Pembalasan Gadis Peliharaan

Mu Lingqian, Sebenarnya Kau Ingin Aku Bagaimana?



Mu Lingqian, Sebenarnya Kau Ingin Aku Bagaimana?

0Wen Xiangyang berhenti sejenak dan tak lagi berusaha melepaskan diri, tetapi hatinya masih saja tidak nyaman. Mu Lingqian menghela napas saat melihat Wen Xiangyang yang tampak menyedihkan dan menderita di depannya. Karena tadi Wen Xiangyang terburu-buru bersembunyi, saat ini tubuhnya hanya dibalut pakaian pasien rumah sakit yang menutupi pantatnya.     

Ada banyak bekas ciuman yang ambigu di tubuh Wen Xiangyang dan itu justru sangat menggoda. Mu Lingqian masih menahan diri karena barusan ada sedikit gangguan di tengah jalan, tapi ia tidak ingin melakukan apa-apa lagi pada Wen Xiangyang. Mu Lingqian justru mengambil semua pakaian Wen Xiangyang, melepaskan gaun rumah sakit di tubuh Wen Xiangyang satu persatu, dan membantu Wen Xiangyang mengenakan pakaiannya satu per satu.     

Sebenarnya Wen Xiangyang ingin mengenakan pakaiannya sendiri, tapi tatapan mata Mu Lingqian membuatnya menyerah. Ia hanya menundukkan kepalanya dan membiarkan Mu Lingqian membantunya mengenakan pakaian dan celana. Karenanya, ia tidak sengaja berdiri di antara kaki Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang berpikir bahwa masih ada luka di tubuh Mu Lingqian, tapi tidak baik untuk menahan diri… Ia langsung tersipu malu hingga wajahnya memerah, "Tuan Mu, jangan lakukan ini lagi…"     

Kata-kata Wen Xiangyang membuat tangan Mu Lingqian yang awalnya membantunya mengancingkan baju tiba-tiba berhenti. Sebelum Mu Lingqian lanjut mengangancingkan baju Wen Xiangyang, ia bertanya, "Karena Xiaolan?"     

Wen Xiangyang mengangguk. Mu Lingqian pun mengerutkan kening.     

"Karena kau takut, aku akan memanggil Xiaolan kembali sekarang juga agar dia bisa melihat apa yang baru saja kita lakukan," kata Mu Lingqian sambil berjalan keluar.     

Tindakan impulsif Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang ketakutan. Ia segera memeluk Mu Lingqian dari belakang, melekat ke punggung pria itu, lalu tersedak dan berkata, "Tuan Mu, sebenarnya kau ingin aku bagaimana?"     

Wen Xiangyang memeluk Mu Lingqian dengan erat seperti itu hingga membuat seluruh tubuh Mu Lingqian kaku. Mu Lingqian perlahan-lahan membalikkan tubuhnya, lalu mengangkat dagu Wen Xiangyang dan menatap wanita itu dalam-dalam.     

"Aku bisa berjanji padamu untuk tidak memberitahu Xiaolan. Tapi, kau tidak boleh menolakku, apalagi menjadikan Xiaolan sebagai alasan. Kau adalah wanitaku! Bagaimana kita sebelumnya, sekarang masih sama seperti itu. Jika kau tidak menyetujuinya, aku akan membawamu menemui Xiaolan untuk membongkar soal hubungan kita."     

Air mata Wen Xiangyang mengalir deras saat mendengar ancaman Mu Lingqian yang terdengar menyakitkan untuknya. Akan lebih baik jika Mu Lingqian bukan tunangan Li Lanxi dan jika tunangan Mu Lingqian adalah wanita jahat. Jika Wen Xiangyang tidak setuju untuk berteman dengan Li Lanxi, seharusnya itu juga akan lebih baik sekali.     

"Mengapa? Mengapa kau masih mau mempertahankan aku dan memperlakukanku seperti ini? Apa aku pernah menyinggungmu? Kau mau aku berteman dengan Xiaolan dan aku sudah melakukannya. Tapi, jika kau jelas-jelas sangat peduli pada Xiaolan, mengapa kau masih terus melakukan hal itu denganku ketika Xiaolan ada di depan pintu? Apakah kau tahu betapa sedihnya aku? Apakah kau tahu itu?"     

Mata Mu Lingqian memancarkan rasa sakit hati. Ia menundukkan kepalanya, mencium pipi Wen Xiangyang dengan lembut, dan berusaha berbicara untuk menenangkan, "Aku sudah pernah mengatakannya, hubunganku dan Xiaolan hanya sebatas kakak-adik. Kau tidak perlu menyalahkan diri sendiri. Jika kau merasa disalahkan, aku akan memutuskan tali pertunanganku dengan Xiaolan."     

Mendengar ini, Wen Xiangyang langsung meraih tangan Mu Lingqian. "Apakah kau sudah gila?!" tegur Wen Xiangyang. Li Lanxi baru saja menghilangkan pengaruh skandal itu karena dia mengumumkan hubungannya denganmu! lanjutnya dalam hati.     

Mu Lingqian langsung emosi dan membalas, "Jika kau mau mencari masalah denganku lagi, coba saja!"     

Karena Mu Lingqian mengatakan ini dengan emosi, luka di punggung dan perutnya mengeluarkan darah. Luka tembak dan luka bakar yang disebabkan oleh ledakan itu telah membuatnya koma selama setengah bulan. Bahkan, selama lima hari pertama, Mu Lingqian melakukan transfusi darah demi menyelamatkan Wen Xiangyang hingga aliran darah di tubuhnya telah melampaui batas minimum tubuh manusia. Benar-benar suatu keajaiban karena Mu Lingqian masih mampu bertahan hidup dan bangun dengan begitu cepat.     

Wen Xiangyang mencium bau darah di udara, lalu ia melihat bahwa luka Mu Lingqian berdarah lagi. "Tuan Mu, lukamu…"     

Kedua mata Wen Xiangyang yang masih berlinang air mata langsung terbelalak dan tatapan matanya yang mulanya memancaran rasa sakit hati kini terganti oleh kecemasan. Ia melangkah maju untuk membantu Mu Lingqian menangani cedera itu. Namun, Mu Lingqian malah bersembunyi.     

Wen Xiangyang tertegun sejenak saat melihat Mu Lingqian bersembunyi. Ia berbalik dan hendak keluar untuk mengambilkan obat untuk Mu Lingqian. Tetapi, begitu ia baru saja sekali melangkah, Mu Lingqian menghalangi jalannya meskipun luka-lukanya semakin memburuk. Hati Wen Xiangyang sangat sakit karena cemas menyaksikan luka Mu Lingqian yang terus meneteskan darah.     

"Tuan Mu, lukamu terus berdarah. Biar aku bantu menangani cederamu lebih dulu, ya?" Wen Xiangyang memohon.     

Sayangnya, Mu Lingqian tidak membiarkan Wen Xiangyang membantunya mengatasi lukanya atau membiarkannya keluar untuk mengambil obat. Wen Xiangyang melihat luka Mu Lingqian yang terus mengeluarkan darah, lalu berjongkok di tanah dengan kesakitan dan menjambak rambutnya sendiri. Wen Xiangyang menggeram dengan suara rendah, "Tuan Mu! Tuan Mu, sebenarnya kau ingin aku bagaimana? Katakan padaku! Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.