Pembalasan Gadis Peliharaan

Hatinya Merasa Sakit



Hatinya Merasa Sakit

0Reaksi Wen Xiangyang membuat Mu Lingqian mengerutkan alis dengan tegang.     

"Kenapa? Kau takut aku akan menusuk diriku sampai mati dengan tanganmu?"     

Tindakan Mu Lingqian membuat mata Wen Xiangyang melebar. Kemudian, ia melihat bahwa Mu Lingqian baru saja menekankan jarinya dengan darah pria itu di atas kertas yang baru saja ia tulis tadi. Ini tidak ada bedanya dengan menandatangani kontrak… batin Wen Xiangyang mengakui nasibnya. Ia memang berhutang pada Mu Lingqian sehingga sudah seharusnya ia membayarnya.     

"Tuan Mu, bisakah aku mengobatimu sekarang?"     

Wen Xiangyang tidak lagi memberontak. Napasnya sedikit demi sedikit menjadi lebih tenang, hanya saja matanya merah dan bengkak karena air mata. Mu Lingqian benar-benar membuatnya cemas setengah mati.     

Mu Lingqian menyentuh wajah Wen Xiangyang yang berlinangan air mata dengan sedikit tekanan. Ia menundukkan kepalanya, mencium mata merah Wen Xiangyang, dan berkata dengan suara yang rendah dan dalam, "Bantu aku mengoleskan obat."     

Setelah Wen Xiangyang mendengar perkataan Mu Lingqian, kedua kakinya akhirnya kembali menyentuh tanah. Ia menyeka air matanya, lalu segera mengeluarkan obat dan dengan hati-hati melepas perban Mu Lingqian. Ketika Wen Xiangyang membuka perban yang membungkus tubuh Mu Lingqian, ia mendapati bagian-bagian lain selain bagian dada Mu Lingqian yang juga terluka.     

Bagian perut Mu Lingqian dan bahkan seluruh punggungnya terluka seperti dibakar dan dagingnya robek. Ada beberapa bagian yang masih dalam tahap penyembuhan dan beberapa bagian robek lagi setelah penyembuhan. Belum lagi, darah merah menodai tubuhnya. Pemandangan itu sangat mengejutkan Wen Xiangyang.     

Hati Wen Xiangyang begitu sakit melihat luka-luka di sekujur tubuh Mu Lingqian. Kali ini matanya memerah lagi dan ia benar-benar tidak bisa membayangkannya. Seberapa menyakitkannya luka ini? Ternyata Mu Lingqian tidak hanya menderita luka tembak, tetapi dia juga masih memiliki luka bakar yang begitu luas. Sebenarnya seberapa besar pihak lain itu membencinya hingga menyakitinya seperti ini? pikir Wen Xiangyang.     

Wen Xiangyang tidak tahu bahwa barusan ia masih mengganggu Mu Lingqian untuk melakukan hal semacam itu dengannya. Karena harga dirinya sendiri, ia menolak untuk berhubungan intim dengan pria itu hingga membuat lukanya semakin parah. Wen Xiangyang kembali menyalahkan diri sendiri, Aku sama sekali bukan manusia… Pria ini dijebak saat mencarikan sumsum tulang yang cocok untuk adikku. Dia sampai terluka seperti ini. Meskipun dia bukan terluka karena aku, aku juga tetap berhutang padanya     

Setelah Wen Xiangyang akhirnya selesai mengobati Mu Lingqian, ia tetap tidak merasa lega. Ia menatap Mu Lingqian dengan cemas dan berkata, "Tuan Mu, kau perlu beristirahat dengan cukup. Jangan merobek lukanya lagi."     

Mu Lingqian memiliki temperamen yang sangat buruk. Jika ia marah dan menyebabkan lukanya terbuka lagi, Wen Xiangyang tidak tahu harus berbuat apa. Mu Lingqian tidak berbicara apapun, tetapi hanya menutup matanya beberapa saat dan berkata, "Naiklah ke tempat tidur. Temani aku tidur sebentar."     

Wen Xiangyang sontak terkejut. Ia sempat ragu-ragu selama beberapa detik sebelum akhirnya naik ke atas tempat tidur. Jika Wen Xiangyang tidak patuh, Mu Lingqian akan melukai dirinya sendiri dan membuatnya merasa bersalah lagi.     

Mu Lingqian menderita luka di punggung dan perutnya sehingga berbaring miring di tempat tidur. Wen Xiangyang naik ke atas tempat tidur, masuk ke dalam pelukannya, dan berhadapan muka dengan pria itu. Saat ia berbaring, ia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan Mu Lingqian. Mu Lingqian tampaknya tidak tertidur.     

Wen Xiangyang perlahan bergerak. Ketika kedua kakinya secara tidak sengaja menyentuh sesuatu di antara kaki Mu Lingqian, ia tiba-tiba mengerti alasannya. Wen Xiangyang langsung menundukkan kepalanya karena malu. Tetapi, jika ia tidak membantu Mu Lingqian melampiaskan keinginannya, pria itu pasti akan merasa tidak nyaman sepanjang malam.     

Sementara Wen Xiangyang masih merasa tidak yakin harus melakukan apa, Mu Lingqian mengambil tangannya dan meletakkannya di atas kebutuhannya yang tak tertahankan. Mu Lingqian memanggil namanya dengan suara rendah di telinganya, "Xiangyang…"     

Karena mereka telah menulis perjanjian di atas kertas, Wen Xiangyang tidak akan lagi membuat keributan. Belum lagi, pria ini marah karenanya. Ia tidak bisa lagi melihat Mu Lingqian menahan lukanya. Akhirnya Wen Xiangyang membantu pria itu melampiaskan kebutuhannya yang tak tertahankan.     

Setelah Mu Lingqian melampiaskan semuanya di tangan Wen Xiangyang, pria itu mengeluarkan geraman rendah dari tenggorokannya. Ia menundukkan kepalanya dan mencium dahi Wen Xiangyang. Tetapi, ia malah mendapati gadis peliharaannya benar-benar telah tertidur.     

Hari ini, Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang menangis dan mengakibatkan keributan. Itu semua memang sangat melelahkan untuk Wen Xiangyang. Mu Lingqian tidur dengan Wen Xiangyang sampai tengah malam sebelum akhirnya memanggil Hua Yu yang telah bersembunyi di pintu sejak awal untuk masuk.     

Ketika Hua Yu masuk, ia hampir menangis. Ia telah mendengarkan dari tembok di luar selama beberapa jam, tetapi ia tidak berani berjalan mendadak. Kaki Hua Yu yang telah lama berdiri sudah mulai lemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.