Pembalasan Gadis Peliharaan

Berlutut dan Merangkak



Berlutut dan Merangkak

0Wen Xiangyang tiba di pabrik kosong yang terbengkalai itu dalam waktu setengah jam lebih tiga menit. Roda mobil sport yang dikendarainya bergesekan hebat dengan tanah hingga meninggalkan jejak. Wen Xiangyang mengambil ponselnya, melompat keluar dari mobil, dan berlari menuju pabrik kosong itu.     

"Yo, maaf. Kau terlambat satu detik."     

Baru saja Wen Xiangyang masuk, terdengar suara Chen Yunxi yang menggema di pabrik itu bersamaan dengan suara tamparan keras. Hati Wen Xiangyang berdegup kencang saat mendengar suara ini dan ia pun melihat sekeliling pabrik gelap yang terbengkalai.     

Hanya ada satu bangku persegi yang diletakkan di bawah nyala lampu dan Yan Xin terikat ke bangku itu dari bagian leher hingga badannya. Suara barusan itu berasal dari Chen Yunxi yang menampar Yan Xin.     

Sial! Beraninya kau menampar Xiao Xin?! pikir Wen Xiangyang geram. Ia mengepalkan tangannya dengan erat dan tubuhnya gemetar di tempat karena marah. Ia menatap Chen Yunxi dengan mata dingin dan melontarkan kata demi kata, "Targetmu adalah aku! Lepaskan Xiaoxin!"     

"Lepaskan?" ulang Chen Yunxi dengan nada mencibir. Ia mengambil belati dari samping, mengusapkannya di sepanjang wajah Yan Xin sedikit demi sedikit, dan berkata dengan penuh minat, "Jika kau ingin aku melepaskannya, boleh saja. Asalkan kau berlutut dan merangkak di tanah."     

Yan Xin yang diikat ke bangku turut mendengar kata-kata Chen Yunxi. Air matanya tak bisa ditahan lagi dan akhirnya terjatuh juga. Ini karena kebodohanku. Bagaimana mungkin aku begitu bodoh sampai percaya Xiangyang ditangkap mereka? Ini semua kesalahanku. Kalau tidak, Xiangyang tidak akan pernah datang. Tubuh Wen Xiangyang masih terluka. Masalahnya berubah menjadi seperti ini karenaku, Yan Xin merintih dalam hati.     

Wen Xiangyang menatap belati Chen Yunxi yang perlahan meluncur di wajah Yan Xin dan ia pun perlahan berlutut. Aku bisa membungkuk dan meregangkan tubuh. Tapi, untuk menghilangkan kewaspadaan Chen Yunxi dan menjaga keamanan Xiaoxin, apa yang bisa aku lakukan sambil berlutut? pikir Wen Xiangyang. Ia tahu bahwa Chen Yunxi tidak akan melepaskan Yan Xin. satu-satunya hal yang bisa ia lakukan sekarang adalah menyelamatkan dirinya sendiri.     

Sejauh yang Wen Xiangyang tahu tentang Chen Yunxi, wanita gila itu tampaknya memiliki otak. Namun, kelemahan Chen Yunxi yang fatal adalah sifatnya yang sangat pelit. Ia tidak rela mengeluarkan uang dan enggan mempekerjakan siapapun, apalagi membayar dengan harga mahal. Jika begitu, semua rencana ini seharusnya diprakarsai oleh Chen Yunxi.     

Berdasarkan panggilan telepon tadi, Wen Xiangyang menebak bahwa Lin Hao seharusnya juga berada di sini. Karena itu, di sini hanya ada Chen Yunxi dan Lin Hao. Selama Wen Xiangyang bisa menangkap Chen Yunxi, ia bisa menggunakan Chen Yunxi untuk mengancam Lin Hao agar melepaskan mereka dari sini.     

Chen Yunxi melihat Wen Xiangyang berlutut, lalu terbit sebuah senyum bangga dan arogan di wajahnya. "Wen Xiangyang, bukankah kau sangat menarik semasa sekolah? Kau merasa sangat tinggi dan meremehkan aku? Sekarang, kau harus berlutut di bawah kakiku untuk mengakui kesalahan! Hahahaha...."     

Meskipun Chen Yunxi mulai menempel pada Wen Xiangyang dan Yan Xin selama beberapa tahun terakhir di universitas, ia dan Yan Xin tidak merasa bahwa Chen Yunxi lebih rendah dari mereka. Bahkan, mereka berpikir bahwa mereka awalnya sangat ramah terhadap Chen Yunxi. Sayangnya, Chen Yunxi tidak pernah berpikir untuk berteman dengan mereka sejak awal. Seorang wanita yang penuh dengan kecemburuan dan prasangka terhadap mereka tidak akan pernah bisa berteman dengan mereka.     

Wen Xiangyang menatap wajah mengejek Chen Yunxi, lalu ia melangkah lebih dekat ke Chen Yunxi. Lebih dekat, terus lebih dekat, dan lebih dekat lagi. Selama ia memiliki kesempatan untuk mengambil pisau dari Chen Yunxi, ia akan mengambil inisiatif di tangannya sendiri.     

Ketika Wen Xiangyang berjarak kurang dari lima meter dari Chen Yunxi, Chen Yunxi berteriak ke tempat gelap dan berkata dengan suara gila, "Suamiku! Bukankah kau bilang kau sangat membenci wanita yang sangat dingin dan sombong di hadapanmu ini? Hari ini, aku mengembalikannya padamu. Apapun yang ingin kau lakukan padanya, aku tidak akan membantah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.