Pembalasan Gadis Peliharaan

Xiangyang, Pria Ini Adalah Tunanganku



Xiangyang, Pria Ini Adalah Tunanganku

0Kakak, mengapa kau ingin datang menemuiku? Tuan Mu, mengapa kau bisa muncul di sini secara kebetulan? Wen Xiangyang rasanya ingin menangis.     
0

Sementara Wen Xiangyang merasa hatinya seketika runtuh, Li Lanxi menahan sikap dingin dari dalam dirinya. Setelah melihat Yan Junyi, Li Lanxi memancarkan aura seolah tidak ingin dekat dekat orang asing. Sedangkan, wajah Mu Lingqian tampak tanpa emosi dan tanpa ekspresi apapun.     

Li Lanxi dan Mu Lingqian berjalan ke depan Wen Xiangyang dan Yan Junyi. Kemudian, Lanxi sedikit mengangkat dagunya dan memperkenalkan Mu Lingqian dengan bangga, "Xiangyang, perkenalkan. Pria ini adalah tunanganku."     

Mu Lingqian selalu memperlakukan orang luar tanpa senyum dan auranya begitu dingin. Karenanya, Li Lanxi yang telah terbiasa dengan aura dingin Mu Lingqian pun tidak mencurigai bahwa ada yang salah dengan Mu Lingqian saat ini.     

Tatapan dingin Mu Lingqian tertuju ke wajah mungil Wen Xiangyang. Tidak ada kesedihan maupun kegembiraan. Namun, aura Mu Lingqian begitu menyeramkan hingga membuat Wen Xiangyang takut.     

Wen Xiangyang refleks menunduk karena tatapan Mu Lingqian dan jantungnya mendadak berdebar. Jika ada lubang di depannya saat ini, ia benar-benar ingin berubah menjadi burung unta dan mengubur kepalanya ke dalam lubang di pasir.     

Li Lanxi memperkenalkan Mu Lingqian kepada Wen Xiangyang. Li Lanxi berekspektasi bahwa Wen Xiangyang seharusnya akan berpikir bahwa dirinya memiliki penglihatan yang baik dan memujinya. Ia pun terus menunggu hingga Wen Xiangyang memujinya. Namun, sekarang Wen Xiangyang masih menundukkan kepalanya dan benar-benar mengabaikannya hingga membuatnya harus memanggil Wen Xiangyang lagi, "Xiangyang?"     

Xiangyang tampak sedikit gugup. Apakah aura Kakak Qian membuatnya takut? batin Li Lanxi. Ia melepaskan lengan Mu Lingqian, lalu berjalan ke arah Wen Xiangyang. Ia meraih lengan Wen Xiangyang dan menenangkannya, "Xiangyang, jangan takut. Kakak Qian memang selalu bersikap dingin, tapi dia sebenarnya tidak begitu menakutkan."     

"Xiaolan…"     

Wen Xiangyang hampir menangis dan ia tidak berani membiarkan Li Lanxi melihat wajahnya. Apakah ada tali? Wen Xiangyang rasanya ingin gantung diri. Ia hanya bisa membatin, Xiaolan, kalau kau ingin memperkenalkan kami dengan satu sama lain, seharusnya kau jangan memilih waktu saat ada Kak Junyi. Bukankah ini sama saja dengan membunuhku?     

Wen Xiangyang dan Li Lanxi berdiri bersama. Li Lanxi merasa bahagia sedangkan sebaliknya, Wen Xiangyang merasa seperti ingin pingsan. Yan Junyi menatap pria di samping yang tubuhnya lebih tinggi setengah kepala dari dirinya. Yan Junyi yang duduk di atas kursi roda pun mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri, "Yan Junyi."     

Mu Lingqian melirik Yan Junyi dengan dingin. Tetapi, ia segera menarik pandangannya dengan acuh tak acuh hanya dengan satu pandangan. Ia juga tidak memberi Yan Junyi kesempatan untuk berjabatan tangan dengannya. Hal yang memalukan ini seperti membuat wajah Yan Junyi sedikit tak terkendali.     

Yan Junyi menarik kembali tangannya. Ia menatap pria di depannya dan wajah tampannya menunjukan sikap dingin. Yan Junyi melihat Mu Lingqian berdiri di sana seolah tidak terjadi sesuatu dan bahkan Mu Lingqian masih dapat berdiri di sini dengan aura yang mengerikan.     

Yan Junyi sedikit mengerutkan kening, Pria ini jelas terluka lebih berat daripada aku. Mengapa pria ini bisa berjalan begitu cepat dibandingkan denganku?     

Jika bukan karena dikenakan di tubuh Mu Lingqian, pakaian tidak akan terlihat seperti piyama untuk model. Padahal, sebenarnya itu adalah pakaian pasien rumah sakit. Yan Junyi nyaris curiga bahwa Mu Lingqian tidak benar-benar terluka sama sekali.     

Tatapan Mu Lingqian masih tertuju ke arah Wen Xiangyang. Meskipun Wen Xiangyang tidak melihat Mu Lingqian, ia bisa merasakan tatapan Mu Lingqian yang sedang menatapnya itu sedingin es dan setajam sebilah belati. Wen Xiangyang hanya bisa membatin, Aku benar-benar tidak pergi untuk melihat Kak Junyi. Kakak yang datang menemuiku. Aku baru mau mengembalikan Kakak kembali ke kamarnya.     

Ketika mereka berempat sedang berada dalam keadaan buntu, suara Yan Xin terdengar dari belakang mereka, "Xiangyang, Xiaolan, Kakak…"     

Yan Xin awalnya berencana untuk membiarkan Yan Junyi dan Wen Xiangyang mengobrol sendiri secara pribadi. Namun, ia mengikuti mereka dan mendapati bahwa ada masalah baru yang berkembang di luar dari apa yang ada di pikirannya. Yan Xin pun cepat-cepat berlari mendekat dan berteriak ke arah mereka bertiga.     

Ketika Wen Xiangyang berlari hingga ke depan Wen Xiangyang dan Li Lanxi, ia juga dibuat terkejut karena aura Mu Lingqian. Begitu ia mengangkat kepalanya dan menatap Mu Lingqian, ia melihat dengan jelas wajah pria di depan matanya. Mata Yan Xin terbelalak kaget, "Kau, kau…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.