Pembalasan Gadis Peliharaan

Dia Maju dengan Berani



Dia Maju dengan Berani

0Saat Lin Hao masih merasa gelisah, ia tiba-tiba mencium bau aneh di udara. Begitu ia mengendus bau itu, batinnya berteriak, Bensin! Drum di pabrik yang ditinggalkan ini dipenuhi dengan bensin!      

Muncul pikiran yang berani, nekat, dan mengerikan di benak Lin Hao begitu ia mencium bau bensin. Ia menatap Mu Lingqian dengan sinis dan mencibir, Kau bermarga Mu? Aku akan melihat, kali ini kau akan mati atau tidak!     

Pikiran ini membuat tatapan Lin Hao menggila dan kedua matanya tiba-tiba melotot dengan girang seperti dua lampu bohlam yang menyala di atas kepalanya. Ia begitu bangga dengan idenya sampai hampir tertawa terbahak-bahak. Marga Mu, memangnya kenapa kalau pengawalmu datang? Aku akan membakar pabrik ini. Aku tidak percaya kau masih tidak akan mati!     

Mata Ye Ying tertuju pada Mu Lingqian. Ia ingin mendekat, tapi ia tidak tahu bagaimana caranya melangkah maju. Ia barusan benar-benar termakan umpan sehingga tidak bisa melindungi Wen Xiangyang. Bahkan, ia juga masih membiarkan Mu Lingqian mengambil risiko. Ye Ying merasa tidak pantas untuk terus berada di sisi Mu Lingqian sebagai pengawalnya.     

Ye Ying teringat pada kebiasaan Wen Xiangyang saat meneleponnya dan mengirim pesan singkat padanya. Ia juga mengingat betapa Wen Xiangyang memperlakukannya dengan baik. Wajah Ye Ying yang terdiam kini menjadi pucat, seperti berwarna abu-abu mati. Ia tidak layak berdiri di samping Mu Lingqian. Ia bahkan lebih tidak layak lagi menjaga Wen Xiangyang. Kali ini, semuanya adalah kelalaiannya!     

"Setelah kembali, baru kita bicarakan lagi. Bawa kedua orang ini kembali!"     

"Ya, Bos," jawab Ye Ying dengan suara rendah yang terdengar seperti berbisik.     

Ye Ying benar-benar menyalahkan dirinya sendiri. Ia telah menyadari bahwa Wen Xiangyang dan Yan Xin tergeletak di tanah. Ia juga melihat wajah mungil Wen Xiangyang yang babak belur dalam keadaan pingsan. Ada rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan dan menusuk jantung Ye Ying saat ia melihat Wen Xiangyang terluka seperti itu. Bahkan, jika Mu Lingqian tidak menghukumnya, ia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri karena kesalahan ini!     

Sementara Ye Ying sedang lengah dan tidak fokus, Lin Hao melihat kesempatan itu dan tersenyum jahat. Meskipun tubuhnya mengeluarkan bau yang menjijikan, ia merangkak dan merangkak hingga ke depan pakaiannya. Kemudian, ia merogoh saku pakaiannya untuk mencari korek api yang disimpannya di sana. Lin Hao dengan cepat mengambil kardigan yang sobek di tanah dan menyulutnya dengan api. Saat api menyala, ia tertawa terbahak-bahak.     

Ye Ying pada akhirnya kembali tersadar. Ia menyipit matanya dan ingin menghentikan Lin Hao. Namun, ia ternyata terlambat satu langkah. Lin Hao mengambil kardigan yang telah terbakar dan melemparkannya ke arah drum bensin.     

"Marga Mu, kau mati saja!"     

Duar!     

Semuanya terjadi begitu saja hanya dalam dua atau tiga detik ini. Barel yang tertembak peluru telah bocor hingga menumpahkan minyak. Setelah tumpahan minyak bersentuhan dengan sweter yang terbakar, seketika terjadi ledakan. Api langsung berkobar tanpa henti. Satu barel minyak yang meledak mengakibatkan reaksi berantai ke barel-barel minyak lainnya.     

Duar! Duar! Duar!     

Tempat Wen Xiangyang berbaring hanya berjarak kurang dari lima meter dari titik ledakan. Ledakan itu membuat Mu Lingqian yang memegang Chen Yunxi langsung refleks bereaksi tanpa sadar. Orang yang ingin Mu Lingqian selamatkan bukanlah dirinya sendiri, melainkan Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian langsung memicingkan mata gelapnya dengan tajam begitu melihat bahwa Wen Xiangyang berada tepat di sebelah titik ledakan. Ia melihat puing-puing ledakan yang terbang ke arah Wen Xiangyang dan segera menghempaskan Chen Yunxi. Tanpa ragu sama sekali, Mu Lingqian melesat menghampiri Wen Xiangyang dan langsung menggunakan tubuhnya untuk melindungi Wen Xiangyang dari dampak ledakan.     

"Bos!" teriak Ye Ying. Ia juga menghempaskan Lin Hao untuk bergegas membantu Mu Lingqian memblokir ledakan itu.     

Duar! Duar! Duar!     

Ledakan itu begitu kuat dan meluas dengan cepat. Kobaran api seketika melambung tinggi seperti ular api dan membakar hebat semua barang di pabrik. Dampak ledakan itu pun semakin lama semakin membesar.     

Mu Lingqian dan Ye Ying dengan bodohnya melindungi Wen Xiangyang dari ledakan! pikir Lin Hao yang melihat bahwa idenya berhasil. Ia benar-benar sangat bangga dan gembira sekarang hingga bersorak dalam hati, Bodoh! Bagaimana bisa ada orang yang begitu bodoh?! Mereka tidak takut ledakan itu membunuh mereka? Putra keluarga Mu itu ternyata seseorang yang bodoh!     

Tidak ada yang lagi yang menakuti Lin Hao sehingga kini ia tertawa liar. Namun, ia baru tersadar saat melihat ledakan itu mulai menyebar ke arahnya. Lin Hao tidak peduli soal hidup dan mati Chen Yunxi dan juga lebih tidak peduli pada tubuhnya sendiri meskipun ia tidak mengenakan pakaian.     

Lin Hao berlari keluar sambil tertawa seperti orang gila dan berseru, "Marga Mu! Bukannya kau ingin menyelamatkan seseorang? Selamatkan sana! Aku biarkan kau menyelamatkannya! Kalian semua mati saja! Kalian semua mati di dalam sana!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.