Pembalasan Gadis Peliharaan

Ketika Bertemu dengan Mu Lingqian, Ia Ingin Muntah



Ketika Bertemu dengan Mu Lingqian, Ia Ingin Muntah

0Wen Xiangyang ragu-ragu sejenak sebelum menekan tombol angkat. Suara Mu Lingqian terdengar dari ujung telepon, "Di mana?"     

Wen Xiangyang cemberut dan membatin, Kenapa dia seperti sedang memeriksa seorang karyawan di tempat kerja?     

"Hari ini aku janjian dengan Xiaolan dan Xiaoxin, lalu kami pergi ke resor di tepi pantai. Sekarang sedang di perjalanan pulang," Wen Xiangyang menjawab pertanyaan dengan sangat pintar. Setelah itu, ia bertanya, "Tuan Mu, apakah kau memiliki perintah lain?"     

Setelah Wen Xiangyang selesai berbicara, tidak ada jawaban dari ujung telepon. Ketika ia sedang menunggu perintah dari Mu Lingqian, ia mendengar Mu Lingqian berbicara, "Kembalilah lebih awal dan tunggu aku kembali."     

"Ya, baik," jawab Wen Xiangyang lagi dengan patuh. Namun, setelah ia selesai menjawab, Mu Lingqian tidak menutup telepon. Ia pun berpikir bahwa Mu Lingqian memiliki perintah yang harus diperhatikannya sehingga ia memegang ponselnya dan menunggu sebentar.     

Wen Xiangyang menunggu, tapi Mu Lingqian tidak kunjung menutup telepon dan juga tidak berbicara. Ia melihat ponselnya dan tidak tahu harus melakukan apa. Apa aku harus lanjut mendengarkan atau menutup teleponnya? batinnya.     

Ini adalah panggilan internasional dan setiap menitnya menghabiskan beberapa ratus ribu Yuan. Mu Lingqian tidak mematikannya dan juga tidak berbicara. Hanya ada beberapa kemungkinan. Apakah ada lebih banyak uang? batin Wen Xiangyang lagi.     

"Tuan Mu, jika tidak ada urusan lain, aku pergi dulu..." kata Wen Xiangyang dengan ragu-ragu.     

Sebelum Wen Xiangyang menutup telepon, ia mendengar Mu Lingqian berkata, "Diam."     

Wen Xiangyang hanya bisa membatin, Baiklah. Diam. Telepon itu pun terus tersambung sepanjang jalan. Mu Lingqian mendengarkan gerakan Wen Xiangyang dari ujung sana sehingga Wen Xiangyang tidak berani menunjukkan perasaannya yang sebenarnya.     

Awalnya Wen Xiangyang mengira bahwa ia bisa bebas lagi karena Mu Lingqian masih dalam perjalanan bisnis. Karenanya, ia merasa lebih baik karena Mu Lingqian hanya meninggalkan Ye Ying dan membiarkannya menyalakan ponselnya. Namun, ternyata Wen Xiangyang masih harus terus menelepon Mu Lingqian. Ia benar-benar tak berdaya sampai rasanya ingin muntah.     

Begitu Wen Xiangyang akhirnya tiba di rumah, ia mengambil ponselnya yang mulai panas. Ia memelankan suaranya dan bertanya, "Tuan Mu, apakah kau masih mendengarnya? Aku sudah sampai di vila."     

Wen Xiangyang berpikir bahwa Mu Lingqian akan menjawabnya setelah beberapa detik, atau bahkan tidak menjawab sama sekali. Tetapi, tanpa terduga, suara Mu Lingqian terdengar saat Wen Xiangyang berbicara, "Kembalilah dan tidurlah lebih awal."     

Wang Xiangyang hanya ingin mengatakan, "Oke." Namun, sebelum ia sempat mengatakan apapun, teleponnya sudah ditutup. Wen Xiangyang hanya bisa memaki dalam hati.     

Wen Xiangyang menyimpan ponselnya dan masuk ke dalam vila. Begitu ia melihat bahwa hanya tersisa satu persen baterai di ponselnya, ia bergegas mencari pengisi daya dan mencolokannya ke ponsel.     

Berada sendirian di vila sangat membosankan. Wen Wenyang berlari kembali ke kamar dan mulai menyusun naskah novelnya. Sebelum novel itu diterbitkan, ia menyimpan naskah itu dan gila-gilaan membuang semua ketidakpuasannya terhadap Mu Lingqian melalui tokoh di novel itu. Setelah Wen Xiangyang selesai menulis, ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam lewat. Ia pun mematikan laptopnya, naik ke tempat tidur, dan kemudian tidur.     

———     

Hari berikutnya, ketika Wen Xiangyang masih berbaring di tempat tidur, ponselnya berdering lagi. Ia membuka matanya yang masih mengantuk dan langit di luar belum terlihat terang. Ia meraba tempat tidur dengan gelisah, kemudian menyentuh ponselnya yang sedang mengisi daya dan tertimbun di bawah selimut. Ia pun menjawab telepon itu dengan bingung, "Halo? Siapa, ya?"     

"Xiangyang, ini aku."     

Suara dari ujung telepon membuat Wen Xiangyang sontak terbangun dari tempat tidur. Matanya juga berubah menjadi dingin. "Apakah ada urusan?" tanya Wen Xiangyang dengan ketus.     

Terdengar suara dari ujung telepon lagi, "Apa maksudmu dengan sengaja mengubah nomor ponselmu?"     

Wen Xiangyang merasa lucu ketika mendengar ini. Ia duduk, menyalakan lampu di samping tempat tidur, dan menjawab, "Apakah kau masih tidak mengerti apa maksudku? Apakah ada urusannya denganmu jika aku mengubah nomor ponselku?"     

Karena Chen Yunxi menggunakan Kakak Gou untuk berurusan dengan Wen Xiangyang saat mereka terakhir bertemu, ia memberi pelajaran kepada Chen Yunxi. Kemudian, ia mengubah nomor ponselnya setelah kembali dari bar agar tidak menerima panggilan sampah lagi yang dapat mempengaruhi suasana hatinya. Namun, ia benar-benar tidak menyangka bahwa sampah ini benar-benar dapat menemukan nomor ponselnya?!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.