Pembalasan Gadis Peliharaan

Xiaolan Ada di Depan Pintu



Xiaolan Ada di Depan Pintu

0Mu Lingqian terinterupsi dan rasanya seakan hampir mati. Ia mencoba menenangkan Wen Xiangyang agar lebih rileks. Namun, ia malah melihat ekspresi Wen Xiangyang yang menangis dengan cemas. Sangat jelas bahwa Wen Xiangyang takut kalau Li Lanxi masuk dan memergoki hubungan mereka dengan pose yang seperti ini...     

Gadis kecil ini… batin Mu Lingqian sambil melihat Wen Xiangyang yang tampak menyedihkan, ketakutan, dan gugup. Sangat jarang baginya untuk mendapati dirinya dipeluk erat oleh wanita kecil itu seperti ini. Mu Lingqian menatap wanita kecil yang gugup di bawahnya dengan tatapan dalam yang begitu menggoda, tetapi Wen Xiangyang tidak berani mengeluarkan suara. Hal ini justru membuat Mu Lingqian sedikit kecanduan.     

"Kak Qian?" Li Lanxi mengetuk pintu lagi karena tidak ada jawaban dari dalam, "Kakak Qian, apakah kau sudah tidur?"     

Wen Xiangyang ingin mendorong Mu Lingqian menjauh, tetapi ia takut menyentuh luka Mu Lingqian jika ia mengulurkan tangannya dengan keras. Ia benar-benar cemas hingga menangis saat mengetahui bahwa Li Lanxi masih berdiri di luar.     

Mu Lingqian melihat bahwa Wen Xiangyang yang biasanya berani melakukan apapun kali ini dibuat ketakutan hingga mengeluarkan air mata. Ia pun menundukkan kepalanya dan mencium Wen Xiangyang. Ia sudah tahu bahwa Wen Xiangyang peduli dengan Li Lanxi. Entah mengapa, ia merasa tidak senang saat melihat gadis peliharaan ini sangat peduli dengan Li Lanxi hingga bahkan ingin mendorongnya pergi.     

Apakah aku begitu tidak penting bagi Wen Xiangyang? Aku benar-benar harus memberi gadis peliharaan yang menjengkelkan ini sedikit pelajaran, pikir Mu Lingqian.     

"Belum, aku belum tidur," Mu Lingqian menjawab dengan suara rendah, sementara tatapan matanya malah jatuh di mata Wen Xiangyang.     

"Kakak Qian, bisakah kau datang dan membukakan pintu? Pintumu terkunci. Padahal, seingatku pintu ini tidak terkunci ketika aku pergi," kata Li Lanxi penuh kebingungan.     

Wen Xiangyang mendengar kata-kata Li Lanxi dan terus menggelengkan kepalanya pada Mu Lingqian. Mu Lingqian menatap Wen Xiangyang hingga seluruh tubuh wanita kecil itu gemetar karena gugup. Ia pun meraih bagian belakang kepala Wen Xiangyang dan menciumnya dengan keras, kemudian menanggapi Li Lanxi yang masih berdiri di luar pintu, "Tunggu sebentar."     

Wen Xiangyang mendengar jawaban Mu Lingqian dan menatap pria itu dengan tatapan tak percaya. Apakah pria ini gila? Kita seperti ini sekarang, tapi dia masih tetap pergi membukakan pintu untuk Xiaolan? Jika Xiaolan tahu bahwa kita tidak hanya saling mengenal, tetapi juga bersama-sama membohonginya… Wen Xiangyang tidak berani memikirkannya lagi.     

Mu Lingqian melepaskan Wen Xiangyang, kemudian bangkit dan membalut lukanya sendiri. Saat ia menoleh dan hendak berbicara dengan Wen Xiangyang, ia melihat punggung wanita kecil yang tidak memiliki pengekang di bawahnya. Wanita kecil itu mengambil mantel medis dan berlari ke toilet.     

Sebelum Li Lanxi secara resmi memperkenalkan Wen Xiangyang kepada Mu Lingqian, dan sebelum Li Lanxi secara resmi mendapat ide untuk memasangkan mereka, Mu Lingqian jelas tidak ingin Li Lanxi mengetahui tentang hubungan mereka. Sayangnya, sikap gugup dan cemas Wen Xiangyang membuat Mu Lingqian ingin menggoda peri kecil itu. Siapa yang menyuruhnya lebih peduli pada Xiaolan daripada aku? pikirnya.     

Mu Lingqian merapikan semua bukti di ruangan sebelum berjalan ke pintu. Ia meraih gagang pintu, melihat ke arah toilet, kemudian akhirnya membukakan pintu. Li Lanxi tidak sedikitpun menyadari ada yang salah sehingga ia hanya menatap Mu Lingqian dan langsung bertanya dengan cemas, "Kakak Qian, apakah kau sudah lebih baik? Aku agak khawatir, jadi aku bawakan air panas untukmu. Apakah kau benar-benar tidak membutuhkanku untuk tinggal di sini dan menjagamu di malam hari?"     

"Setelah berbaring selama setengah bulan, lukanya telah sembuh. Tapi, kau sendiri yang belum beristirahat selama setengah bulan. Kau pulang saja."     

Wen Xiangyang bersembunyi di toilet sambil mendengar Mu Lingqian berbicara dengan Li Lanxi di luar pintu. Suaranya sangat lembut hingga seorang Wen Xiangyang yang lembut ikut merasa tertekan mendengarnya. Mu Lingqian tidak pernah berbicara padanya dengan begitu lembut seperti itu.     

Wen Xiangyang mengangkat kepalanya dan melihat pakaiannya yang berantakan di depan cermin. Sorot matanya meredup dan ia menarik sudut bibirnya hingga tersenyum mencibir. Hei, Mu Lingqian. Xiaolan sangat baik, tapi kita melakukan hal semacam ini di belakangnya. Kita seperti ini. Ada apa ini? tanya Wen Xiangyang dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.