangan Wen Xiangyang.     

"Xiangyang, kita adalah teman baik. Benar, kan? Jika di ada sesuatu di dalam hatimu atau kau merasa tidak nyaman, kau bisa cerita padaku. Aku tahu masalah kakakku kemarin memang tidak benar. Jika saja ada aku, aku tidak mungkin akan membiarkan kau ditindas orang lain meskipun orang itu adalah kakakku sendiri dan calon kakak iparku. Tapi, Xiangyang, kau sudah tahu kakakku orang seperti apa. Bisakah kau tidak marah padanya? Aku baru saja aku mengantar kakakku kembali dan kakakku tidak mengatakan sepatah kata apapun. Aku..."     

Wen Xiangyang memandang Yan Xin dan menjawab tanpa menyangkal, "Xiaoxin, memang benar aku menjauhi Kakak. Tapi, ini bukan karena kakakmu dan juga bukan karena diriku sendiri. Zhang Ziyue tidak mau aku dan Kakak memiliki hubungan apapun. Aku juga tidak ingin mereka bertengkar lagi karena aku. Jadi, Xiaoxin, aku harap kau bisa mengerti keadaanku."     

Yan Xin tidak berbicara lagi. Saat ini ia sangat membenci Zhang Ziyue yang telah melakukan ini pada dirinya, kakak laki-lakinya, dan Xiangyang. Jika bukan karena Zhang Ziyue, mereka bertiga pasti masih tidak dapat dipisahkan seperti saat mereka masih kecil.     

"Xiaoxin, kau juga tidak perlu menyalahkan kakakmu. Menjadi kakakmu juga tidak mudah. Kali ini, jika bukan karena dia datang tepat waktu, kita semua mungkin akan terkena masalah."     

"Xiangyang, kau masih saja menggantikan kakakku untuk berbicara?"     

Perkataan Wen Xiangyang membuat kekhawatiran Yan Xin langsung lenyap. Bahkan, jika mereka bertiga benar-benar tidak bisa kembali harmonis seperti waktu kecil, Wen Xiangyang masihlah Wen Xiangyang, orang yang paling memedulikan dan memikirkan mereka. Yan Xin pun tidak ingin menyebutkan hal-hal yang tidak menyenangkan ini lagi.      

Karena Wen Xiangyang masih dalam tahap pemulihan, ia harus mengatakan sesuatu yang menyenangkan. Saat ia memikirkan apa yang terjadi barusan, Yan Xin tersenyum dan berkata, "Xiangyang, apa menurutmu dunia ini tidak terlalu kecil? Tunangan Xiaolan ternyata adalah orang yang waktu itu menyamar sebagai pacarmu. Begitu aku melihatnya, aku sangat terkejut. Untungnya aku menyembunyikannya dengan baik, jadi Xiaolan tidak menyadarinya."     

"Ya," kata Yan Xin. Ia mengangguk, memandang Wen Xiangyang, dan berkata, "Xiangyang, kau terkejut ketika melihatnya, kan? Jika Xiaolan tahu tunangannya berpura-pura menjadi pacar orang lain, hatinya pasti akan tidak nyaman, kan? Jadi, mari kita simpan masalah ini bersama-sama serapat-rapatnya. Semoga nanti Tuan Mu itu tidak melakukan hal seperti itu lagi. Hei, ketika dia meluangkan waktunya untuk membantumu saat itu, aku masih berpikir dia adalah orang baik."     

Sejak awal, Mu Lingqian bukan orang baik. Meskipun ia selalu membantu Wen Xiangyang tanpa syarat, ia tetap tidak berpikir bahwa pria itu dapat dideskripsikan dengan kata 'orang baik'. Namun, Yan Xin tidak berpikir begitu. Lagi pula, Wen Xiangyang tetap perlu meminta Yan Xin membantunya merahasiakannya.     

Wen Xiangyang tidak ingin berbicara dengan Yan Xin tentang Mu Lingqian lagi. Ia takut tertangkap, jadi ia mengubah topik pembicaraan dan bertanya, "Xiaoxin, apakah kau tahu apa yang terjadi dengan dua bajingan Lin Hao dan Chen Yunxi? Aku sudah menanyakannya pada Kakak, tapi Kakak juga tidak mengetahuinya dengan jelas."     

"Tidak tahu. Ketika aku bangun, aku sudah berada di rumah sakit," jawab Yan Xin. Jangankan mengetahui nasib kedua bajingan itu, ia bahkan tidak tahu bagaimana dirinya bisa keluar dari peristiwa itu.     

Yan Xin juga tidak tahu? Kalau begitu, di mana sebenarnya keberadaan dua bajingan itu sekarang? Hidup atau mati? Wen Xiangyang bertanya-tanya.     

"Xiangyang, jika kau ingin tahu, aku akan mencari tahu dengan jelas. Bahkan, jika kau tidak menindaklanjuti masalah ini, aku juga tidak akan melupakannya begitu saja!" kata Yan Xin dengan tatapan yang berubah menjadi dingin.     

Bagaimanapun, Yan Xin tidak bisa melupakan bagaimana Lin Hao memukuli Wen Xiangyang dan mencoba melecehkan temannya. Beberapa kali dalam setengah bulan terakhir, ia sering kali terbangun oleh mimpi buruk di tengah malam dan sulit untuk tertidur lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.