Pembalasan Gadis Peliharaan

Ternyata Ia Sedang Merokok



Ternyata Ia Sedang Merokok

0Pantas saja jika tadi Mu Lingqian berjalan dengan postur yang begitu aneh. Pantas saja saat Wen Xiangyang tadi masih belum bisa menyadari kondisi dengan terlalu jelas, ia samar-samar mencium bau darah. Wen Xiangyang tertegun dan menatap tangannya yang baru saja memukul Mu Lingqian.     

Aku baru saja… Apakah tadi aku baru saja menendang Mu Lingqian? Ya Tuhan! Mu Lingqian terluka! Aku benar-benar memukul dan juga menendang Mu Lingqian! pekik Wen Xiangyang dalam hati dengan panik. Hatinya langsung diliputi oleh perasaan bersalah dan ia terus saja menyalahkan diri sendiri.     

Tatapan mata Wen Xiangyang mendadak penuh dengan rasa bersalah. Meskipun Mu Lingqian tidak datang untuk menyelamatkannya, pria itu jadi terluka karena masalah adiknya. Tapi, apa yang baru saja Wen Xiangyang lakukan? Selain tidak tahu bahwa Mu Lingqian terluka, ia juga memarahi hingga menampar Mu Lingqian. Mu Lingqian pasti sekarang sangat membencinya...     

Hua Yu masih ingin terus membicarakan tentang tindakan heroik Mu Lingqian. Tetapi, sebelum ia selesai berbicara, ia melihat Wen Xiangyang yang duduk di ranjang tiba-tiba melepas jarum infus di tangannya dan berlari keluar tanpa mengenakan sepatunya. Begitu Hua Yu melihatnya, ia bergegas menyusul Wen Xiangyang sambil berseru, "Gadis peliharaan Bos! Aku tanya, apakah kau tahu di mana Bos sekarang? Kau mau pergi ke mana?"     

Wen Xiangyang berhenti dan menatap Hua Yu dengan cemas. Ia kini tampak sangat menyedihkan dengan air mata yang berlinang di wajahnya. Hua Yu awalnya ingin berbicara omong kosong dan terus membicarakan apa yang telah dilakukan Mu Lingqian. Tetapi, ketika Hua Yu melihat Wen Xiangyang menangis, ia jadi benar-benar mengkhawatirkan situasi Mu Lingqian.     

Hua Yu terbatuk sekali, lalu berkata, "Ruang rawat VIP kedua di koridor di sebelah kirimu. Aku…"     

"Terima kasih," Wen Xiangyang mengucapkan terima kasih.     

Sebelum Hua Yu selesai berbicara, Wen Xiangyang sudah berbalik dan berlari menuju ruang rawat inap Mu Lingqian. Padahal, Hua Yu hanya ingin melambaikan tangannya dan mengatakan pada Wen Xiangyang untuk tidak perlu berterima kasih kepadanya. Tetapi, Hua Yu tiba-tiba menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.     

Bukankah Bos menyuruhku datang untuk memeriksa situasi Wen Xiangyang? pikir Hua Yu yang baru tersadar. Ia belum selesai memeriksa kondisi Wen Xiangyang, tetapi ia sudah membiarkan wanita kecil itu mencabut jarum infusnya dan berlari tanpa mengenakan alas kaki. Hua Yu memukul kepalanya sendiri hingga hampir pingsan. Tamatlah sudah riwayatnya.     

Wen Xiangyang berlari ke depan ruang rawat inap Mu Lingqian dan tiba-tiba berhenti di depan ruang itu. Ekspresi wajah mungilnya berubah menjadi agak masam. Matanya dipenuhi dengan rasa bersalah dan rasa malu. Wen Xiangyang hanya berdiri di depan pintu dan tidak berani mengetuk pintu untuk masuk.     

Wen Xiangyang benar-benar tidak tahu bagaimana caranya menghadapi Mu Lingqian. Mu Lingqian ditembak hingga terluka demi masalah adiknya, sedangkan ia tadi tidak mengerti apa-apa dan malah memukuli Mu Lingqian. Mu Lingqian pasti sangat marah. Walaupun Wen Xiangyang tidak berani masuk, ia harus tetap masuk.     

Ini semua adalah salahku. Iya, ini semua adalah kesalahanku, pikir Wen Xiangyang.     

Saat tangan Wen Xiangyang menyentuh pintu, pintu itu tiba-tiba terbuka. Tidak ada cahaya dari dalam ruang rawat inap, tetapi ia bisa melihat Mu Lingqian berdiri di depan jendela melalui cahaya malam. Meskipun cuaca di luar begitu dingin, Mu Lingqian masih membuka jendela dan tercium bau asap rokok dari dalam ruang rawat inap. Begitu angin dingin di luar jendela berembus, bau asap menjadi lebih menyengat dan membuat sesak.     

Wen Xiangyang menyadari bahwa Mu Lingqian sedang merokok. Ia mengerutkan kening, lalu ia bergegas maju tanpa berpikir panjang dan menendang pintu ruang rawat inap hingga tertutup. Wen Xiangyang bergegas berjalan ke depan Mu Lingqian, menyambar rokok dari tangan Mu Lingqian, dan menginjak rokok itu dengan kakinya sampai hancur.     

Apa pria ini gila? Apa dia barusan merokok? Bukankah dia masih terluka? Dia benar-benar tidak sayang dengan nyawanya sendiri sampai merokok di dalam kamar?! pikir Wen Xiangyang dengan geram.     

Ketika Wen Xiangyang merampas rokoknya, Mu Lingqian tidak menghentikannya dan hanya menatap wanita kecil itu. Setelah Wen Xiangyang menginjak puntung rokok dengan putus asa, ia tiba-tiba menyadari apa yang telah dilakukannya dan kemudian bereaksi. Ternyata kakinya terbakar karena tidak memakai alas kaki dan terasa sangat menyakitkan.     

Wen Xiangyang mengangkat kepalanya dan melihat bahwa mata Mu Lingqian sedang menatapnya. Ia sedikit gugup ketika Mu Linqgian menatapnya dalam-dalam. Wen Xiangyang pun menggigit bibirnya, menundukkan kepalanya, dan berkata dengan tidak nyaman, "Tuan Mu, aku minta maaf. Tadi itu semua salahku. Aku seharusnya tidak memukulmu. Aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.