Pembalasan Gadis Peliharaan

Hukuman



Hukuman

0Mu Lingqian bisa merasakan Wen Xiangyang yang terus gemetar dalam pelukannya. Tetapi, wanita kecil ini tidak berani memberontak. Mu Lingqian mengalami kecanduan yang tidak wajar. Ketika Wen Xiangyang gugup, yang muncul dalam benak Mu Lingqian adalah wanita ini seakan ingin menjepitnya. Hukuman semacam ini tampaknya lebih efektif daripada metode lain.     

Mu Lingqian dapat merasakan ketegangan Wen Xiangyang. Ia membelai punggung Wen Xiangyang untuk meredakan rasa tegang Wen Xiangyang. Saat Mu Lingqian melihat penampilan Wen Xiangyang yang seperti ini, ia mengangkat matanya. Kali ini ia akan mengampuni Wen Xiangyang. Lain kali, ia akan menemukan kesempatan untuk memberikan pelajaran dengan lebih baik.     

"Xiangyang, Kakak Qian, kalian ada di dalam? Pintunya tertutup. Bisakah kalian datang dan membukakan pintu untukku?"     

Seluruh tubuh Wen Xiangyang melemah di pelukan Mu Lingqian. Matanya menatap Mu Lingqian dengan gugup. Diam-diam ia berharap Mu Lingqian bisa berhenti dan melepaskannya. Namun, Mu Lingqian tidak ingin mendorong gadis peliharaannya ini dengan terburu-buru walaupun akan ada lebih banyak waktu di masa depan.     

Mu Lingqian akhirnya melepaskan wanita dalam pelukannya. Begitu Wen Xiangyang lepas dari pelukannya, ia hampir terjatuh ke tanah dengan kaki yang lemah. Wen Xiangyang menarik napas dalam-dalam dua kali, lalu merapikan pakaian dan rambutnya. Ia juga memastikan tidak ada yang mencurigakan sebelum bergegas berjalan ke pintu dan membukakan pintu untuk Li Lanxi.     

Li Lanxi membawa ketel dan masuk ke dalam sambil menjelaskan, "Banyak sekali orang yang mengambil air di luar, jadi aku harus antri sangat lama sekali sebelum akhirnya mendapatkan air panas. Belum lagi, aku bertemu dengan beberapa orang yang meminta tanda tanganku. Xiangyang, kau pasti sudah menunggu lama, kan?"     

"Tidak," jawab Wen Xiangyang singkat. Kebetulan Li Lanxi akhirnya datang. Wen Xiangyang hanya dikejutkan oleh ciuman kuat Mu Lingqian barusan.     

Li Lanxi melihat Wen Xiangyang yang sepertinya berbicara dengan sedikit membatasi diri. Ia mengira bahwa itu pasti karena Mu Lingqian ada di sini. Jika Kakak Qian menunjukan wajah dingin, jangankan Wen Xiangyang, aku pun juga akan takut, batin Li Lanxi.     

Li Lanxi awalnya ingin memperkenalkan keduanya kepada satu sama lain. Tetapi, Wen Xiangyang tampaknya sangat tidak nyaman dan sangat takut terhadap sikap kakak Qian. Li Lanxi tidak tahu bagaimana caranya untuk saling memperkenalkan mereka.     

"Xiangyang, aku akan menuangkan air untukmu dulu," kata Li Lanxi. Ia akhirnya menghela napas tanpa daya, menuangkan segelas air untuk Wen Xiangyang, dan memandang Mu Lingqian sambil berkata, "Kak Qian, ini Xiangyang, teman baikku."     

"Hng," Mu Lingqian menjawab dengan lemah. Namun, pandangannya secara tidak terduga tertuju ke tubuh Wen Xiangyang.     

Li Lanxi melihat bahwa mereka berdua tidak memiliki apa-apa untuk dikatakan. Ia tidak tahu bagaimana caranya agar dapat membuat mereka membaur. Menurut bayangannya, Wen Xiangyang seharusnya memuji penglihatannya karena memiliki tunangan yang tampan. Mu Lingqian juga telah berjanji bahwa ia tidak akan menakuti Wen Xiangyang. Namun, mengapa suasananya sekarang berubah menjadi dingin?     

"Xiangyang, aku akan menemani tunanganku kembali ke ruangannya dulu. Kau tidak apa-apa di sini sendirian?" tanya Li Lanxi. Ia merasa malu dan hanya bisa menyudahinya seperti ini.     

"Tidak apa-apa. Kau bisa kembali dulu dengan Tuan Mu."     

"Oke."     

Li Lanxi yakin bahwa Wen Xiangyang tahu marga Mu Lingqian. Karenanya, Li Lanxi sama sekali tidak merasakan sedikitpun kecurigaan. Sekarang, ia tidak tahu bahwa tunangannya adalah tipe orang yang tidak pernah menonton berita hiburan dan televisi.     

Li Lanxi mengantar Mu Lingqian pergi. Sementara itu, Wen Xiangyang melihat tampak belakang punggung kedua orang yang sudah pergi. Hatinya yang tertahan hingga sesak akhirnya bisa berangsur-angsur tenang.     

Siang itu, Li Lanxi menerima telepon dari agennya yang memberitahukan bahwa akan ada pengambilan gambar nanti sore. Awalnya Li Lanxi berencana untuk tinggal beberapa hari. Mau tidak mau, ia mendatangi Wen Xiangyang dan mengucapkan perpisahan lebih awal. Setelah Li Lanxi meminta Wen Xiangyang untuk mengabari Yan Xin juga, ia bergegas pergi ke lokasi syuting.     

Li Lanxi pergi lebih awal dan hal ini membuat Wen Xiangyang merasa lega. Kurang dari lima belas menit setelah Li Lanxi pergi, Yan Xin datang ke ruang rawat inap Wen Xiangyang. Yan Xin berjalan ke hadapan Wen Xiangyang, memandang Wen Xiangyang, dan menghela napas. "Xiangyang, sebenarnya apa yang terjadi antara kau dan kakakku? Mengapa aku merasa kau sedang menjauhi kakakku?" tanyanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.