Pembalasan Gadis Peliharaan

Um… Tuan Mu, Apakah Kau Sedang Tidur?



Um… Tuan Mu, Apakah Kau Sedang Tidur?

0"Ada apa?"     

Tepat setelah telepon terhubung, terdengar sua​ra serak Mu Lingqian dengan nada bicara yang malas. Tampaknya pria itu belum ingin bangun dari tidur. Entah mengapa perasaan Wen Xiangyang tersentuh saat mendengar suara malas ini. Lalu, ia tiba-tiba teringat bahwa jika Mu Lingqian berada di Amerika Serikat, seharusnya di sana baru tengah malam. Wen Xiangyang lupa akan perbedaan waktu sehingga ia langsung terpikir, Apakah Mu Lingqian sedang tertidur dan terbangun karenaku?     

"Um… Tuan Mu, apakah kau sedang tidur?"     

"Ya, ada apa? Katakan saja."     

Mungkin karena ini pertama kalinya Wen Xiangyang berinisiatif menelepon Mu Lingqian, pria itu tidak marah meskipun terbangun tengah malam. Suaranya yang terdengar malas juga begitu khas dan menawan. Karena Mu Lingqian sudah bangun, Wen Xiangyang langsung memberitahukan urusannya kepada Mu Lingqian.     

"Tuan Mu, ini urusan Xiaolan. Aku bisa mengatakannya, tapi bisakah kau berjanji? Berjanjilah untuk tidak akan marah kepada Xiaolan dan tidak akan memberitahukan masalah ini kepadanya."     

Mu Lingqian sedikit mengernyit saat mendengar Wen Xiangyang mengatakan bahwa itu adalah masalah Li Lanxi. Wajahnya juga menjadi dingin. Ia pikir Wen Xiangyang meneleponnya tengah malam karena merindukannya. Namun, begitu Wen Xiangyang berbicara, wanita itu tak disangka mencarinya demi Li Lanxi.     

Wanita ini benar-benar… Semakin dipelihara, malah semakin tidak mengenalku, batin Mu Lingqian. Ia benar-benar sial, tetapi masih saja ingin memelihara Wen Xiangyang. Ia pun tiba-tiba berbicara, "Katakan."     

Wen Xiangyang bisa mendengar bahwa suara malas Mu Lingqian tiba-tiba turun beberapa derajat hingga menjadi lebih dalam. Sepertinya pria ini telah kembali ke sikap aslinya yang acuh seperti biasa. Tubuh Wen Xiangyang pun mendadak menggigil kedinginan. Ia langsung merasa ragu sejenak, sebelum akhirnya bertanya dengan hati-hati, "Tuan Mu, Xiaolan mengambil satu peran, tapi sutradaranya sangat menjijikan dan ingin mengambil keuntungan darinya. Xiaolan takut kau khawatir, jadi dia tidak berani memberitahumu. Bisakah kau membantu mengurusnya?"     

"Hng," jawab Mu Lingqian singkat dengan suara yang samar.     

Mu Lingqian menyetujui permintaan Wen Xiangyang, tapi sepertinya bukan berarti pria itu akan menutup telepon. Wen Xiangyang tidak berani mematikan teleponnya dan hanya melihat telepon tanpa daya. Ia sepertinya telah menggali lubang untuk dirinya sendiri.     

Wen Xiangyang melihat ponselnya masih dalam mode panggilan. Ia pun mempersiapkan hatinya untuk berbicara, "Tuan Mu, itu… Aku janjian dengan Xiaolan dan Xiaoxin. Kalau tidak, kau tidur dulu. Aku…"     

Prang!!!     

Sebelum Wen Xiangyang selesai berbicara, terdengar suara sesuatu yang pecah dari ujung telepon. Wen Xiangyang sontak terkejut. Ia ingin bertanya apa yang terjadi, namun ia mendapati bahwa teleponnya sudah ditutup. Wen Xiangyang benar-benar kehilangan kata-kata, "....."     

