Pembalasan Gadis Peliharaan

Wen Xiangyang tahu, Ia Pasti Akan datang



Wen Xiangyang tahu, Ia Pasti Akan datang

0Chen Yunxi melihat Yan Xin yang terjatuh ke tanah. Ia kemudian berjongkok di depan Yan Xin dan tertawa dengan gila, "Bagaimana menurutmu? Mau tidak jika sebentar lagi aku mengambil fotomu juga? Aku ingat, tubuhmu juga lumayan. Daripada tidak digunakan, bagaimana jika aku foto dan setelah itu dijual kepada orang-orang tua yang jahat dan kecanduan? Bukankah itu sangat menarik?"     

Lin Hao hanya tinggal mengenakan celana di tubuhnya. Ia juga telah menyeret Wen Xiangyang ke depan kamera dan sekarang ia menatap Wen Xiangyang yang tergeletak di tanah. Ia benar-benar bersemangat hingga tidak sanggup menahan kegembiraan itu.      

Lin Hao mengulurkan tangan dan menyentuh wajah Wen Xiangyang. Namun, ia tidak menyangka bahwa sebelum ia menyentuh Wen Xiangyang, wanita itu ternyata masih memiliki kekuatan. Wen Xiangyang juga mengangkat tangannya dan menampar Lin Hao. Suara tamparan yang keras terdengar di pabrik yang sunyi senyap.     

Lin Hao membeku di tempat selama sepuluh detik. Ia tidak menduga bahwa Wen Xiangyang masih akan berani menamparnya di saat seperti ini. Ia bahkan lupa apa yang baru saja ia katakan kepada Chen Yunxi. Ekspresi wajah Lin Hao kini menjadi sangat muram.     

Lin Hao mengangkat tangannya, meraih bahu Wen Xiangyang, dan menampar wanita itu keras-keras. Kemudian, ia menjatuhkan Wen Xiangyang lagi ke tanah. Wajah mungil Wen Xiangyang seketika membengkak dan tamparan Lin Hao meninggalkan bekas lima jari di wajahnya. Hal ini sangat mengejutkan.     

Lin Hao mendorong Wen Xiangyang ke depan, menarik kerah baju Wen Xiangyang, dan bertanya dengan kejam, "Memukulku? Ternyata kau masih berani memukulku? Apakah kau sungguh menganggap aku tidak berani membunuhmu?"     

Chen Yunxi hampir bertepuk tangan saat melihat Wen Xiangyang dipukuli oleh Lin Hao. Sementara itu, Yan Xin masih berjuang untuk bergerak. Yan Xin terus meronta sampai tangannya yang terikat mengeluarkan darah, tapi ia terus menggerakkan tubuhnya tanpa sadar.     

Setelah Yan Xin berjuang tanpa henti, jarak antara dirinya dengan pisau hanya tinggal sedikit. Ia akhirnya dapat menyentuhnya. Ia bisa mendapatkan pisaunya. Ia bisa segera membebaskan diri dari ikatan yang membelenggunya.     

Wen Xiangyang… Wen Xiangyang...     

Telinga Wen Xiangyang dipukul hingga berdenging. Tamparan Lin Hao benar-benar mengalahkan Wen Xiangyang hingga ia hanya bisa melihat kegelapan total di hadapannya. Dalam kegelapan, ia samar-samar mendengar suara dingin Lin Hao, "Wen Xiangyang, karena kau masih tidak mengerti, jangan salahkan aku jika aku tidak akan sungkan lagi padamu! Ayahmu yang bodoh itu sampai sekarang masih percaya bahwa keluarga Mu akan memberikannya proyek kerja sama. Ayahmu masih menunggu di rumah. Menurutku, aku langsung saja menunggangi tubuhmu. Aku ingin melihat, jika aku punya video ini di tanganku, kau masih berani atau tidak mengatakan kata 'tidak' kepadaku? Menurutmu, iya atau tidak?"      

"Hahahahaha….."     

Di saat yang bersamaan, di bawah langit malam yang gelap, tiga mobil sport kelas atas membelah jalanan yang sepi. Ketiga mobil itu seperti tiga kilat yang melaju kencang satu demi persatu. Semua mobil mengebut dan bergegas mencapai lokasi tujuan dengan cepat.     

Otot pinggang yang menegang dengan kuat membuat luka pinggang Mu Lingqian kembali terbuka hingga mengalirkan darah lagi. Ia sangat cemas sehingga lupa bagaimana caranya berpikir jernih. Ia mengerutkan kening sambil mengendarai mobil dengan kecepatan tertinggi. Ia juga masih menekan nomor ponsel Wen Xiangyang, tapi...     

Tidak ada yang menjawab! Tidak ada yang menjawab! Belum dijawab!     

Ketiga mobil itu berhenti di pabrik yang terbengkalai. Ketika Mu Lingqian tiba, Yan Junyi dan Li Lanxi juga bergegas menghampiri dari dua arah yang berbeda. Namun, saat ini Wen Xiangyang sudah terjatuh ke tanah.     

Wen Xiangyang berjuang untuk bangun, berjuang untuk membuat dirinya tetap terjaga, dan berjuang untuk membuat pandangan di depannya tetap terlihat jelas. Ia sudah tidak bisa membedakan arah mata angin, tetapi ia sontak menoleh dengan cepat ke arah yang terlihat seperti pintu pabrik. Kesadaran Wen Xiangyang mulai agak kabur. Ia samar-samar bisa merasakan bahwa seseorang sedang melepaskan pakaiannya.     

Kak Junyi… Mu Lingqian… Mengapa Kak Junyi masih belum datang? Apakah karena Zhang Ziyue tidak memberitahukan tentang masalah ini kepada Kak Junyi? Mengapa Mu Lingqian tidak membalas teleponku? Apakah dia marah padaku? Mu Lingqian...     

Saat ini, wajah Mu Lingqian jelas muncul di benak Wen Xiangyang. Ia telah kehilangan akal dan bahkan lupa bahwa ia baru saja menghancurkan ponselnya sendiri. Wen Xiangyang perlahan menutup matanya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.