Pembalasan Gadis Peliharaan

Bersikap Sok Suci



Bersikap Sok Suci

Wen Xiangyang teringat pada sikap Mu Lingqian. Kemudian, ia teringat juga pada ancaman ayahnya. Semua itu membuatnya terdiam sejenak dan pada akhirnya, ia menggelengkan kepalanya. "Manajer, saya berterima kasih atas kebaikan Anda. Saya tidak punya rencana untuk saat ini."     

Begitu Wen Xiangyang mulai menemani tamu untuk minum, ia tidak akan pernah bisa melarikan diri. Terlebih lagi, minum alkohol bisa merusak tubuh. Hanya dalam waktu setengah bulan, ia mulai memiliki masalah dengan perutnya. Jika suatu hari adiknya tahu soal ini, konsekuensinya akan lebih tak terbayangkan.     

Manajer paham bahwa Wen Xiangyang sebenarnya tidak setuju. Ia tidak bisa memaksanya, sehingga ia mengalihkan topik pembicaraan. "Setelah kau pergi kemarin, Tuan Besar Guo bilang bahwa selama kau setuju mengikutinya, setiap bulan dia akan memberimu 500.000 Yuan. Jika kau benar-benar kekurangan uang, lebih baik kau ikut dengannya agar kau tidak perlu datang lagi ke tempat berasap seperti bar itu."     

Selama setengah bulan terakhir, Wen Xiangyang memiliki gaya penjualan yang unik dan menunjukkan kinerja yang sangat hebat. Kurang dari satu minggu, ia sudah dilirik oleh seorang tamu kaya raya yang hobi menghamburkan uang. Kinerjanya membuat banyak orang iri padanya.     

"Tuan Besar Guo memang suka berhubungan dengan wanita di atas ranjang, tetapi ia sangat murah hati. Kalau tak salah, terakhir kali ia membayar seseorang tarif untuk bercinta sebesar 10 juta Yuan."     

Cerita ini beredar saat Wen Xiangyang baru masuk di bar jazz. Ia sempat mendengar orang-orang di sekitarnya membicarakan hal tersebut. Katanya, dua buah bola baseball dimasukkan di bagian bawah tubuh wanita itu. Seluruh tubuhnya juga hancur.     

Jika bukan karena kekurangan uang, Wen Xiangyang tidak akan mau datang ke tempat seperti itu. Ia juga lebih tidak ingin memiliki hubungan dengan si cabul itu. Ia kira ia bisa mengundurkan diri setelah dua bulan untuk kemudian mencari pekerjaan paruh waktu lain. Namun, ayahnya terlebih dahulu mengancamnya dengan menggunakan adiknya.     

"Manajer, walaupun saya sekarang kekurangan uang, hal semacam ini benar-benar di luar pemikiran saya."     

"Baiklah. Tapi, aku harus mengingatkanmu bahwa Tuan Guo selalu berkata bahwa, paling lama dalam tiga hari, ia akan membuat orang yang ia inginkan berada di tangannya. Kebetulan, hari ini manajer tidak datang. Jika kau benar-benar tidak ingin terjerat olehnya, jangan kembali lagi setelah hari ini."     

Setelah manajer selesai bicara, ia melihat Wen Xiangyang membungkuk dan terdiam di sana. Ia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku pikir kau juga benar-benar kekurangan uang. Bagaimana jika begini? Dalam dua hari, aku akan meminta saudaraku di Muse untuk menghubungimu. Kau lebih baik pergi ke tempatnya. Muse adalah properti keluarga Mu. Tidak akan ada yang berani membuat masalah di sana."     

Muse memiliki tiga cabang di Kota Nande. Wen Xiangyang tidak melihat penjual minuman keras di tempat ia terakhir kali bertemu dengan Mu Lingqian. Orang yang ingin diperkenalkan manajer itu berasal dari bar lain. "Terima kasih banyak, manajer."     

"Kau tidak perlu berterima kasih. Cepat pergilah menjual bir. Lalu, pulanglah lebih awal."     

"Baiklah. Saya pergi dulu."     

Wen Xiangyang membawa anggur dan berniat untuk berkeliling mencari pembeli. Namun, hanya beberapa langkah kemudian, ia dicegat oleh seorang wanita yang mengenakan sepatu hak tinggi puluhan sentimeter dan gaun terbuka. Namanya Linda.     

"Sunny, aku peringatkan kau. Jangan mencari-cari hal yang tidak mungkin. Tuan Besar Guo hanya iseng saja. Tuan Besar Guo paling lama hanya bermain setidaknya selama dua hari. Setelah itu, ia akan bosan!"     

Wen Xiangyang tidak berniat memperhatikan Linda di depannya yang berusaha memprovokasinya. Setelah hari ini, ia akan pergi. Ia hanya ingin mengambil kesempatan untuk menjual beberapa botol anggur demi mendapat komisi lebih banyak.     

"Dasar pelacur sok suci!" tiba-tiba Linda memarahi Wen Xiangyang. Namun, ia malah melihat bahwa Wen Xiangyang tidak terpengaruh.     

Wen Xiangyang masih saja menjual anggurnya. Ia hanya bisa membuka mulutnya untuk menjajakan anggur. Karakteristik anggur Wen Xiangyang ialah setelah diminum, anggur itu tidak akan membuatnya mati. Lampu bar yang sangat terang menyoroti sosok Wen Xiangyang yang tampak begitu polos. Ia terlihat tidak cocok menjadi gadis penjual anggur karena sangat mencolok mata. Beberapa orang yang datang mengira bahwa ia datang untuk membeli anggur. Mereka juga sengaja mencari-cari masalah dan menarik perhatiannya. Namun, ia tahu cara mengatasinya.     

"Oh, Nona. Kau belum lulus kuliah ya? Ayo, kau habiskan botol ini. Aku akan membelikanmu sebotol Lafite."     

Begitu aku menjual sebotol anggur, aku akan menemukan yang lain, pikir Wen Xiangyang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.