Pembalasan Gadis Peliharaan

Katakan, Wajahmu Kenapa?



Katakan, Wajahmu Kenapa?

0Mu Lingqian mengerutkan kening karena Wen Xiangyang meraih tangannya dan menghalau gerakannya. Lalu, ia bertanya, "Tuan Mu, apakah kau ada urusan sehingga mencariku untuk datang ke sini?"     

​​Wen Xiangyang memegang tangan Mu Lingqian dan menatap pria itu. Sepasang mata besar gadis itu berkedip 'penuh kasih sayang' sehingga ia terlihat seperti hewan kecil berbulu yang menggemaskan. Namun, Mu Lingqian tidak terganggu oleh kata-kata dan tindakan Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian bisa merasakan bahwa ada yang tidak normal dengan gadis peliharaannya. Jelas-jelas Wen Xiangyang bertingkah sangat bodoh, tapi masih ingin berpura-pura menjadi pintar di depannya. Karena dia tidak mau mengatakannya, baiklah, pikir Mu Lingqian.     

"Aku menyuruh orang untuk membelikan sarapan. Kau dapat mengambilnya sendiri," kata Mu Lingqian sambil mengangkat matanya dan melirik meja kopi di sebelahnya.     

Wen Xiangyang mengikuti arah pandangan Mu Lingqian, lalu melihat beberapa kue dan bubur hangat yang tersaji di meja kopi. Apakah Mu Lingqian memanggilku begitu pagi hanya untuk menyuruhku sarapan? pikir Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang berdiri dan berjalan menuju meja kopi. Lalu, ia mendapati bahwa kue-kue di meja kopi itu adalah makanan kegemarannya. Ia suka memakan semua ini. Setiap Wen Xiangyang memiliki waktu luang, ia suka menimbun makanan di rumah dan ini adalah beberapa jenis makanan paling sering dibelinya.     

Wen Xiangyang melirik Mu Lingqian yang mengambil majalahnya lagi. Ia ragu-ragu sejenak, lalu bertanya dengan hati-hati, "Tuan Mu, apakah kau sudah makan?"     

Mu Lingqian mengangkat matanya dan menatap Wen Xiangyang. "Perhatikan saja dirimu sendiri baik-baik," kata Mu Lingqian hingga membuat Wen Xiangyang tersedak. Setelah itu, Mu Lingqian melanjutkan perkataannya, "Jika turun berat badan satu gram, harus makan sepuluh gram daging."     

"....." Wen Xiangyang langsung terhenyak dan bahkan ekspresi wajahnya juga berubah. Meskipun Mu Lingqian sangat sulit dipahami sehingga orang-orang takut berpura-pura di depannya, Wen Xiangyang tidak bisa makan sendirian seperti ini. Apalagi, Mu Lingqian sekarang terluka sampai seperti ini demi masalah adiknya.     

Wen Xiangyang mengambil bubur di atas meja dan dua buah kue, lalu berjalan ke depan Mu Lingqian. Setelah itu, ia duduk dan menggunakan sumpit. Wen Xiangyang menyumpit kue kecil dan membawanya ke sisi mulut Mu Lingqian. Namun, Mu Lingqian hanya meliriknya.     

Wen Xiangyang tersenyum dengan riang dan berkata, "Tuan Mu, mari kita makan bersama-sama."     

Mu Lingqian hanya menatap Wen Xiangyang tanpa berbicara dan juga tidak segera membuka mulutnya. Wen Xiangyang sedikit gugup ketika Mu Lingqian memandangnya dengan datar seperti itu. Aku hanya ingin menyuapinya makanan, tapi mengapa dia menatapku dengan mata yang tak terduga? Mungkinkah aku membuat Mu Lingqian marah? pikir Wen Xiangyang.     

Sementara Wen Xiangyang masih dilanda kecemasan, Mu Lingqian tiba-tiba membuka mulutnya dan memakan sepotong kecil kue kacang hijau dalam satu gigitan. Wen Xiangyang langsung menghela napas lega begitu melihat Mu Lingqian telah memakannya. Kemudian, ia membawa semangkuk bubur ke depan Mu Lingqian. Ia menyendok bubur, lalu menatap pria di depannya dengan penuh harapan.     

Mu Lingqian melirik Wen Xiangyang dengan ringan. Gadis peliharaannya tidak mengajaknya bertengkar, menatapnya dengan mata seperti ini, dan juga menunjukkan keramahannya di pagi hari. Mu Lingqian hanya membatin, Ah…     

Mu Lingqian meletakkan majalah di tangannya dan menatap Wen Xiangyang. Ia tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk mengambil bubur dari tangan Wen Xiangyang dan memakannya dalam sekali suap.     

"Tuan Mu…"     

Perilaku Mu Lingqian yang tiba-tiba membuat Wen Xiangyang terkejut hingga pupil matanya sedikit menyusut. Ia khawatir Mu Lingqian akan tersedak karena makan dengan terlalu cepat. Wen Xiangyang ingin menegur untuk menghentikan Mu Lingqian, tetapi Mu Lingqian mengulurkan tangan dan meraih bagian belakang kepalanya.     

Mu Lingqian menekan bibir dan lidah Wen Xiangyang, lalu menuangkan semua bubur ke mulutnya. Mata Wen Xiangyang sontak melebar. Tetapi, di bawah dominasi Mu Lingqian, ia harus menelan semua bubur itu.     

Wen Xiangyang tidak tahu berapa banyak bubur yang Mu Lingqian makan. Ia hanya tahu bahwa Mu Lingqian telah memberinya makan selama sepuluh menit. Ketika Mu Lingqian selesai menyuapinya hingga selesai memakan bubur, wajah Wen Xiangyang telah memerah seperti udang besar yang direbus.     

Pria ini… Pria ini… batin Wen Xiangyang sambil menutupi mulutnya.     

Sementara itu, Mu Lingqian hanya melihat Wen Xiangyang yang wajahnya memerah dan menutup mulutnya. Kedua mata besarnya menatap Wen Xiangyang, lalu ia membuka mulutnya dengan acuh tak acuh, "Katakan, wajahmu kenapa?"     

Wen Xiangyang, "..…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.