Pembalasan Gadis Peliharaan

Bos, Kau Baru Saja Kembali!



Bos, Kau Baru Saja Kembali!

0Tatapan mata dingin Mu Lingqian membuat Hua Yu tidak berani berbicara. Mu Lingqian menyipitkan matanya dan melihat ke sekeliling vila, tapi ternyata ia tidak melihat keberadaan Wen Xiangyang. Ke mana kekasih peliharaan bos pergi? Begitu malam, tapi belum juga kembali. Apakah tidak takut jika bos marah? pikir Hua Yu, lalu melirik ke arah Mu Lingqian.     

Apakah bos tidak memedulikan hidup-matinya sendiri dan bergegas kembali hanya untuk melihat Wen Xiangyang? Jadi, Bos sekarang juga memancarkan aura yang mengerikan karena Wen Xiangyang tidak ada di rumah? Ah, ini sangat menarik, pikir Hua Yu lagi. Sebuah senyum licik pun terbit di wajahnya setelah ia menyadari sesuatu yang tak dapat dipercaya.     

Tiba-tiba terdengar suara ponsel Mu Lingqian berdering. Mu Lingqian mengangkat ponselnya dan saat melihat nama kontak penelpon, ia sedikit mengerutkan keningnya. Setelah beberapa saat, barulah ia mengangkat teleponnya.     

Hua Yu tidak bisa mendengar suara dari ujung telepon. Tetapi, ia hanya bisa melihat bahwa setelah Mu Lingqian selesai mendengarkan suara dari ujung telepon, wajah bosnya yang awalnya pucat menjadi lebih tidak enak dipandang. Hua Yu tidak tahu apa yang terjadi, tetapi ia melihat Mu Lingqian yang sedang duduk bersandar untuk beristirahat tiba-tiba bangkit dari sofa.     

Mu Lingqian berdiri tanpa mengambil mantelnya dan pergi begitu saja. Hua Yu membeku sesaat, lalu segera tersadar dan dengan cepat mengejar, "Ke mana Tuan Mu akan pergi? Tuan masih mengalami cedera. Hei, Tuan! Tuan tidak bisa kabur! Luka Tuan akan terbuka lagi! Tuan bisa mati!"     

Brum...     

Hua Yu hanya mendapat jawaban dari suara deru mesin yang membelah kesunyian langit malam dan semburan debu. Hua Yu segera mengipasi debu yang beterbangan di depan matanya, lalu terbatuk beberapa kali untuk mengeluarkan semua debu dan asap yang terhisap, "Ah… Uhuk-uhuk!"     

Hua Yu melihat Rolls-Royce yang telah pergi dan hanya bisa berteriak dengan putus asa, "Bos, kau baru saja kembali! Bos mau ke mana? Tubuh Bos masih terluka! Bos, kembali!"     

———     

Di pabrik yang terbengkalai di Jalan Fengxian, Lin Hao tidak dapat menemukan kartu telepon seluler Wen Xiangyang. Ia sangat marah sehingga ia mencekik leher Wen Xiangyang. Mata Wen Xiangyang perlahan mulai terkulai dan kedua tangannya menggantung lemas karena berangsur-angsur kehilangan energi.     

Yan Xin menyaksikan Lin Hao yang benar-benar ingin mencekik leher Wen Xiangyang hingga mati. Yan Xin pun terus mati-matian berjuang untuk melepaskan diri. Sementara itu, Chen Yunxi justru senang bukan kepalang saat melihat Lin Hao benar-benar ingin mencekik Wen Xiangyang. Pemandangan itu membuatnya gembira, tetapi Wen Xiangyang masih belum boleh mati.     

Chen Yunxi melangkah maju dan mengambil tangan Lin Hao, "Suamiku, tenanglah. Kita masih punya waktu untuk merekam video sebelum kita ditemukan. Ketika saatnya tiba, biarkan Wen Xiangyang berbohong kepada orang di telepon. Jika kita bisa melakukannya, semua ini tidak mungkin berubah, tak peduli apapun yang dia katakan."     

Kata-kata Chen Yunxi menenangkan Lin Hao. Ya, selama kita punya video di tangan kita, tidak mungkin Wen Xiangyang masih berani tidak mendengarkan kita, begitu pikir mereka. Begitu Lin Hao melepaskan tangannya yang mencekik Wen Xiangyang, wanita itu terjatuh ke tanah dengan lemah. Matanya begitu buram, bahkan hingga tidak bisa melihat Lin Hao dan Chen Yunxi di hadapannya dengan jelas.     

"Suamiku, aku akan menyerahkannya padamu," kata Chen Yunxi. Ia berjalan kembali ke arah Yan Xin dan meninggalkan tempat itu untuk Lin Hao.     

Lin Hao melepas seluruh pakaiannya. Ia melepaskan kemejanya, jaketnya, dan juga celananya. Setelah itu, ia menyeret Wen Xiangyang ke depan kamera.     

Yan Xin yang masih terikat ke bangku bisa melihat bahwa Wen Xiangyang sudah kehilangan kesadaran. Ia menggelengkan kepalanya dengan panik dan ingin mengambil pisau di tanah. Ia ingin membuka ikatan di tubuhnya dan membunuh dua bajingan sialan ini!     

Mata Chen Yunxi mendapati Yan Xin yang gila, bingung, dan putus asa. Ia mengambil pistol dan pisau, kemudian berjalan ke depan Yan Xin. Ia membungkuk dan tersenyum lembut di telinga Yan Xin, "Yan Xin, bukankah ini sangat menarik? Lihatlah baik-baik. Lihatlah betapa berharganya persahabatan kalian."     

"Hmmh!!!"     

Air mata Yan Xin terus berlinang. Ia memutar tubuhnya dan berjuang dengan panik untuk melepaskan ikatan yang membelenggunya. Ia pun menjungkirbalikkan kursinya hingga seluruh tubuhnya terjatuh ke tanah. Yan Xin hanya bisa menjerit dalam hati, Wen Xiangyang, pergilah! Kau harus cepat pergi! Jangan pedulikan aku!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.