Apakah penyakitnya kambuh lagi? batin Wen Xiangyang. Ia segera menggelengkan kepalanya. Ia kemudian menelepon Yan Xin dan memberitahu tempat janjian mereka sembari berjalan keluar untuk berangkat.     

Ketika Wen Xiangyang tiba di Pusat Perbelanjaan Mu, Yan Xin dan Li Lanxi telah tiba di sana. Mereka duduk di sebuah kedai teh susu di mal. Syal Li Lanxi menutupi sebagian besar wajahnya. Meskipun beberapa orang memandangnya, saat ini masih tidak ada yang mengenalinya. Wen Xiangyang pun berjalan ke arah mereka berdua.     

Begitu ketiganya bertemu, Wen Xiangyang dan Yan Xin ternyata diam-diam telah memiliki perjanjian untuk membawa Li Lanxi ke toko kosmetik Perusahaan Yan untuk membeli kosmetik. Yan Xin bermaksud ingin menentukan cocok tidaknya Li Lanxi untuk produk perusahaan mereka dan kemudian membicarakan tentang kerja sama itu. Tentu saja, rencana ini juga akan dijalankan dengan terbuka. Namun, mereka tetap memiliki kekhawatiran jika Li Lanxi tidak cocok. Mereka mengatakan hal ini terlebih dahulu dan membuat Li Lanxi kecewa.     

Terakhir kali Wen Xiangyang pergi ke Pusat Perbelanjaan Mu adalah ketika Mu Lingqian mengirim foto Wen Xiangyang ke semua pemilik toko di pusat perbelanjaan ini. Karenanya, semua toko memberinya diskon terbesar. Para pemilik toko yang khusus menjual produk dari Perusahaan Yan juga mengenalnya.     

Pemilik toko melihat bahwa ada dua orang wanita yang datang. Ada juga seorang wanita cantik yang menutupi wajahnya dan meskipun wajahnya tidak terlihat jelas, wanita itu jelas tinggi dan seksi. Pemilik toko cepat-cepat melangkah maju dan berkata, "Xiao..."     

Yan Xin melihat pemilik toko yang ingin menyapanya dan dengan cepat memberhentikannya. Tatapan Yan Xin seolah mengatakan, Siapa yang bisa menjadi penjaga toko di sini tanpa penglihatan?     

Pemilik toko langsung mengerti maksud Yan Xin karena ia juga pintar. Ia pun bertanya sambil tersenyum, "Saya tidak tahu apa yang ingin dilihat oleh ketiga nona ini?"     

"Xiaolan, apakah kau ingin sesuatu untuk dibeli?" Wen Xiangyang dan Yan Xin memandang Li Lanxi.     

Li Lanxi melihat bahwa mereka berdua sangat baik padanya. Wajahnya sedikit memerah dan jelas terlihat bahwa ia merasa malu.     

"Xiaolan, ayo coba yang ini?" Yan Xin mengambil kesempatan ini untuk merekomendasikan produk terbaru mereka kepada Li Lanxi. Ia juga cepat-cepat menggesekkan kartunya untuk Li Lanxi.     

Li Lanxi melihat Yan Xin memperlakukannya dengan penuh perhatian dan membawakan barang-barang yang telah dibayarnya. Ia melihat bahwa tatapan Yan Xin tidak begitu asing seperti sebelumnya, tapi mulut Li Lanxi masih saja berkata, "Jangan mengira jika kau seperti ini akan membuatku menyukaimu seperti aku menyukai Xiangyang."     

Tepat di saat ini, dua orang datang dan langsung memasuki toko. Salah satu dari mereka berkata, "Bawakan aku satu set kosmetik terbaru di toko kalian!"     

Melihat dua orang berjalan bergandengan tangan ke toko, Wen Xiangyang dan Yan Xin yang awalnya tersenyum mendadak langsung sedikit mengernyit. Dunia ini benar-benar sempit. Ternyata mereka bisa bertemu orang-orang itu di sini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.