Pembalasan Gadis Peliharaan

Kau Bawa Yan Xin Keluar



Kau Bawa Yan Xin Keluar

0"Hahahahaha!"     

Lin Hao berlari ke tempat yang aman dan berdiri di sana dalam keadaan telanjang. Ia kemudian menyaksikan api di dalam yang membakar pabrik hingga terkubur oleh ledakan dan tertawa lebar. Ayo mati! Semuanya, ayo mati! Kenapa memangnya jika dia dari keluarga Mu? Mereka mati di tanganku! pikirnya dengan penuh rasa bangga.     

Lin Hao ingin melihat anggota keluarga Mu mati. Siapa lagi yang nantinya akan berani mencari masalah dengannya? Setelah Lin Hao melihat orang-orang di dalam, ia yakin bahwa mereka semua mati. Ia jadi takut jika ledakan itu akan menarik orang-orang di dekatnya dan menangkapnya di tempat kejadian.     

Lin Hao tidak berani tinggal lama sehingga ia segera kembali ke mobil yang diparkirnya lumayan jauh. Begitu ia naik ke dalam mobil, Chen Yunxi berlari ke arahnya dengan penuh rasa malu. Begitu Chen Yunxi melihat Lin Hao duduk di mobil, mata wanita itu memancarkan tatapan bahagia. Chen Yunxi dengan cepat menyusul dan mengetuk pintu mobil, "Suamiku! Suamiku, buka pintu mobil dan biarkan aku masuk!"     

Lin Hao merasa sedikit tidak senang ketika menatap Chen Yunxi yang sangat berantakan dan menjijikan. Tetapi, wanita ini telah melakukan hal-hal ini bersamanya. Lin Hao tidak bisa meninggalkan Chen Yunxi dan mengekspos dirinya sendiri.     

"Ayo naik," kata Lin Hao dengan dingin. Ia benar-benar merasa pintar karena sudah membunuh Mu Lingqian. Ia pun menghela napas.     

Chen Yunxi cepat-cepat naik ke mobil, lalu melepaskan pakaiannya untuk menutupi tubuh Lin Hao. Ia begitu penuh dengan rasa hormat dan bahkan berkata dengan begitu kagum, "Suamiku, kau sangat luar biasa. Kau benar-benar berpikir untuk meledakkan pabrik itu. Jika orang-orang dari keluarga Mu binasa, kita akan selamat."     

"Hah, tentu saja. Kenapa memangnya jika dia dari keluarga Mu? Jika keluarga Mu berani menyuruh orang untuk menyerang kita, aku juga berani membunuhnya!" Lin Hao mendengus dengan dingin dan sangat sombong. Ia merasa senang karena mencicipi kemenangan, seolah-olah membunuh orang dengan membakar sudah menjadi pencapaiannya yang paling membanggakan.     

Sementara itu, ledakan masih berlanjut di pabrik.     

Mu Lingqian terbatuk dengan keras dan puing-puing dari ledakan barusan telah menghantam punggungnya. Meskipun Ye Ying membantunya menghadang sebagian dampak ledakan itu, bagian pinggang dan punggungnya masih sakit. Tubuh Mu Lingqian mengalami kejutan singkat. Namun, ia tetap melindungi Wen Xiangyang yang pingsan agar tetap selamat tanpa cedera.     

Mu Lingqian menatap wajah wanita kecil yang pucat dan bengkak di lengannya. Ia ingin berdiri, menggendongnya, dan membawanya menjauh dari tempat berbahaya ini. Namun, rasa sakit di pinggang dan punggungnya sangat menyakitkan hingga ia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk berdiri. Di hadapannya, perlahan muncul bayangan.     

Punggung Ye Ying juga berdarah, namun ia berdiri tegak dan memanggil Mu Lingqian, "Bos…"     

Mu Lingqian mengabaikan Ye Ying. Padahal, Ye Ying ingin mengatakan pada Mu Lingqian, Serahkan saja Wen Xiangyang padaku. Luka di tubuhku lebih ringan. Aku bisa menggendongnya keluar. Tetapi, setelah Ye Ying melihat kepedulian Mu Lingqian untuk Wen Xiangyang dan bagaimana Mu Lingqian tidak mengacuhkannya, ia menarik semua perkataan di pikirannya.     

Ye Ying tahu bahwa hari ini ia telah membuat kesalahan paling fatal yang seharusnya tidak ia lakukan. Tepat ketika Ye Ying berlutut di depan Mu Lingqian dan bahkan ingin meminta maaf, Mu Lingqian membuka mulutnya dan berkata, "Kau bawa Yan Xin keluar."     

"Bos…" Ye Ying menatap Mu Lingqian dengan heran. Sementara itu, Mu Lingqian mulai berlutut dan memeluk Wen Xiangyang dengan kuat. Darahnya menodai tubuh Wen Xiangyang dan juga menodai mata merah Ye Ying.     

Ledakan terus berlanjut di dalam pabrik. Mereka bersembunyi di posisi yang relatif aman, namun bukan berarti mereka sepenuhnya terlindak. Tempat itu masih tidak aman dan entah kapan mereka akan mati di sini. Mu Lingqian tidak akan tenang jika ia menyerahkan Wen Xiangyang kepada siapapun, bahkan meskipun orang itu adalah Ye Ying yang pernah ia percayai.     

Bos… Ye Ying mengerti maksud Mu Lingqian. Ia berdiri dengan wajah agak sedih dan hanya menjawab dengan satu kata, "Baik."     

Ye Ying berlari ke arah Yan Xin. Ia menahan rasa sakit di tubuhnya, lalu menggendong Yan Xin dan berjalan keluar. Bahkan, jika ini adalah misi terakhirnya, ia tidak ingin mengecewakan Mu Lingqian lagi. Apalagi, Yan Xin adalah adalah teman yang paling dipedulikan Wen Xiangyang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.