Pembalasan Gadis Peliharaan

Xiangyang, Jangan Terlalu Gugup



Xiangyang, Jangan Terlalu Gugup

0Yan Junyi benar-benar menyembunyikan semua emosinya. Ia menatap Wen Xiangyang yang berterima kasih di depannya sambil menyunggingkan senyum yang lembut seperti air, "Gadis bodoh, apa yang kau bicarakan? Kau dan Xiaoxin adalah orang-orang yang paling penting bagiku. Gadis bodoh… Aku hanya takut kau menyembunyikan sesuatu dariku, menolak untuk memberitahuku, dan tidak ingin aku membantumu…"     

"Kakak, aku minta maaf. Aku hanya tidak ingin kau khawatir. Aku bukannya sengaja menyembunyikannya darimu…" Wen Xiangyang merasa bahwa Yan Junyi masih saja menghiburnya sampai detik ini dan hatinya sangat merasa tidak enak. Ia menundukkan kepalanya diam-diam.     

Pada akhirnya, Zhang Ziyue pasti harus memberitahu Yan Junyi tentang penculikan Yan Xin. Li Lanxi kebetulan sedang menelepon mereka dan mengetahui bahwa mereka diculik dari Yan Junyi, lalu bergegas pergi juga. Wen Xiangyang pun menyimpulkan, Untungnya, meskipun Zhang Ziyue membencinya, dia akhirnya memberi tahu Kak Junyi. Tampaknya wanita itu tidak seburuk itu...     

Suasana hati Yan Junyi sudah lebih baik setelah melihat Wen Xiangyang tidak lagi begitu menjauhinya karena masalah ini. Melihat Wen Xiangyang duduk di sebelahnya membuatnya merasa sedikit lega. Entah mengapa, Yan Junyi baru akan merasa bahagia ketika dibutuhkan oleh Wen Xiangyang dan melihat Wen Xiangyang bahagia. Jika memungkinkan, Yan Junyi benar-benar berharap untuk tetap tinggal di sisi Wen Xiangyang selamanya seperti ini untuk melindungi dan membantu Wen Xiangyang.     

"Xiangyang, bisakah kau membawakanku cangkir teh yang ada di sana?"     

Ketika Yan Junyi tadi merasa haus, Yan Xin menuangkan secangkir air untuknya dan langsung pergi keluar untuk mengambilkan air panas untuknya. Karena Wen Xiangyang datang tiba-tiba sebelum ia sempat meminum air, mulutnya menjadi semakin kering. Yan Junyi sebenarnya ingin mengulurkan tangannya sendiri dan mengambil cangkir air, tetapi Yan Xin tidak memperhatikan dan meletakkan cangkir itu agak jauh sebelum pergi. Jika Yan Junyi tidak menggerakkan tubuhnya, ia tidak bisa mendapatkan cangkir itu sama sekali.     

"Cangkir?" Wen Xiangyang mendongakkan kepala melihat Yan Junyi, mendengar kata-kata pria itu, dan balik bertanya, "Kakak ingin minum air? Oke, akan aku ambilkan. Kau berbaring saja dan jangan bergerak. Apa yang kau inginkan, katakan padaku. Itu tidak masalah."     

"Xiangyang, jangan terlalu gugup. aku hanya sedikit haus," kata Yan Junyi. Ia memang merasa tidak nyaman. Jika tidak, ia tidak mungkin meminta bantuan Wen Xiangyang. Namun, melihat Wen Xiangyang yang sangat gugup saat ini membuat sebuah senyuman muncul di wajah Yan Junyi.     

"Kakak, kau sudah seperti ini dan masih bisa tertawa? Jika kakimu benar-benar terancam, bagaimana bisa kau menyuruhku tetap tenang? Bagaimana caranya aku menghadapi Paman nanti?" tegur Wen Xiangyang sambil melirik Yan Junyi dengan marah.     

Wen Xiangyang berdiri dan mengambilkan cangkir teh untuk Yan Junyi yang saat ini sedang berbaring di tempat tidur. Ia khawatir Yan Junyi akan kesulitan untuk minum, jadi ia meletakkan cangkir itu lebih dulu sebelum melangkah maju dan mengangkat kasur Yan Junyi. Setelah itu, ia membantu Yan Junyi hingga bisa duduk bersandar di tempat tidur.     

Karena Wen Xiangyang hendak mengangkat kasur Yan Junyi, jarak antara mereka berdua menjadi sangat dekat. Yan Junyi sampai bisa mencium aroma tubuh Wen Xiangyang, lalu matanya tertuju ke bibir ceri Wen Xiangyang yang lembut. Sebuah kilatan cahaya melintas di mata Yan Junyi.     

Ketika Yan Junyi menyadari bahwa ia sebenarnya memiliki keinginan untuk mencium Wen Xiangyang, ia cepat-cepat memalingkan pandangannya. Ia mengerutkan kening dengan kesal dan membatin, Ada apa denganku? Bagaimana mungkin aku memiliki pemikiran seperti ini terhadap Wen Xiangyang? Mungkinkah aku merasa kesal dengan pria itu karena tidak bisa menyelamatkan Wen Xiangyang saat ledakan itu?     

"Kak? Kakak?" Wen Xiangyang sudah menyerahkan secangkir air ke Yan Junyi, tapi pria itu tidak menerimanya. Yan Junyi tampak seperti sedang memikirkan sesuatu sehingga membuat Wen Xiangyang bingung dan memanggil Yan Junyi dua kali.     

Saat Yan Junyi mendengar Wen Xiangyang memanggilnya, ia akhirnya tersadar dan menatap gadis di hadapannya yang telah ia perhatikan tumbuh kembangnya sejak kecil. Yan Junyi tiba-tiba merasa pikirannya kotor. Wen Xiangyang hanyalah adik perempuannya. Gadis ini hanyalah seorang adik perempuan yang telah Yan Junyi lindungi sejak masih kecil.     

Aku dan Ziyue telah lama bertunangan. Lagi pula, aku dan Wen Xiangyang hanyalah kakak-adik. Aku tidak bisa memiliki pikiran seperti itu, pikir Yan Junyi. Ia merasa bahwa ini semua pasti karena kemunculan pria itu hingga membuatnya merasa terancam. Ia jadi merasa seakan adik perempuannya yang telah ia jaga sejak kecil akan direnggut, lalu tidak lagi membutuhkan perawatan dan perlindungannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.