Pembalasan Gadis Peliharaan

Nada Dering Telepon Darurat



Nada Dering Telepon Darurat

0Lin Hao mendengar Chen Yunxi dan langsung menyadari bahwa Wen Xiangyang hanya mempermainkannya. Ia bergegas menghampiri Wen Xiangyang dengan marah, kemudian menendang betis Wen Xiangyang hingga wanita itu terjatuh ke tanah. Wanita sialan ini! Wanita ini berani membohongiku?! Beraninya dia berbohong padaku?! pikirnya geram.     

Mata merah Lin Hao menatap ke arah Wen Xiangyang yang terjatuh ke tanah, bahkan ia mencoba membunuh wanita itu. Namun, ia tidak menduga bahwa Wen Xiangyang ternyata masih bisa bangkit. Wen Xiangyang berdiri dan membicarakan persyaratan dengan mereka, "Aku akan menyetujui permintaan kalian. Aku sendiri yang akan meminta Tuan Mu melepaskan kalian, tapi kalian biarkan Xiaoxin pergi."     

Reaksi Lin Hao dan Chen Yunxi membuat Wen Xiangyang menyadari bahwa satu-satunya kesempatannya hilang. Sekarang ia hanya bisa mengulur waktu. Wen Xiangyang hanya bisa berkompromi dengan mereka berdua.     

Chen Yunxi melihat Lin Hao memukul Wen Xiangyang, lalu matanya menunjukkan kesenangan setelah membalas dendam. Ia tidak terburu-buru untuk membunuh Wen Xiangyang sekarang. Chen Yunxi berjalan perlahan untuk mengambil tasnya dan mengeluarkan salep dari tas itu, lalu menghadap cermin dan mengoleskan salep di bagian wajahnya yang terluka.     

Ketika Chen Yunxi melihat bekas luka di wajahnya, ia melihat seorang wanita berwajah penuh bekas luka di cermin. Ia sontak berteriak dan melempar cermin itu hingga hancur. Lalu, ia berjalan ke Wen Xiangyang dengan marah dan mencekik leher Wen Xiangyang. Chen Yunxi tersenyum dan bertanya, "Apa yang terjadi? Bukankah perasaan kalian begitu dalam? Tetaplah menjadi pendamping."     

Setelah Chen Yunxi berkata begini, ia berhenti sejenak dan tertawa terbahak-bahak seperti orang gila. "Wen Xiangyang, jika Yan Xin melihat sendiri kau dipaksa bersetubuh dan juga merekamkan videonya, bagaimana menurutmu? Bukankah itu akan sangat menyenangkan?"     

Yan Xin terbelalak saat mendengar kata-kata Chen Yunxi. Ia semakin berjuang mati-matian dan mencoba membebaskan diri dari belenggu. Wen Xiangyang bisa melihat tatapan mata Yan Xin yang penuh amarah. Sebaliknya, tatapan mata Wen Xiangyang justru menenangkan. Wen Xiangyang berkata dengan lembut, "Xiaoxin, jangan takut. Aku tidak akan apa-apa."     

Wen Xiangyang barusan dipukul oleh Chen Yunxi dan juga ditendang oleh Lin Hao. Bukan berarti Wen Xiangyang tidak memiliki perasaan. Ia sekarang berdiri sedikit tidak stabil dan pemandangan di depannya juga sedikit kabur. Ia samapi mencubit dirinya sendiri agar tetap tersadar dan menggunakan suara yang paling tenang saat berbicara, "Kalian ingin memaksaku untuk direkam sebagai ancaman agar aku mau membantu kalian berbicara dengan Tuan Mu?"     

"Xiangyang, wanita kadang-kadang terlalu pintar. Itu bukan hal yang baik," komentar Chen Yunxi. Ia dan Lin Hao merencanakan hal ini ketika mereka bersiap untuk menculik Wen Xiangyang. Untuk membalas Wen Xiangyang, Chen Yunxi memuaskan Lin Hao dan bahkan menyarankan agar Lin Hao pergi sendiri.     

Lin Hao dan Wen Xiangyang telah berpacaran selama setahun, tapi pria itu bahkan tidak pernah menyentuh tangan Wen Xiangyang. Hal ini benar-benar menjadi pukulan besar untuk harga dirinya sebagai seorang pria. Kebohongan Wen Xiangyang barusan membuat kebencian Lin Hao pada Wen Xiangyang semakin tersulut hingga membara.     

Hanya dengan bersetubuh dengan Wen Xiangyang! Hanya ketika melihat Wen Xiangyang menangis dan memohon belas kasihan di bawahnya! Hanya dengan begitu, Lin Hao bisa melampiaskan kebencian di dalam hatinya!     

Sikap Lin Hao yang barusan memukul Chen Yunxi dengan kasar mendadak berubah. Ia berjalan ke hadapan Chen Yunxi dan mencium wajahnya. Ia juga berbicara dengan sangat lembut, "Yunxi, siapkan kamera. Aku akan membayarmu di masa depan. Aku akan bersikap baik padamu."     

Dibandingkan dengan Lin Hao, Chen Yunxi lebih ingin melihat Wen Xiangyang menderita. Chen Yunxi sangat senang. Ia memeluk dan mencium Lin Hao. Lalu, ia mengangkat kamera yang telah dipersiapkan sebelumnya dan memasangnya hingga menghadap ke arah Wen Xiangyang.     

Lin Hao menyerahkan senjata dan belati kepada Chen Yunxi. Kemudian, ia berjalan menghampiri Wen Xiangyang sambil membuka baju. Namun, tiba-tiba terdengar suara anak kecil yang menggema di pabrik kosong itu, "Ada telepon! Ada telepon! Seseorang menelponmu!"     

Nada dering yang tiba-tiba itu berasal dari ponsel Wen Xiangyang. Lin Hao dan Chen Yunxi mendadak merasa sedikit bingung ketika mendengar suara ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.