Pembalasan Gadis Peliharaan

Ia Tidak Disukai Lagi



Ia Tidak Disukai Lagi

0Setelah mendengar perkataan itu, semua orang tak berkutik. Namun, Mu Lingqian mengabaikan reaksi orang-orang di sekitarnya. Ia berjalan kembali ke arah Wen Xiangyang dan menatapnya dengan rendah hati. Wen Xiangyang memicingkan sudut matanya dan merasa sedikit gugup. Meskipun Mu Lingqian yang membantunya membalas dendam, perlakuan Ye Ying yang sederhana namun kasar telah membuat merasa lega.     

Di saat yang sama, Wen Xiangyang merasa lebih takut pada Mu Lingqian. Hatinya terasa tidak karuan dan ia tidak tahu bagaimana Mu Lingqian akan menghadapinya setelah semua ini. Bagaimanapun juga, ia telah menyinggung perasaan Mu Lingqian. Berbagai pikiran menakutkan yang tak terhitung jumlahnya mulai muncul di pikiran Wen Xiangyang. Namun, Mu Lingqian hanya mengulurkan tangan dan memeluknya.     

Linda tidak menyangka bahwa Wen Xiangyang benar-benar memiliki pendukung yang kuat. Jika tahu lebih awal, ia tidak akan berani menyakiti Wen Xiangyang. Tepat saat ia hendak bersembunyi, suara dingin Mu Lingqian terdengar di telinganya. "Lacak dengan jelas siapa wanita ini. Jangan lepaskan satupun dari mereka yang terlibat masalah ini."     

"Ya, Bos."     

Wen Xiangyang dipeluk oleh Mu Lingqian di depan semua orang dan mereka keluar dari bar jazz. Wen Xiangyang pun menyusut dalam pelukan Mu Lingqian. Ia tidak berani mengatakan sepatah kata pun. Diam-diam, ia hanya berpikir, Aku jelas-jelas menelepon Kak Junyi, tapi mengapa Mu Lingqian yang datang? Tadi pagi dia mengusirku, tapi sekarang dia datang menolongku. Sebenarnya apa maksudnya?     

Terdapat sebuah hotel di sebelah bar. Mu Lingqian langsung membawa Wen Xiangyang ke kamar hotel. Namun, setelah memasuki kamar, Mu Lingqian meninggalkannya di tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Wen Xiangyang hanya duduk di tempat tidur sambil mendengarkan suara air mengalir di kamar mandi. Kepalanya agak pusing setelah minum begitu banyak alkohol. Minum, lalu muntah. Setelah muntah, minum lagi. Belum lagi, ditambah dengan kejadian yang menakutkan barusan.     

Angin dingin bertiup. Wen Xiangyang merasa sakit kepala dan tidak nyaman sehingga ia hanya berbaring di tempat tidur. Sementara itu, Mu Lingqian mengenakan jubah mandi dan berjalan keluar dari kamar mandi. Ia melihat Wen Xiangyang sedang berbaring di atas tempat tidur serta menampakkan sepasang kaki putihnya yang ramping dan pinggangnya yang kecil. Tatapan matanya menjadi lebih dingin.     

Mu Lingqian melangkah maju ke arah Wen Xiangyang dan menyeret gadis itu. Wen Xiangyang yang diseret malah jatuh ke tubuhnya. Ia pun mendorongnya dengan canggung. Melihat Wen Xiangyang akan jatuh ke lantai, ia memeluknya dan kembali menyeretnya untuk membawanya ke kamar mandi.     

Kepala Wen Xiangyang terasa sangat sakit. Ia tersandung saat merasakan seseorang menarik pakaiannya. Ia pun memukul-mukul kepalanya dan melihat seorang pria berdiri di depan matanya. Pria...?     

Wen Xiangyang segera tersadar dan mengerjapkan matanya berkali-kali. Akhirnya, ia melihat wajah pria di depannya. Ia tidak bermimpi. Pria itu adalah Mu Lingqian! Karena terkejut, ia berteriak dengan agak tergagap, "Tuan Mu...?"     

"Diam," kata Mu Lingqian, terdengar tidak suka.     

Wen Xiangyang masih merasa pusing, namun ia segera melihat sekeliling dan mendapati bahwa perabotan itu terlihat seperti kamar hotel. Ia sedikit panik dan bertanya, "Bagaimana bisa kita berada di sini? Untuk apa kau membawaku ke hotel?"     

Sebelum Wen Xiangyang selesai bicara, Mu Lingqian melepas pakaiannya. Ia berteriak sambil menutupi dadanya karena kini ia hanya mengenakan pakaian dalam. "Untuk apa kau melepas pakaianku?"     

"Bagian mana yang belum aku lihat dari seluruh tubuhmu?" kata Mu Lingqian, melirik Wen Xiangyang dengan wajah dingin. "Jika kau bicara omong kosong lagi, aku akan mengusirmu keluar!"     

Wen Xiangyang segera teringat bahwa terakhir kali, Mu Lingqian sepertinya telah memandikannya. Wajahnya tiba-tiba memerah. "Kau... Aku…"     

Mu Lingqian benci aroma anggur, terutama aroma Wen Xiangyang sekarang. Untungnya, Wen Xiangyang tidak memakai riasan tebal hari ini. Jika tidak, Mu Lingqian pasti akan membuangnya ke dalam tangki ikan dan mencuci wajahnya.     

Wen Xiangyang dipaksa mandi dan dibopong keluar kamar mandi. Begitu menabrak tempat tidur, Wen Xiangyang segera masuk ke dalam selimut seperti burung unta. Hanya sepasang matanya yang keluar dari balik selimut. Mu Lingqian meliriknya dan menyeretnya keluar, kemudian melemparkan handuk padanya. "Kau usap sendiri!"     

Rambut Wen Xiangyang membasahi pipinya dan ia menatap Mu Lingqian dengan getaran yang tidak bisa dijelaskan di hatinya. Ia menarik selimut untuk membungkus dirinya dengan erat, lalu mulai menyeka rambutnya. Ketika ia mengamati Mu Lingqian, ia melihat Mu Lingqian pergi ke pintu dan menelepon seseorang. Setelahnya, seseorang segera mengirim sebotol salep dan sebuah dokumen.     

Mu Lingqian mengambil salep dan dokumen yang dikirimkan, lalu berjalan ke arah Wen Xiangyang. Kemudian, ia membuka salep dan mengusapkan ke sebagian wajah gadis itu. Wen Xiangyang ingin mengatakan bahwa ia datang sendiri kesini, tapi ia tidak berani melihat wajah Mu Lingqian yang dingin.     

Setelah mengusap salep ke wajah Wen Xiangyang, Mu Lingqian berdiri tegak dan mengerutkan kening pada si gadis yang begitu bodoh hingga tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Ia menyerahkan dokumen itu kepada Wen Xiangyang dan berkata dengan nada yang sangat dingin, "Bawa!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.