Pembalasan Gadis Peliharaan

Lebih Baik Pergi Melihat Tunanganku



Lebih Baik Pergi Melihat Tunanganku

0Apa? Kaki Kak Junyi terluka? Apakah lukanya serius? Kak Junyi pasti terluka demi menyelamatkanku, pikir Wen Xiangyang yang kini tidak bisa duduk diam. Jika Wen Xiangyang tidak pingsan, ia bisa berlari keluar sendiri. Tetapi, ia dipukuli sampai hampir mati dan pingsan. Yan Junyi pasti berusaha membawa dirinya yang pingsan untuk melarikan diri hingga akhirnya terluka.     

Ketika Li Lanxi melihat Wen Xiangyang hendak bangun dari tempat tidur, ia cepat-cepat menghentikannya, "Xiangyang, apa yang mau kau lakukan? Kau baru saja sadar."     

"Xiaolan, aku harus pergi melihat Kakak dan Xiaoxin."     

"Apa bagusnya pria yang tidak berguna itu? Jika kau ingin melihat seseorang, kau lebih baik pergi melihat tunanganku saja. Lagi pula, kau belum pernah bertemu dengan tunanganku, kan? Tunanganku juga ada di rumah sakit ini. Tunggu hingga kondisi tubuhmu lebih baik, aku akan memperkenalkan tunanganku padamu. Kau pasti akan takut pada tunangan, tunanganku galak," kata Li Lanxi. Ia kemudian sengaja memasang wajah merengut dan berbicara dengan nada yang biasa Mu Lingqian gunakan, "Xiangyang, katakanlah. Siapa yang ingin kau lihat?"     

Mana mungkin aku tidak pernah melihat Mu Lingqian? Kemarin malam saja kami telah berhubungan intim. Tapi, apakah Mu Lingqian akan mengatakan hal seperti itu? Sepertinya tidak mungkin, pikir Wen Xiangyang. Mu Lingqian selalu saja langsung menyentuhnya dengan memasang wajah dingin.     

Setelah Wen Xiangyang mendengar kabar orang-orang dari Li Lanxi, pikirannya sekarang dipenuhi Yan Junyi. Kaki Yan Junyi terluka demi menyelamatkannya sehingga tidak masuk akal dan tidak mungkin baginya untuk tidak menemui pria itu. Wen Xiangyang bersikeras bangkit dari tempat tidur dan memaksa, "Xiaolan, beritahu nomor ruang Kak Junyi dan Xiaoxin. Aku harus pergi melihat mereka."     

Li Lanxi melihat kegigihan Wen Xiangyang, mendengus sedih, dan melipat kedua tangannya di dada. Kemudian, ia bersender ke dinding dan memandang Wen Xiangyang. Sebelum Li Lanxi mengatakan di mana ruang rawat inap Yan Junyi, Wen Xiangyang melihatnya dan langsung bergegas keluar.     

Li Lanxi melihat Wen Xiangyang yang baru saja bangkir dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mencari kedua orang itu. Karena Li Lanxi tidak menjawab, Wen Xiangyang bersikeras untuk berjalan seorang diri dan bertanya pada orang lain. Li Lanxi pun cepat-cepat melangkah maju untuk memblokir Wen Xiangyang.     

Tidak ada pilihan lain. Pria tak berguna itu tampaknya terluka untuk menyelamatkan Xiangyang, jadi sudah seharusnya dia pergi melihatnya. Mungkin orang yang menyelamatkan Wen Xiangyang sampai di tengah jalan adalah Kak Junyi, pria yang tidak berguna itu? pikir Li Lanxi. Meskipun orang yang menggendong Wen Xiangyang keluar adalah Mu Lingqian, mungkin saja Yan Junyi terlebih dulu menyelamatkannya.     

"Aku akan mengantarmu ke sana. Jangan pergi sendiri," kata Li Lanxi. Setelah ia selesai berbicara, ia melihat Wen Xiangyang tersenyum. Ia pun mendengus dan berkelit, "Jangan tersenyum padaku. Aku hanya ingin melihat Xiaoxin."     

Setelah Li Lanxi setuju untuk mengantarkan Wen Xiangyang, keduanya meninggalkan ruang rawat inap. Li Lanxi berbicara sambil berjalan, "Xiaoxin keluar lebih awal dan lukanya tidak terlalu serius. Sekarang dia seharusnya berada di tempat Kak Junyi yang tidak berguna itu untuk merawatnya."     

Wen Xiangyang tidak bisa menahan tawanya karena terus mendengar Li Lanxi yang selalu mengatakan bahwa Yan Junyi tidak berguna. Apakah Kakak menyinggung Xiaolan? Xiaolan tidak begitu menyukainya, batin Wen Xiangyang.     

Tak lama kemudian, keduanya segera sampai di luar ruang rawat inap Yan Junyi. Wen Xiangyang berdiri di depan dan mengetuk pintu, "Kak? Xiaoin? Apakah kalian di sana?"     

"Masuk saja! Pintunya tidak dikunci!" jawab Yan Junyi dari dalam ruangan.     

Wen Xiangyang membuka pintu dan berjalan masuk, lalu Li Lanxi mengikutinya. Li Lanxi tidak senang melihat Yan Junyi dan ia sendiri juga tidak tahu mengapa. Hanya saja, ia benar-benar tidak menyukai pria itu. Li Lanxi memilih untuk mengenakan kacamata hitam, bersandar di dinding luar ruangan, dan menunggu Wen Xiangyang sampai keluar.     

Di dalam ruang rawat inap, hanya ada Yan Junyi seorang diri. Saat Yan Junyi mengangkat matanya, ia melihat bahwa orang yang datang ternyata adalah Wen Xiangyang. Wajahnya yang pucat langsung menunjukkan sedikit kegembiraan.     

"Xiangyang, kapan kau bangun?" tanya Yan Junyi sambil berusaha untuk bangun dan berjalan ke arah Wen Xiangyang. Sayangnya, kakinya dibalut gips dan ia tidak memiliki kekuatan sama sekali. Yan Junyi hanya sanggup duduk dan terjatuh kembali.     

Wen Xiangyang melihat Yan Junyi terjatuh ke belakang, lalu bergegas berlari ke depan dengan ekspresi cemas di wajahnya. Ia buru-buru memegangi Yan Junyi dengan tatapan mata yang penuh dengan rasa bersalah. Wen Xiangyang terus menyalahkan diri sendiri dan berkata dengan nada bersalah, "Kakak, jangan memaksa untuk bangun. Kau terluka hingga seperti ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.