Pembalasan Gadis Peliharaan

Hanya Tamparan Ringan



Hanya Tamparan Ringan

0Setelah Mu Lingqian menemukan apa yang di sembunyikan Wen Xiangyang, pria itu menatap gadis itu hingga membuat hatinya gelisah. Wen Xiangyang tahu bahwa Mu Lingqian memiliki sifat tempramental. Jika Wen Xiangyang mengatakan bahwa ia ditampar oleh tunangan Yan Junyi saat pergi menjenguk pria itu, ia tidak akan selamat. Jika Mu Lingqian tahu bahwa ia mencari Yan Junyi, ia akan mati dengan menyedihkan.     

Mata Wen Xiangyang terus berputar. Sebuah pemikiran melintas di benaknya dan ia menjawab, "Aku tidak melihatmu ketika aku bangun. Kupikir aku bermimpi tadi malam, jadi aku menampar diriku sendiri dan tidak menyangka bahwa itu terlalu keras."     

Setelah Wen Xiangyang selesai berbicara, ia mendapati bahwa Mu Lingqian hanya menatapnya tanpa berbicara. Jantungnya mulai berdegup kencang. Ia tahu bahwa kebohongan ini tidak dapat menyakinkan orang lain. Kenapa aku mengatakannya? batin Wen Xiangyang yang kini benar-benar ingin menampar dirinya sendiri. Ia seharusnya mencari alasan yang lebih baik lagi.     

Sementara Wen Xiangyang masih merasa kesal pada dirinya sendiri, Mu Lingqian bertanya, "Kau kira kau bermimpi semalam?"     

Wen Xiangyang mengangguk.     

"Jadi, apa menurutmu aku terlalu lembut padamu semalam?" tanya Mu Lingqian sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Wen Xiangyang.     

Jantung Wen Xiangyang berdetak semakin kencang seiring dengan napas Mu Lingqian yang semakin mendekat. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat dan ia tiba-tiba menyadari bahwa menggelengkan kepalanya itu salah. Tetapi, jika ia menganggukkan kepalanya, itu bahkan lebih salah lagi. Untuk sementara, Wen Xiangyang tetap diam di tempat karena tidak tahu reaksi macam apa yang tepat.     

"Apakah kau sudah pergi menemui Yan Junyi?"     

Wen Xiangyang tidak bisa menemukan jawaban yang tepat sehingga Mu Lingqian tidak bisa mendengar kegembiraan dan kemarahan di telinganya. Perkataan Mu Lingqian ini langsung membuat Wen Xiangyang tertegun dan menatap Mu Lingqian karena terkejut.     

Bagaimana Mu Lingqian tahu? Tidak benar. Jika Mu Lingqian sudah tahu, kenapa dia tidak menghukumku ketika aku masuk ke ruang rawatnya? pikir Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian mengabaikan spekulasi di hati Wen Xiangyang. Ia mengangkat wajah Wen Xiangyang, menyibak rambut Wen Xiangyang yang menutupi wajahnya lalu menjepit rambutnya ke belakang kepalanya, dan menatapnya dengan seksama. Wajah Wen Xiangyang masih terlihat bengkak.     

Tatapan Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang tanpa sadar ingin memalingkan wajahnya. Tetapi, Mu Lingqian memegang pundaknya dan mengarahkan kepala gadis itu ke arahnya dengan paksa. Tindakan Mu Lingqian menghalangi Wen Xiangyang membuat gerakan apa pun. Wen Xiangyang tidak tahu apa yang ingin dilakukan Mu Lingqian. Ia sangat gugup sehingga ia bahkan tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Mu Lingqian.     

"Tuan Mu…" bisik Wen Xiangyang dengan suara yang rendah dan sedikit gemetar.     

Mu Lingqian mengabaikan Wen Xiangyang. Ia malah mengulurkan tangannya dan meletakkan telapak tangannya pada setengah bagian wajah Wen Xiangyang yang ditampar. Tangannya besar, jari-jarinya ramping, dan telapak tangannya benar-benar menutup wajah kecil Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang tidak berani bergerak. Tidak hanya jantungnya yang berdetak kencang, tetapi tubuhnya juga kaku. Mu Lingqian mengangkat matanya dan tatapannya yang dalam tertuju ke wajah mungil Wen Xiangyang. Telapak tangan Mu Lingqian yang besar perlahan-lahan bergerak dari wajah kecil Wen Xiangyang ke belakangnya leher sampai lehernya menegang. Lalu, Mu Lingqian tiba-tiba menarik seluruh kepala gadis itu hingga ke depan matanya.     

"Tuan Mu…" Suara ketakutan Wen Xiangyang dipenuhi dengan tangisan.     

Wen Xiangyang lebih memilih jika Mu Lingqian marah padanya daripada memperlakukannya tanpa terduga. Yan Junyi sudah menyelamatkannya sehingga baik secara emosional maupun secara logis, Wen Xiangyang harus pergi ke sana untuk melihat Yan Junyi. Namun, begitu Wen Xiangyang menghadapi Mu Lingqian, ia benar-benar merasa bahwa menemui Yan Junyi adalah hal yang salah.     

Mu Lingqian melihat mata Wen Xiangyang yang penuh dengan rasa takut. Ia meraih bagian belakang kepala Wen Xiangyang dan mencondongkan tubuhnya ke arah gadis itu. Lalu, ia mengembuskan napasnya ke wajah Wen Xiangyang yang cantik, lembut, dan gugup. Wajah Mu Lingqian yang tampan tidak tampak marah dan juga tidak menunjukkan ekspresi marah. Namun, kata-kata yang baru saja diucapkannya begitu dingin hingga membuat Wen Xiangyang bergidik.     

Mu Lingqian berkata, "Hanya tamparan ringan. Orang yang tidak begitu patuh seharusnya kakinya dibuat patah dan ditangkap. Itu baru benar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.