Pembalasan Gadis Peliharaan

Mu Lingqian, Cepat Hentikan Xiaolan



Mu Lingqian, Cepat Hentikan Xiaolan

0Hati Wen Xiangyang terasa tidak nyaman. Ia merasa seakan ia adalah wanita yang tak tahu malu. Li Lanxi adalah temannya. Namun, karena rasa bersalah di hatinya dan karena godaan Mu Lingqian, ia benar-benar berinisiatif menemui Mu Lingqian dan berbicara dengannya. Bahkan, mereka juga nyaris berhubungan di tempat ini.     

Wen Xiangyang memeluk lututnya, berjongkok, dan menyusut menjadi bola.     

Selama ini, Wen Xiangyang merawat Mu Lingqian dengan baik. Mu Lingqian masih juga membantu mencarikan donor sumsum tulang untuk adiknya. Wen Xiangyang akan berbicara dengan Mu Lingqian dengan jelas, tapi ia akan menunggu sampai luka Mu Lingqian sembuh. Sekarang masalah ini bukan lagi tentang uang. Jika Wen Xiangyang terus menyembunyikan hubungannya dari Li Lanxi, hati nuraninya benar-benar tidak dapat menerimanya.     

Sementara itu, di luar pintu, Li Lanxi sedang berhadapan dengan Mu Lingqian dan memandang pria itu dengan khawatir.     

"Kak Qian, tubuhmu masih terluka. Kau masuk dan berbaringlah lebih dulu. Aku akan membawakan air panas ini ke dalam dan memberikannya kepadamu," kata Li Lanxi berkata sambil memasuki ruang rawat inap Mu Lingqian.     

Li Lanxi meletakkan air mendidih di kabinet samping tempat tidur. Tetapi, setelah memasuki ruang rawat inap Mu Lingqian, ia segera menyadari bahwa ada yang tidak beres. "Kak Qian, mengapa aku mencium bau aneh? Apakah lukamu terbuka lagi?"     

Mu Lingqian menarik pandangannya yang tertuju pada toilet setelah mendengar pertanyaan Li Lanxi. "Mungkin itu karena aku baru saja bangun dan membuka pintu."     

"Kakak Qian, ini semua salahku. Cepat naiklah ke tempat tidur dan beristirahatlah. Apa lebih baik aku tetap tinggal di sini dan menjagamu malam ini?" kata Li Lanxi dengan tatapan mata yang penuh dengan kekhawatiran.     

Berjaga di sini? Gadis peliharaanku di dalam toilet. Jika begitu, berarti dia juga harus tetap bersembunyi di toilet sepanjang malam? pikir Mu Lingqian. Ia hanya berniat memberi Wen Xiangyang hukuman kecil, tetapi itu tadi sudah cukup. Kekasih peliharaannya baru saja terbangun dari koma panjangnya dan Mu Lingqian takut wanita kecil itu sakit jika tetap tinggal di toilet sepanjang malam.     

"Kau kembali saja dan minta Hua Yu untuk datang kemari," kata Mu Lingqian tanpa keraguan.     

Mu Lingqian tiba-tiba mengubah nadanya. Li Lanxi tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ia tidak berani membantah. Ia hanya berkata, "Kalau begitu, Kak Qian harus lebih berhati-hati. Akan aku panggilkan Hua Yu nanti. Aku mau ke kamar mandi dulu."     

Wen Xiangyang yang masih berada di toilet dan mendengar kata-kata Li Lanxi sontak gemetar ketakutan. Tidak ada lagi waktu untuk tenggelam dalam perasaan yang sentimental. Ia segera mengulurkan tangannya dan langsung mengunci pintu toilet. Sementara itu, suara langkah kaki semakin mendekat...     

Mu Lingqian! Mu Lingqian, cepat hentikan Xiaolan. Apa yang sebenarnya kau pikirkan?! Cepat hentikan Xiaolan! pekik Wen Xiangyang dalam hati.     

Suara langkah kaki itu segera mencapai pintu. Sebelum Wen Xiangyang mendengar suara Mu Lingqian yang menghentikan Li Lanxi, ia masih terus bergumam di dalam hatinya. Akhirnya, saat tangan Li Lanxi menyentuh gagang pintu toilet, Mu Lingqian memanggil, "Xiaolan."     

"Ya?" Li Lanxi menoleh.     

"Aku tidak suka orang lain memasuki toiletku."     

Ketika Li Lanxi mendengar ini, ia segera menarik tangannya sambil mengerutkan kening pada Mu Lingqian. Wajahnya mendadak berubah menjadi muram. "Kakak Qian, penyakitmu banyak sekali. Tak heran jika Kakak Shasha tidak tahan lagi," komentar Li Lanxi, "Baiklah, aku akan keluar. Kau berhati-hatilah saat sendiri. Aku akan pergi mencari Hua Xiaoyu."     

Setelah Li Lanxi akhirnya pergi, barulah Wen Xiangyang dapat bernafas lega hingga jatuh terduduk di lantai.     

Klik.     

Entah berapa lama waktu sudah berlalu, Wen Xiangyang mendengar suara ringan. Ia mengangkat kepalanya dan melihat Mu Lingqian berdiri di depan toilet. Mu Lingqian mengerutkan kening ketika melihat Wen Xiangyang duduk di lantai. Ia melangkah maju dan mengulurkan tangannya. Namun, saat ia hendak membantu Wen Xiangyang, wanita kecil itu malah menghindarinya tanpa memandangnya sama sekali.     

Wen Xiangyang bangkit dari lantai dan berdiri sendiri. Tangan Mu Lingqian kosong karena tidak meraih apapun dan wajahnya menjadi suram. Apakah gadis peliharaannya sudah belajar untuk marah? pikirnya.     

Mu Lingqian melangkah maju dan langsung menggenggam pergelangan tangan Wen Xiangyang. Lalu, ia mengangkat kedua tangan Wen Xiangyang dan menekannya ke dinding. Wen Xiangyang mengerutkan kening dan menggerakkan tubuhnya, seolah-olah ingin meronta, tetapi suara mengancam Mu Lingqian terdengar di telinganya, "Jika kau ingin melihat lukaku terbuka, kau bisa terus berontak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.