Pembalasan Gadis Peliharaan

Sialan Kau, Lin Hao—!



Sialan Kau, Lin Hao—!

0Lin Hao melihat bahwa Wen Xiangyang benar-benar menyerah dan berbaring di tanah. Ia tersenyum dengan gembira dan matanya memancarkan tatapan yang jahat. Lin Hao mengulurkan tangannya dengan sembrono, lalu menyentuh wajah putih dan halus yang telah lama diidam-idamkannya. Ia melangkah maju dan ingin mencium bibir yang ingin ia cium dalam mimpi-mimpinya. Tetapi...     

Tepat sebelum Lin Hao melangkah maju dan hendak mencium Wen Xiangyang yang terbaring lemah, wanita itu tiba-tiba bangkit dari tanah dan duduk. Dalam hati, Wen Xiangyang memaki dirinya sendiri, Tidak...! Tidak bisa jatuh! Aku harus terus menunda waktu! Aku pasti bisa melakukannya! Mereka akan datang! Mereka pasti akan datang!     

Wen Xiangyang merasakan rasa jijik yang kuat karena tersentuh oleh Lin Hao. Meskipun ia perlahan mulai kehilangan kesadarannya, ia benar-benar memaksa tubuhnya dengan sedikit tenaga yang tersisa untuk tetap bertahan. Ia akhirnya berhasil bangkit dari tanah.     

Wen Xiangyang tiba-tiba duduk hingga mengejutkan Lin Hao dan Chen Yunxi. Bahkan, Lin Hao jauh lebih terkejut hinga pria itu terjatuh ke tanah. Rasa semangat yang awalnya Lin Hao rasakan telah memudar hingga menyebabkan masalah dengan tubuh bagian bawahnya.     

Lin Hao marah seperti binatang buas. Ia bergegas maju dan mengangkat tangannya tanpa berpikir, lalu menampar Wen Xiangyang dengan ganas. Tamparannya membuat Wen Xiangyang kembali terhempas ke tanah dan ia berteriak marah, "Dasar kau pelacur! Beraninya kau membuatku takut?"     

Plak!!!     

Suara tamparan itu sangat keras. Wen Xiangyang mengandalkan kemauannya yang kuat dan sedikit tenaga yang tersisa untuk bertahan. Namun, ia dikalahkan oleh tamparan terakhir ini dan kembali jatuh ke tanah. Kali ini, Wen Xiangyang benar-benar kehilangan kesadaran. Darah mengalir dari sudut mulutnya. Ia rapuh seperti boneka yang telah dirusak dan disobek-sobek.     

Xiangyang—! Sialan kau, Lin Hao—!     

Yan Xin yang terjatuh ke samping bisa melihat kejadian itu hingga amarah mendadak meledak di dadanya. Ledakan amarah itu memberikannya kekuatan untuk menyelamatkan Wen Xiangyang. Ia akhirnya bangkit, bersandar, dan cepat-cepat mendekati pisau itu.     

Ketika semua perhatian Chen Yunxi dan Lin Hao tertuju pada tubuh Wen Xiangyang, Yan Xin menyembunyikan pisau yang telah ia ambil di telapak tangannya. Ketika ia hendak mencoba memotong tali, ia melihat Wen Xiangyang yang duduk dan kembali dipukul.     

Sialan kau, Lin Hao! Sialan! Sialan! Yan Xin memaki dalam hati hingga matanya merah. Ia memotong tali di pergelangan tangannya dengan pisau. Bahkan, jika ia memotong tangannya dan darahnya mengalir ke tanah, ia tidak menyadarinya.     

Semua fokus Chen Yunxi tertuju pada oleh Lin Hao dan Wen Xiangyang. Ia tidak lagi memedulikan Yan Xin yang terjatuh ke samping. Ia kini sibuk menyaksikan Lin Hao yang terus memukul dan menyiksa Wen Xiangyang tanpa ampun. Mata Chen Yunxi berbinar dan menunjukkan kegembiraan yang ganas.     

Pukul! Pukul yang keras! Wen Xiangyang, kau pasti tidak menyangka kau akan begini hari ini, kan? Hahaha! Pukul!     

Lin Hao sekarang seperti iblis buas yang gi;a dan terobsesi dengan sesuatu yang sangat tidak rasional. Ia mulai menunggangi Wen Xiangyang dan terus menampar wanita itu.     

Plak!     

Plak!     

Plak!     

Tamparan demi tamparan yang mendarat di wajah Wen Xiangyang terdengar menggema di pabrik yang sunyi. Lin Hao tampaknya telah menghabiskan seluruh kekuatannya untuk memukul Wen Xiangyang sampai wanita itu tidak bisa lagi menahannya. Lin Hao benar-benar akhirnya bisa mengeluarkan amarah di dalam hatinya. Ia tidak sungkan menampar wajah Wen Xiangyang.     

Lin Hao tertawa sambil menatap Wen Xiangyang, sementara Wen Xiangyang sudah tidak bereaksi lagi. Ia tidak peduli jika Wen Xiangyang pingsan atau tidak, apalagi bisa menahan penyiksaan kejam seperti itu. Ia merobek pakaian di tubuh Wen Xiangyang dengan ekspresi yang begitu mengerikan. Kemudian, ia meraung dengan ganas.     

"Bangun! Bangun lagi! Wen Xiangyang, hal yang paling aku benci adalah tingkahmu yang sok suci! Kau begitu tidak ingin aku menyentuhmu? Hari ini, aku akan menyetubuhimu! Kita akan melakukannya di depan kamera! Aku tidak hanya ingin menyetubuhimu, tapi juga ingin menjadikan kau budakku. Kau akan berlutut di hadapanku selamanya, menangis, dan memohon kepadaku! Hahahaha!"     

Lin Hao mulai menggila dan bergerak dengan liar. Pakaian Wen Xiangyang sekejap berubah menjadi potongan kain. Dari atas ke bawah, semua pakaian Wen Xiangyang tercabik dan dibuang. Area kulit Wen Xiangyang yang luas mulai dari leher hingga dada terekspos. Lin Hao menunggangi Wen Xiangyang dan melihat kulit putih dengan aroma yang menarik. Matanya terlihat kelaparan hingga memerah dan ia menelan air ludahnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.