Pembalasan Gadis Peliharaan

Detak Jantungnya



Detak Jantungnya

0Wen Xiangyang tidak meragukan Mu Lingqian. Perkataan pria itu membuat Wen Xiangyang ketakutan sehingga seluruh tubuhnya gemetar. Tanpa sadar, ia mengulurkan tangannya untuk memegang kedua kakinya sendiri.     

Begitu Mu Lingqian melihat reaksi Wen Xiangyang yang seperti ini, ia meraih kepala Wen Xiangyang dan mendekap seluruh tubuh gadis itu ke dalam pelukannya. Karena wajah Wen Xiangyang ditekan di dada Mu Lingqian, ia dapat mendengar detak jantung Mu Lingqian dengan jelas.     

Dag, dig, dug… Dag, dig, dug… Dag, dig, dug...     

Detak jantung Mu Lingqian seperti jam yang paling teratur. Wen Xiangyang bisa mendengarnya detak demi detak. Suaranya tidak keras, tetapi kuat dan mantap, persis seperti perilaku pria itu.     

Walaupun Wen Xiangyang tidak bisa menebak jalan pikiran Mu Lingqian, ketegangannya perlahan mereda setelah mendengarkan detak jantung Wen Xiangyang yang mantap. Punggung dan perut Mu Lingqian masih terluka sehingga Wen Xiangyang tidak berani memeluk Mu Lingqian. Ia hanya bisa bersandar di lengan Mu Lingqian dan menundukkan kepalanya.     

Mu Lingqian yang tidak marah seperti ini justru membuat Wen Xiangyang merasa bahwa ia benar-benar melakukan sesuatu yang salah. Ia seharusnya tidak pergi menemui Yan Junyi. Tetapi, hal yang dilakukan Yan Junyi demi menyelamatkannya...     

"Hanya kali ini. Jika kau melakukannya lagi, aku tidak akan mematahkan kakimu…" Suara rendah Mu Lingqian yang magnetik terdengar dari atas kepala Wen Xiangyang, "Aku akan merobek lukaku dan membiarkanmu melihatnya dengan jelas."     

Perkataan Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang terkejut hingga seluruh tubuhnya membeku. Ia benar-benar tidak meragukan kata-kata Mu Lingqian. Ia tidak pernah ragu bahwa Mu Lingqian bisa melakukan kekejaman ini untuk dirinya sendiri.     

Mu Lingqian melepaskan gadis di lengannya. Lalu, ia mengeluarkan handuk basah dari laci di sebelah tempat tidur rumah sakit. Setelah ia merobek handuk itu, ia menyeka alas bedak di wajah Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian menatap wajah Wen Xiangyang yang tidak tertutup alas bedak. Ternyata wajah gadis itu benar-benar merah dan bengkak. Matanya memancarkan cahaya yang redup. Luka gadis peliharaannya ini belum sepenuhnya sembuh, tapi sekarang dia sudah ditampar orang lagi, pikir Mu Lingqian. Ia sendiri enggan untuk memberi wanitanya pelajaran. Bagaimana bisa orang lain melakukannya dan kapan itu terjadi?     

Wen Xiangyang memperhatikan tatapan dingin yang muncul di mata Mu Lingqian. Aura kuat dan dingin yang mendadak muncul dari pria itu membuatnya gugup. Wen Xiangyang ingin menangis dengan sedih dan ia meratap, Apakah pria ini marah karena aku ditampar?     

Selain kerabat Wen Xiangyang, Mu Lingqian adalah orang pertama yang marah karena ia ditampar. Bahkan, meskipun Yan Junyi sudah seperti kakaknya sendiri, Yan Junyi juga tidak melindunginya di hadapan Zhang Ziyue.     

Mu Lingqian memandangi mulut Wen Xiangyang yang mengempes. Ia mengeluarkan salep yang telah disiapkan oleh Hua Yu dari laci, membuka tutupnya, dan mengoleskan sedikit di tangannya. Setelah itu, ia mengoleskan salepnya di wajah Wen Xiangyang.     

Segera setelah Mu Lingqian mengoleskan salep pada wajah Wen Xiangyang, gadis itu terkesiap dan menarik napas singkat karena sengatan panas. Reaksi itu juga membuat Mu Lingqian menghentikan gerakannya, tetapi pria itu berkata, "Sekarang semuanya ada di mana-mana. Apakah kau tahu itu menyakitkan?"     

"Tidak sakit," jawab Wen Xiangyang. Ia tidak berani mengatakan bahwa salep itu menyakitkan.     

Ketika Wen Xiangyang mengatakan bahwa itu tidak sakit, Mu Lingqian langsung menatapnya dengan dingin. Pria itu malah meningkatkan kekuatan tangannya dan menekan bagian wajahnya yang terluka. Lalu, Mu Lingqian bertanya dengan suara acuh, "Apakah masih tidak sakit?"     

Wen Xiangyang tidak berani berbohong sehingga ia hanya bisa mengerutkan wajahnya dan menolak berbicara. Aku memang merasa sakit. Bagaimana mungkin itu tidak sakit? Aku tidak berotot kawat dan bertulang besi, Wen Xiangyang diam-diam membatin.     

"Tahan sedikit," kata Mu Lingqian sambil melirik Wen Xiangyang yang kini tampak menyedihkan. Ia tahu bahwa gadis peliharaannya ini keras kepala, tetapi salep ini baru akan memberikan efek jika dioleskan dengan kekuatan yang relatif besar. Jika salep ini membuatnya sakit, itu bagus.     

Wen Xiangyang merasa khawatir karena Mu Lingqian terus duduk seperti ini setelah mengoleskan obat. Hal itu akan buruk untuk luka Mu Lingqian di bagian pinggang dan tulang belakangnya. Ia menatap Mu Lingqian dan berusaha untuk bernegosiasi, "Tuan Mu, apakah kau ingin berbaring? Tidak baik untuk lukamu jika duduk dalam jangka waktu yang panjang."     

Mu Lingqian hanya melirik Wen Xiangyang ketika mendengar perkataan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.