Pembalasan Gadis Peliharaan

Ketakutan Hingga Mengompol



Ketakutan Hingga Mengompol

0Lin Hao sangat terkejut sampai ia terjatuh ke tanah. Ia benar-benar ketakutan saat menyaksikan munculnya mobil yang melaju dengan cepat, seolah melesat seperti seekor citah ke arahnya. Mobil itu ingin menabrak Lin Hao hingga hancur.     

Tidak! Jangan datang! Jangan mendekat! Lin Hao kali ini benar-benar ketakutan hingga lupa untuk melarikan diri.     

Ciiit…..     

Terdengar suara decitan yang memekakkan telinga karena ban mobil bergesekan keras dengan tanah. Jarak Rolls-Royce itu kurang dari tiga puluh sentimeter dari Lin Hao dan Wen Xiangyang. Kemudian, mobil itu direm dengan begitu cepat hingga meninggalkan jejak di tanah.     

Mata Lin Hao sontak hilang fokus karena ketakutannya yang begitu besar. Bahkan, ia begitu terkejut hingga tidak bisa menahan diri dan akhirnya malah mengompol. Tubuhnya yang telanjang pun langsung berbau menjijikkan. Ia mendadak merasa lemas sehingga berlutut dan jatuh ke tanah.     

Lin Hao hanya bisa melihat bagian depan Rolls-Royce itu. Di matanya, mobil itu tampak mengerikan seperti binatang buas yang menghembuskan aura dingin yang membunuh. Siapapun yang mengemudikan mobil itu hanya perlu mengangkat jarinya untuk menghancurkan Lin Hao.     

Brak!     

Pintu mobil ditendang dengan keras. Kemudian, seseorang turun dari Rolls-Royce. Sosok tinggi itu mengenakan kemeja dan celana panjang warna hitam. Namun, pakaian sederhana tidak bisa menyembunyikan aura menindasnya yang akan membuat siapapun tidak akan berani memandangnya lurus-lurus. Sosok itu bergerak terlalu cepat, bahkan Lin Hao yang ketakutan tidak dapat melihat wajah sosok itu.     

Mu Lingqian akhirnya datang dan ia tiba di saat-saat terakhir. Hal pertama yang dilihatnya adalah Wen Xiangyang yang terbaring di belakang Lin Hao, diikat ke bangku, dan tinggal mengenakan pakaian dalamnya saja. Wajah mungilnya begitu bengkak hingga wajah aslinya tidak bisa terlihat dengan jelas. Darah telah mengalir dari dahi dan sudut mulutnya sampai mengering.     

Wen Xingyang terbaring lemas di bangku. Tangannya terkulai lemah seperti boneka yang sudah hancur dicabik-cabik. Mu Lingqian tidak bisa membayangkan penyiksaan yang dialami Wen Xiangyang sebelum ia bergegas datang. Entah sudah berapa kali sudah Wen Xiangyang dipukuli dan berapa banyak luka yang memenuhi sekujur tubuhnya. Betapa sakit dan menderitanya Wen Xiangyang.     

Bagian pinggang Mu Lingqian berdarah hingga mewarnai kemeja hitamnya menjadi merah. Pinggangnya sangat sakit, tetapi saat ini ia tidak merasakan apapun. Benak Mu Lingqian sangat kalut, Aku baru saja pergi selama beberapa hari. Bagaimana bisa Wen Xiangyang membuat dirinya sendiri menjadi seperti ini? Di mana Ye Ying? Bukankah aku meminta Ye Ying untuk tinggal dan tetap menjaga Wen Xiangyang? Wanita ini… Wanita sialan ini…      

Mu Lingqian menahan rasa sakit dan berjalan maju selangkah demi selangkah. Namun, ia tak tahu dari mana rasa perih yang dirasakannya. Entah itu karena lukanya yang sakit, atau ada rasa yang mencekik di tempat lain.     

Mu Lingqian melangkah ke arah Wen Xiangyang dan menatap Wen Xiangyang yang tidak sadar. Mata dingin Mu Lingqian yang dalam memancarkan tatapan yang menyiratkan bahwa ia menyalahkan diri sendiri. Sosoknya kini memancarkan aura mengerikan, seperti pembunuh yang datang dari neraka. Ingin rasanya Mu Lingqian menghancurkan semua yang ada di sini!     

Pria ini... Siapa pria ini? Dari mana datangnya? pikir Mu Lingqian sambil memandang Lin Hao dengan geram.     

Lin Hao sangat ketakutan, begitu pula Chen Yunxi. Namun, Mu Lingqian berdiri memunggungi mereka sehingga mereka tidak bisa melihat wajah Mu Lingqian. Mereka pun juga tidak dapat mengenali bahwa orang di depan mereka itu adalah Mu Lingqian. Meskipun begitu, kehadiran Mu Lingqian di sini cukup untuk membuat mereka takut sampai lupa untuk merespons. Mereka hanya bisa menyaksikan Mu Lingqian berjalan menuju Wen Xiangyang tanpa terpikir sama sekali untuk menghalanginya.     

Mu Lingqian berjalan ke Wen Xiangyang, lalu mengulurkan tangannya dan mencoba menyentuh wajah Wen Xiangyang yang dipukuli. Tetapi, tangannya tiba-tiba terhenti di udara, seolah-olah ia takut menyakiti Wen Xiangyang. Untuk pertama kalinya, ia tidak tahu bagaimana caranya untuk mengurangi sakit Wen Xiangyang.     

Mu Lingqian akhirnya berjongkok. Ia menggunakan sikap dan gerakan paling lembut dalam hidupnya untuk membuka ikatan yang melilit tubuh Wen Xiangyang. Ia memungut pakaian Wen Xiangyang yang robek dan tergeletak di tanah, lalu membungkus tubuh Wen Xiangyang.     

Tidak apa-apa, aku di sini. Aku akan membawamu kembali. Semua orang yang menyakitimu… Semuanya! Harus! Mati! batin Mu Lingqian.     

Setelah melepas Wen Xiangyang, Mu Lingqian berdiri dan berbalik. Lin Hao dan Chen Yunxi pun akhirnya melihat wajah pria itu dengan jelas hingga mata mereka terbelalak.      

Mu… Mu Lingqian… Lin Hao akhirnya menyadari bahwa ternyata Mu Lingqian lah yang datang. Tamat sudah! Semuanya sudah berakhir.... Tidak! Ini belum berakhir! Jika Mu Lingqian meninggal… Jika Mu Lingqian dan Wen Xiangyang sama-sama meninggal di sini, tidak ada yang akan terjadi! pikir Lin Hao lagi.     

Lin Hao langsung berteriak pada Chen Yunxi, "Yunxi, tembak! Tembak dia! Hanya ada kita di sini. Kita bunuh dia. Tidak akan ada yang tahu bahwa kita yang melakukannya. Tembak! Cepat tembak sekarang! Jika dia tidak mati, tamat riwayat kita!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.