Pembalasan Gadis Peliharaan

Nyawanya Sudah Diatur oleh Tuhan!



Nyawanya Sudah Diatur oleh Tuhan!

0Yan Junyi yang telah terjatuh ke tanah hanya bisa menyaksikan Mu Lingqian berjalan ke sisi Wen Xiangyang. Ia merasa bahwa pria itu akan jatuh di setiap langkahnya. Namun, pria itu berjalan sampai ke hadapan Wen Xiangyang, lalu berjongkok dan hendak memeluk Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian tidak terjatuh dan bahkan benar-benar menggendong Wen Xiangyang, meskipun pria itu tersandung beberapa kali dan mereka berdua hampir jatuh bersama. Kekuatan seperti apa itu? Apakah pria itu masih seorang manusia? pikir Yan Junyi.     

Yan Junyi bisa melihat darah Mu Lingqian yang terus terkuras sedikit demi sedikit. Jika pria itu hanyalah orang biasa, pasti ia sudah terjatuh sedari tadi. Benar-benar tidak mungkin seseorang masih tetap sadar, bertahan, dan juga masih dapat menggendong Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian meraih Wen Xiangyang dan berjalan keluar. Ia berjalan ke depan Yan Junyi, kemudian berhenti sejenak. Ia seperti melihat ke arah pintu tanpa fokus sebelum berkata dengan suara serak, "Bertahanlah. Tunggu sampai aku kembali."     

Kata-kata Mu Lingqian membuat seluruh tubuh Yan Junyi membeku di tempat. Matanya dipenuhi kebingungan. Ia hanya membatin, Dia sendiri sudah sekarat dan hampir mati. Bisakah dia menggendong Xiangyang pergi dan kembali untuk menyelamatkanku?     

Ketika Yan Junyi pertama kali mengambil Wen Xiangyang dari tangan Mu Lingqian, ia sama sekali tidak berpikir untuk menyelamatkan Mu Lingqian. Karena ia tahu kekuatannya terbatas, ia tidak bisa mempertaruhkan hidupnya dan hidup Wen Xiangyang di sini demi membantu Mu Lingqian yang tidak ia kenal. Satu-satunya yang Yan Junyi pikirkan adalah menelepon polisi setelah keluar agar mereka yang menolong Mu Lingqian.     

Mu Lingqian kembali melangkah lain setelah berdiri lebih dari sepuluh detik. Tadinya Mu Lingqian pingsan selama beberapa menit setelah Yan Junyi menggendong Wen Xiangyang pergi, tetapi ia tidak tenang. Mu Lingqian tidak tenang karena menyerahkan Wen Xiangyang kepada siapapun. Kemauan yang kuat membuatnya menghentikan darahnya sendiri yang mengalir dan kemudian merangkak berjalan lagi.     

Rute yang dipilih oleh Yan Junyi memang rute yang paling aman. Mu Lingqian kembali menggerakkan tubuhnya selangkah demi langkah. Ini bukan pertama kalinya ia berada di situasi antara hidup dan mati seperti ini.     

Mu Lingqian bergabung dalam militer saat masih berusia 13 tahun dan tiba-tiba pensiun dini ketika ia berusia 23 tahun. Tim khusus yang dipimpinnya dan orang-orang di bawahnya masih menjadi legenda di wilayah militer utama. Mu Lingqian sendiri pernah terkena ledakan saat berurusan dengan pengedar narkoba lima tahun lalu dan membuat prestasi besar.     

Enam tahun yang lalu, Mu Lingqian dikejar di hutan hingga tidak makan dan minum ataupun tidur selama dua hari, tetapi ia masih bisa membunuh orang yang mengejar dan ingin membunuhnya. Masih banyak kejadian seperti itu yang dialami oleh Mu Lingqian. Nyawanya sudah diatur oleh Tuhan!     

Pandangan Mu Lingqian telah benar-benar sepenuhnya kabur. Ia tidak bisa lagi melihat jalan di depan dan hanya mengandalkan indera perasanya untuk berjalan maju. Ia bisa melihat api merah menyala dan ledakan di mana-mana.     

Duar! Duar! Duar!     

Sementara terjadi situasi kritis di dalam pabrik, sebuah mobil Maserati di luar sana melaju ke arah pabrik yang terbengkalai. Li Lanxi mengerem mendadak mobilnya, kemudian membuka pintu mobil dan berlari keluar hingga gaun birunya tertiup angin. Ia sontak menutup mulutnya ketika melihat api yang berkobar ganas di langit malam dan pabrik yang masih dipenuhi ledakan.     

Di antara kobaran api saat ini, Li Lanxi melihat dua orang terbaring di tanah dengan jarah yang tidak jauh. Ia pun bergegas berlari menuju keduanya. Ada seorang pria dan seorang wanita berbaring di tanah. Li Lanxi tidak mengenali alis, rambut, dan pakaian Ye Ying yang telah terbakar berantakan. Orang yang ia lihat hanyalah Yan Xin.     

Li Lanxi mengguncang tubuh Yan Xin dan bertanya dengan cemas, "Xiaoxin? Xiaoxin! Mengapa hanya kau sendirian di sini? Di mana Xiangyang? Di mana?"     

Yan Xin yang diguncang berkali-kali juga tidak bereaksi sama sekali. Li Lanxi pun menyadari bahwa Wen Xiangyang mungkin masih ada di dalam. Ia ingin bergegas masuk ke pabrik dengan tergesa-gesa.     

Li Lanxi tidak datang sendiri karena ia membawa banyak polisi. Ketika polisi melihat Li Lanxi hendak bergegas masuk, salah satu dari mereka cepat-cepat menghentikannya, "Nona Li, di dalam ada ledakan. Nona tidak bisa masuk."     

"Apanya yang tidak bisa masuk?! Temanku ada di dalam!"     

Li Lanxi mendorong polisi sialan itu dan ingin menerobos masuk. Namun, setelah ia mendorong satu polisi, ia kembali dihentikan oleh polisi yang lain.     

"Hentikan dia."     

Kali ini bukan polisi, tetapi Yun Yi yang menghentikannya. Li Lanxi melihat Yun Yi menghalanginya, lalu meronta dan meneriaki Yun Yi dengan marah, "Kakak Ketiga Yun! Mengapa kau menghentikanku?! Temanku ada di dalam sana! Apakah kau ingin aku melihat temanku mati?!"     

Yun Yi mengunyah permen karet sambil menatap ke atas dengan ringan, lalu menatap Li Lanxi. "Kau benar-benar sudah cukup membosankan," jawabnya. Lalu, ia melanjutkan dalam hati, Tunggu sampai kau mengetahui hubungan wanita itu dengan kakak tertua. Kau akan menyadari betapa membosankannya dirimu.     

Yun Yi melepas mantelnya dan berseru, "Bawakan aku seember air. Aku akan menyelamatkannya!"     

Polisi segera mengambil seember air, lalu menyiram kepala Yun Yi. Saat Yun Yi hendak bergegas masuk untuk menyelamatkan, ia melihat seorang pria yang berjalan keluar dengan sangat lambat sambil menggendong seorang wanita. Ketika Li Lanxi melihat wajah pria yang menggendong wanita itu, seluruh tubuhnya membeku karena sangat terkejut...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.