Pembalasan Gadis Peliharaan

Benar-benar Bukan Laki-laki



Benar-benar Bukan Laki-laki

0Ujung telinga Wen Xiangyang mendengar tuduhan keras Li Lanxi di belakangnya. Ia bergegas balik badan dan menarik Li Lanxi, "Xiaolan, Xiaolan…"      

Li Lanxi melihat Yan Junyi tidak berbicara dan juga meminta Wen Xiangyang untuk menariknya. Li Lanxi pun memarahinya lagi, "Benar-benar bukan laki-laki!"     

Yan Junyi tidak menjawab sama sekali, "....."     

"Xiaolan, dia benar bukan pacarku. Dia hanya kakak laki-laki yang tumbuh besar bersamaku. Dia sudah memiliki tunangan!" Wen Xiangyang segera menarik Li Lanxi untuk menjelaskan karena ia takut Li Lanxi akan mengatakan sesuatu yang lebih menakutkan.     

"Hah? Oh..." Li Lanxi mendengarkan kata-kata Wen Xiangyang dan jadi sedikit malu. Namun, ia tidak bisa melepaskan pandangan tajamnya dari Yan Junyi. "Mengapa kau tidak bilang sejak awal?"     

"Nona Li, perkataanmu ini sangat menarik. Apakah Anda pernah menanyakan sesuatu kepada saya? Belum lagi, hubungan saya dengan Wen Xiangyang. Apa hubungannya dengan Anda?" Yan Junyi balik memandang Li Lanxi dengan tetap sopan. Namun, sebuah seringai terbit di sudut bibirnya dan nada bicaranya tidak baik.     

Li Lanxi mendengus dingin. Ia beralih memandang Wen Xiangyang dan berkata, "Xiangyang, aku tidak bisa berkomunikasi dengan orang seperti ini walaupun mereka adalah teman-temanmu. Kalau begitu, aku kembali dulu. Kalau tidak, aku akan tidak tahan untuk menampar mulutnya!"     

Wen Xiangyang mendadak tak bisa berkata-kata, "....."     

Li Lanxi hendak pergi setelah selesai berbicara. Melihat ini, Wen Xiangyang segera berpamitan pada Yan Xin dan Yan Junyi, "Xiaoxin, Kakak, aku akan menelepon kalian,"     

Selesai berbicara, Wen Xiangyang menyusul Li Lanxi. Tak lama kemudian, Li Lanxi melihat Wen Xiangyang mengikutinya dan muncul senyuman di mata bintang besar itu. Namun, ia segera berkata pada Wen Xiangyang dengan tegas, "Kau tidak perlu menemaniku. Kau pergi temani mereka saja! Aku sudah punya banyak janji!"     

Wen Xiangyang tidak bisa menahan tawa dan berkata, "Ya, ya, Xiaolan memiliki banyak penggemar. Banyak orang yang membuat janji dengannya. Bisakah aku membuat janji denganmu?"     

"Kalau begitu, aku hampir saja tidak menghargaimu."     

Li Lanxi membiarkan Wen Xiangyang masuk ke dalam mobil. Keduanya pergi, lalu menemukan tempat untuk bermain selama sore hari. Li Lanxi sangat senang sepanjang sore, mungkin karena Wen Xiangyang tidak memilih tinggal di sana untuk menemani Yan Xin dan Yan Junyi serta lebih memilih untuk pergi bersamanya. Hal ini membuat Li Lanxi bermain dengan riang seperti orang gila.     

Pada malam hari, Wen Xiangyang mengundang Li Lanxi untuk makan. Namun, Li Lanxi diusir oleh Wen Xiangyang. Setelah Li Lanxi pergi, Wen Xiangyang mengeluarkan ponselnya dan menelepon Yan Xin. Segera setelah telepon terhubung, Yan Xin melontarkan pertanyaan dari ujung telepon, "Xiangyang, bagaimana kau dan Li Lanxi bisa saling kenal? Aku rasa hari ini kakakku benar-benar tidak normal. Dia dimarahi Li Lanxi, tapi kakakku benar-benar meminta bagian periklanan menelepon perusahaan Li Lanxi untuk membahas kerja sama.     

Belum sempat Wen Xiangyang menjawab, Yan Xin kembali melanjutkan dengan suara yang terdengar tidak senang, "Selain itu juga, di mana Shaojie sekarang? Aku selalu merasa akhir-akhir ini kau menjauh dariku. Banyak hal yang tidak ingin kau ceritakan kepadaku?"     

Wen Xiangyang mendengar Yan Xin berkata seperti ini dan ia juga akhirnya menyadari ia sendiri sangat jarang berhubungan dengan Yan Xin. Namun, ini karena ia tinggal bersama dengan Mu Lingqian dan benar-benar tidak ada cara lain. "Xiaoxin, aku bukannya sengaja menjauh. Aku sedang sibuk dengan masalah Shaojie baru-baru ini. Shaojie ada di rumah sakit dan sekarang dirawat oleh dokter yang berwenang. Kau tidak perlu khawatir," terangnya.     

Wen Xiangyang mengambil jeda sejenak, lalu melanjutkan perkataannya, "Bagaimana dengan aku dan Xiaolan? Kami bertemu di bar. Waktu itu ada orang yang menindasku dan Li Lanxi lah yang datang menyelamatkanku. Xiaolan sangat baik. Kakakmu pasti berpikir Li Lanxi cocok untuk menjadi brand ambasador produk perusahaan kalian, jadi dia mengaturnya seperti ini."     

"Kau ditindas?" Yan Xin mengabaikan penjelasan yang lain dan hanya mendengar kalimat ini. Mendengar Wen Xiangyang ditindas, ia bertanya dengan cemas, "Apakah kau baik-baik saja? Mengapa kau tidak menelponku dan memberitahuku?"     

"Xiaoxin, aku baik-baik saja," jawab Wen Xiangyang. Ia merasa hatinya menghangat saat mendengar kekhawatiran Yan Xin. Namun, begitu ia mengingat Yan Xin baru saja menyebutkan soal brand ambassador perusahaan Yan...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.