Pembalasan Gadis Peliharaan

Apakah Itu... Bekas Ciuman?



Apakah Itu... Bekas Ciuman?

0"Kakak?" Kekhawatiran di mata Wen Xiangyang semakin kuat. Ia belum pernah melihat Yan Junyi yang terlihat tidak berdaya seperti saat ini.     

Sejak dulu, Yan Junyi selalu bertindak seperti tulang punggung elit sosial di depannya. Yan Junyi merawat Wen Xiangyang seperti seorang kakak. Kadang, Yan Junyi juga bisa bersikap galak dengan memasang wajah dingin untuknya. Namun, ia belum pernah melihat Yan Junyi menatapnya dengan tidak berdaya.     

Saat Yan Junyi mendengar Wen Xiangyang memanggilnya kali ini, ia segera menyingkirkan pikiran itu ke bagian terdalam benaknya. Ia tidak seharusnya memikirkan pikiran semacam itu. Yan Junyi menoleh dan menatap Wen Xiangyang. Ketika ia baru saja ingin berbicara, ia tidak menyangka bahwa ia akan langsung melihat setengah bagian leher jenjang Wen Xiangyang yang sekilas terekspos. Ada tanda merah mencurigakan yang sangat menyilaukan di leher putih itu.     

Wen Xiangyang sedang berdiri dan membungkukkan badannya sehingga bukan hanya lehernya yang terbuka, tetapi terlihat juga tanda-tanda yang sangat mencolok. Yan Junyi mengerutkan keningnya dan berpikir, Apakah itu… bekas ciuman?     

Wen Xiangyang merasa aneh ketika ditatap oleh Yan Junyi. Kenapa tiba-tiba Kakak menatapku begini? Apakah apa sesuatu yang aneh denganku? pikirnya. Tiba-tiba hal yang Wen Xiangyang lakukan dengan Mu Lingqian semalam muncul di benaknya. Pertempuran antara keduanya begitu sengit sehingga ia tidak punya waktu untuk memperhatikan.     

Mu Lingqian adalah seorang pria yang tidak mengerti bagaimana cara mengontrol tubuhnya. Seharusnya aku tidak mungkin..... Wen Xiangyang merasa seluruh tubuhnya menjadi tidak enak saat memikirkan hal ini. Agar tidak terlihat oleh Yan Junyi, ia sengaja menjaga ketenangannya dan menarik pakaian pasiennya untuk menutupi bagian lehernya.     

Wen Xiangyang diam-diam berharap, Semoga tidak akan ada bekas ciuman di sana. Semoga Kak Junyi juga tidak melihatnya. Kalau tidak, aku pasti tidak akan bisa menyembunyikan kebenarannya dari kelihaian dan kepekaan Kak Junyi. Jika Kak Junyi tahu, Xiaoxin pasti akan tahu. Jika Xiaoxin tahu, mungkin Shaojie akan tahu juga. Setelah Shaojie tahu, mungkin Xiaolan akan tahu juga...     

Semakin Wen Xiangyang memikirkan hal ini, semakin ia merasa gugup. Tidak peduli seberapa tenang dirinya, ia masih tetap saja memiliki kelemahan dalam berbicara. Ketegangan Wen Xiangyang yang berpura-pura tenang membuat Yan Junyi yang jeli berubah dan memasang wajah dingin.     

Sudah jelas bahwa Wen Xiangyang sudah lulus kuliah. Bahkan jika Wen Xiangyang dan Yan Xin lompat kelas saat sekolah dasar, mereka berdua sudah berusia 21 tahun setelah lulus tahun ini. Yan Junyi juga mengerti bahwa itu adalah hal yang wajar jika Wen Xiangyang memiliki pacar.     

Saat dulu Wen Xiangyang berpacaran dengan Lin Hao, Yan Junyi hanya merasa bahwa mereka hanya main-main saja sehingga ia tidak menganggap hubungan keduanya serius. Kemudian, terbukti dengan nyata bahwa ternyata tebakannya benar. Wen Xiangyang dan Lin Hao hanya main-main saja dan sekarang mereka sudah putus.      

Hanya saja, sekarang Yan Junyi tidak tahu apa yang membuatnya merasa tidak nyaman. Alisnya bertaut saat ia menerima secangkir air yang diberikan Wen Xiangyang. Ia meneguk air dan bertanya dengan santai, "Xiangyang, apakah kau sudah mempunyai pacar?"     

Wen Xiangyang yang awalnya mengira perasaannya telah tercampur aduk kini merasa jantungnya berkedut saat mendengar pertanyaan Yan Junyi. Tanpa berpikir dan tanpa sadar, ia menjawab, "Bagaimana mungkin?"     

"Jika tidak punya pacar, baguslah," jawab Yan Junyi datar, meskipun ia masih memiliki kecurigaan dalam hati. Ia tidak bisa melarang Wen Xiangyang untuk berpacaran. Ia hanya bisa mengawasi Wen Xiangyang dan sedikit menasehatinya kata demi kata, "Bahkan, jika kau punya pacar, kau juga harus menghargai dirimu sendiri sebagai seorang gadis. Kau harus memiliki perhitungan di dalam hatimu tentang apa yang harus dan tidak harus kau lakukan sebelum bertunangan atau menikah."     

Wajah Wen Xiangyang mendadak memerah dan panik karena Yan Junyi tiba-tiba mengatakan hal semacam ini. Yan Junyi sebenarnya mulai mendidiknya lagi dan ia harus mengakui bahwa perkataan Yan Junyi itu benar, tetapi sekarang… Baik Wen Xiangyang maupun Mu Lingqian tidak tahu berapa kali mereka sudah berhubungan intim, bahkan berapa kali ia berinisiatif untuk menyerahkan dirinya sendiri di hadapan Mu Lingqian dan menggodanya.     

Saat Yan Junyi melihat wajah Wen Xiangyang yang memerah dengan tidak normal itu, senyum di wajahnya langsung menghilang tanpa jejak. Bekas di leher Wen Xiangyang yang sangat menyilaukan membuatnya tidak tahan untuk mengulurkan tangannya. Wen Xiangyang pun menundukkan kepalanya dengan panik.     

Bagaimanapun, kata-kata Yan Junyi terlalu jelas. Ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya mereka diskusikan. Ia menundukkan kepalanya dan tidak berani memperhatikan gerakan perilaku Yan Junyi. Begitu Wen Xiangyang tersadar, tangan Yan Junyi sudah menyentuh lehernya.     

Tiba-tiba, pintu dibuka dari luar oleh seseorang yang hendak masuk.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.