Pembalasan Gadis Peliharaan

Tidak Sengaja Bertemu Mu Lingqian



Tidak Sengaja Bertemu Mu Lingqian

0Li Lanxi sudah menganggap Wen Xiangyang sebagai satu-satunya teman yang dikenalnya, sedangkan Yan Xin terhitung setengahnya. Bahkan, jika temannya tidak bisa menemukan pria sebagus Mu Lingqian, ia juga tidak boleh dikelilingi oleh Yan Junyi yang tidak berguna itu.     

Dalam pandangan dunia Li Lanxi, ia hanya akan melihat seorang pria yang cukup baik dan berkualitas. Ia akan secara sukarela menjauh dari para pria rendahan seperti itu. Sedangkan, Yan Junyi dalam penglihatannya termasuk pria yang rendahan.     

Setelah Li Lanxi pergi, pandangan mata Wen Xiangyang tertuju pada Yan Junyi. Jika ia tidak salah mengingat, rumah sakit ini juga dijalankan oleh keluarga Hua Yu. Itu berarti, rumah sakit ini pasti berada di bawah pengawasan Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang sangat khawatir jika Mu Lingqin mengetahui masalah Yan Junyi datang melihatnya, Mu Lingqian benar-benar akan melakukan apa yang ia katakan. Karena ia melihat Yan Xin tidak segera mengantar Yan Junyi kembali, ia meraih pegangan kursi roda Yan Junyi dan memutar balik kursi roda Yan Junyi. Wen Xiangyang berinisiatif mendorong kembali ke ruang rawat inapnya sambil menjelaskan, "Kakak, kakimu masih belum sembuh. Aku akan mengantarmu kembali untuk beristirahat. Aku baik-baik saja, jadi kau tidak perlu datang untuk melihatku. "     

Tindakan dan kata-kata Wen Xiangyang membuat perasaan Yan Junyi menjadi tenggelam. Setelah beberapa saat, barulah ia berbicara, "Xiangyang, kau juga merasa aku tidak berguna?"     

Perkataan Yan Junyi membuat Wen Xiangyang menghentikan langkahnya. Keduanya berhenti di koridor seperti ini.     

"Xiangyang, aku minta maaf…"     

"Kakak, akulah yang seharusnya minta maaf."     

Wen Xiangyang menyadari bahwa tindakannya mungkin telah menyakiti hati Yan Junyi. Lagi pula, Yan Junyi telah terluka dan masih berusaha datang untuk melihatnya dengan menggunakan kursi roda. Namun, Wen Xiangyang malah ingin mengantarnya kembali sesegera mungkin.     

Wen Xiangyang ingin cepat-cepat mengantar Yan Junyi kembali untuk menghindari kemungkinan ketahuan oleh Mu Lingqian. Terkadang, ia bahkan tidak tahu mengapa ia begitu peduli terhadap sikap Mu Lingqian. Ia takut, atau mungkin juga...     

"Xiangyang…"     

Sementara Wen Xiangyang masih dalam keadaan linglung, Yan Junyi mengulurkan tangannya. Ia meraih tangan Wen Xiangyang yang masih bertumpu di kursi roda dan memegang tangan gadis itu. Yan Junyi ingin mengatakan bahwa ia tidak akan pernah membiarkan Wen Xiangyang terluka lagi dan apa yang terjadi kemarin tidak akan pernah terjadi lagi di masa yang akan datang.     

Yan Junyi baru saja meraih tangan Wen Xiangyang dan masih belum membuka mulutnya untuk berbicara. Namun, Wen Xiangyang segera menarik tangannya kembali seolah-olah tangannya telah tertusuk jarum. Ia mundur beberapa langkah dengan tatapan mata yang sangat terkejut dan takut. Ia juga memandang ke depan Yan Junyi, seolah ingin mengesampingkan semua hubungannya dengan Yan Junyi.     

Yan Junyi menoleh dan mengikuti garis pandang Wen Xiangyang. Ketika Yan Junyi melihat pria itu berdiri bersama Li Lanxi, pupil matanya sedikit menyusut. Ia bahkan sampai meremas pegangan di kedua sisi kursi rodanya. Mata dinginnya memandang dengan hati-hati.     

Itu dia! Pria yang mempertaruhkan kematiannya untuk menyelamatkan Xiangyang! Ternyata dia juga ada di sini! Kenapa pria ini ada di sini? Mengapa Xiangyang bereaksi seperti ini ketika dia melihat pria ini? Xiangyang tahu sesuatu? Atau, Xiangyang mengenal pria ini? Lalu, mengapa pria ini muncul dengan Li Lanxi? pikir Yan Junyi.     

Banyak keraguan muncul silih berganti dalam pikiran Yan Junyi. Matanya penuh dengan kewaspadaan yang acuh tak acuh. Namun, tidak peduli berapa banyak keraguan yang ada dalam pikirannya, naluri alam bawah sadarnya adalah ingin melindungi Wen Xiangyang di belakangnya. Entah dengan dasar perasaan apa dan untuk tujuan apa.     

Yan Junyi tidak ingin Wen Xiangyang mendekati pria ini. Pria ini memiliki aura yang begitu kuat dan acuh tak acuh. Hanya dengan berdiri di sana, pria ini terlihat tak terhentikan.     

Sayangnya, Wen Xiangyang lebih tidak berharap Mu Lingqian tiba-tiba memunculkan diri di koridor. Ketika ia melihat Mu Lingqian, reaksi pertamanya adalah terkejut sekaligus ketakutan. Ia merasa bahwa riwayatnya sudah tamat. Ia bahkan tidak menyadari bahwa Li Lanxi berdiri di samping Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang membeku dan hanya bisa membatin, Tamatlah riwayatku. Aku berjanji pada Mu Lingqian untuk tidak melihat Kak Junyi, tapi dia melihatku bersama Kak Junyi. Kali ini benar-benar berakhir...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.