Pembalasan Gadis Peliharaan

Wen Xiangyang Masih di Dalam!



Wen Xiangyang Masih di Dalam!

0Di dalam pabrik, api meledak tanpa henti hingga berkobar dan menjilat langit-langit. Sedangkan, di luar pabrik, tawa meledak karena kesombongan. Lin Hao dan Chen Yunxi masih menonton di lokasi ledakan. Mereka bahkan memiliki keinginan untuk tetap tinggal dan melihat Mu Lingqian mati terbunuh.     

Bakar! Ledakkan! Biarkan mereka mati! Mereka sangat bangga seperti dua orang gila.     

Tiba-tiba terdengar suara rem yang keras dari arah belakang mereka. Lin Hao terkejut ketika mendengar suara itu hingga keluar keringat dingin. Ia cepat-cepat menyalakan mesin, menginjak gas, dan melarikan diri dengan panik dari tempat kejadian.     

Yan Junyi bergegas turun dari mobil dan menghampiri tempat kejadian. Matanya memerah saat menyaksikan pemandangan pabrik yang dihancurkan oleh api. Ia sontak teringat pada panggilan telepon dan pesan singkat dari Wen Xiangyang.     

Begitu Yan Junyi memikirkan Wen Xiangyang, ia langsung masuk ke lautan api. Ia ingin bergegas menemukan Wen Xiangyang, bukan hanya karena Wen Xiangyang adalah teman adiknya. Pikirannya berkecamuk, Tidak boleh mati! Aku tidak boleh membiarkan Wen Xiangyang celaka! Ada juga Xiaoxin! Xiaoxin juga ada di dalam!     

Saat Yan Junyi hendak bergegas masuk untuk menyelamatkan, ia melihat seseorang yang berdarah dan berjalan keluar sambil menggendong seseorang. Orang itu langsung berlutut di tanah begitu sampai di luar. Yan Junyi pun berlari ke depan dan melihat bahwa orang yang digendong itu adalah adiknya. Lalu, ia memandang pria itu.     

Ye Ying belum pernah bertemu dengan Yan Junyi, tetapi ia baru saja membawa Yan Xin keluar dari lautan api. Ia telah melakukan yang terbaik. Cedera pada tubuhnya tak kalah hebat dengan Mu Lingqian. "Bos, Nona Wen…" Ye Ying hanya sempat bergumam lemah dan langsung jatuh pingsan.     

Hati Yan Junyi sedikit tersentak saat mendengarnya. Ia bergegas memeriksa napas Yan Xin dan melihat bahwa walaupun Yan Xin pingsan, adiknya Xin hanya sedikit terluka. Rasa cemas di hati Yan Junyi sedikit berkurang, tapi…      

Wen Xiangyang! Wen Xiangyang masih di dalam! Yan Junyi hanya memikirkan Wen Xiangyang dan tidak bisa memikirkan apapun. Tanpa buang waktu, ia pun bergegas berlari menuju pabrik yang meledak itu.     

Di dalam pabrik, Mu Lingqian kembali terluka karena melindungi Wen Xiangyang dari puing-puing ledakan. Ia pun terjatuh dan berlutut di tanah karena terkena ledakan. Darahnya sepertinya telah mengucur sampai habis, tetapi ia masih menolak untuk melepaskan wanita di pelukannya.     

Jika saat ini Mu Lingqian melepaskan Wen Xiangyang, ia masih memiliki sisa tenaga yang cukup untuk melarikan diri. Namun, ia menolak untuk melepaskan wanita itu. Mu Lingqian bahkan lebih tidak bersedia untuk melepaskan Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian menundukkan kepalanya dan mencium dahi Wen Xiangyang, lalu menyentuh wajah wanita kecil itu. Hai, kecil. Aku tidak menyangka, ternyata aku bisa mati di sini bersama denganmu, batinnya.     

Mu Lingqian telah hidup selama dua puluh delapan tahun. Telah begitu banyak senjata dan peluru yang menembus tubuhnya. Meskipun kali ini Mu Lingqian bisa saja kehilangan nyawanya, ia tidak pernah menyangka bahwa setidaknya ia hanya ingin mengirim Wen Xiangyang pergi dengan damai, bahkan jika ia harus mengorbankan nyawanya sendiri.     

"Xiangyang! Xiangyang! Kau di mana?"     

Mu Lingqian tiba-tiba mendengar suara seseorang yang sedang mencari Wen Xiangyang dari sela-sela suara ledakan. Suara ini bukanlah suara orang yang asing. Itu adalah suara kakak Yan Xin. Siapa lagi kalau bukan Yan Junyi, orang yang paling Mu Lingqian benci karena Wen Xiangyang berhubungan dengannya.     

Namun, Mu Lingqian menggunakan sisa tenaganya untuk membalas teriakan Yan Junyi dengan suara seraknya, "Xiangyang ada di sini!"     

Yan Junyi benar-benar telah mencari Wen Xiangyang ke mana-mana, namun tak kunjung ketemu. Tiba-tiba saja, ia mendengar suara seorang pria. Suara pria itu sedikit lemah, tetapi sangat tegas. Bahkan, meskipun terhalang jarak, Yan Junyi masih bisa mendengar suara yang mendominasi itu.     

Pria? Bagaimana bisa Wen Xiangyang bersama pria? Lalu, siapa yang menyelamatkan Xiaoxin di luar? Yan Junyi bertanya-tanya. Ada terlalu banyak keraguan dalam hatinya. Tiba-tiba, ia memikirkan satu kemungkinan, Bisa jadi pria yang menjawabku adalah pembunuh yang saat ini menculik Xiangyang?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.