Pembalasan Gadis Peliharaan

Mengapa Kalian Memiliki Kunci Rumahku?



Mengapa Kalian Memiliki Kunci Rumahku?

0"Iya. Maaf merepotkan kalian."     

"Xiangyang, kau tak perlu sungkan."     

Setelah itu, tidak terdengar balasan di ujung telepon. Yan Xin pun kembali berbicara dengan nada sedikit khawatir. Lalu, ia menguap. "Xiangyang, setengah bulan ini kau di mana saja? Setelah pernikahan Lin Hao, kau meminjam 200.000 Yuan lalu menghilang. Setiap aku meneleponmu, ponselmu tidak mati tetapi tidak ada yang menjawab. Aku pergi ke rumahmu untuk mencarimu dan menunggumu hingga tengah malam, tapi aku tidak juga menemukanmu. Jika kau tidak menelponku, aku mungkin akan pergi mencari kakakku dan memintanya pergi mencari seseorang untuk mencarimu."     

"Aku selalu ada di rumah, tetapi akhir-akhir ini aku mencari pekerjaan paruh waktu. Ketika kau mencariku, mungkin aku sedang pergi bekerja," terang Wen Xiangyang sambil tersenyum, sedikit menyesal, "Xiao Xin, maaf telah membuatmu khawatir. Kau tahu bahwa ponselku selalu tidak ada baterai."     

Yan Xin tidak tahan dengan ponsel Wen Xiangyang, "Jika bukan karena ponsel itu pemberian Shaojie, aku benar-benar ingin kau membeli ponsel yang baru. Ponsel lama ini tidak akan berfungsi. Atau, kau bawa dua ponsel saja?"     

"Satu sudah cukup," kata Wen Xiangyang sebelum berhenti bicara. Ia teringat ponsel yang terakhir kali ia terima tempo hari dan ia tidak bisa tidak bertanya, "Xiao Xin, apakah kau mengirimiku ponsel baru?"     

"Tidak. Ponsel apa?"     

Apakah bukan dari Xiao Xin? pikir Wen Xiangyang. Sedikit kebingungan muncul di matanya. "Oh, tidak ada. Mungkin seseorang mengirim ponsel ke tempat yang salah."     

"Bisa jadi," balas Yan Xin tak acuh. Dengan cepat, ia mengalihkan topik pembicaraan. Suaranya masih sedikit bersemangat. "Xiangyang, kau tentu belum tahu betapa menyedihkannya Lin Hao dan Chen Yunxi karena Tuan Zhao. Belum lagi, Wang Li dijebloskan ke penjara di Nande. Aku mendengar orang-orang bilang bahwa sesuatu terjadi pada keluarga Lin Hao. Saat ini, mereka mencari seseorang untuk meminjam uang untuk berbalik. Tapi, menariknya, aku tidak tahu siapa yang merilis berita bahwa dia menyinggung keluarga Mu. Akibatnya, di seantero kota Nande yang besar ini, tidak ada seorangpun yang berani meminjamkan uang pada keluarga Lin Hao. Keluarga besar mereka juga memutuskan hubungan dengan mereka. Oh, ya, Xiangyang. Bagaimana kabarmu dan pria tampan yang datang membantumu di pesta pernikahan itu? Apakah di hari itu kau bersenang-senang di pulau itu?"     

Wen Xiangyang menangkap bahwa Yan Xin memiliki kesan yang sangat baik tentang Mu Lingqian. Ia pun ia tidak tahu bagaimana caranya memberitahu Yan Xin bahwa ia akan menjual dirinya untuk mendapatkan uang.     

"Sudah selesai, begitu saja." Wen Xiangyang takut Yan Xin menjadi khawatir, sehingga ia segera mengalihkan topik pembicaraan. "Xiao Xin, istirahatlah. Aku harus berangkat untuk bekerja paruh waktu di siang hari. Aku tutup teleponnya."     

"Baiklah, baiklah. Hati-hati di jalan. Kau tidak perlu terburu-buru membayar uangku."     

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menutup telepon."     

"Baiklah. Sampai jumpa."     

Wen Xiangyang menutup telepon itu tepat saat taksi yang ditumpanginya sampai di bank. Ia datang ke bank untuk mentransfer uang sebesar 200.000 Yuan dari kartu hitam Mu Lingqian ke kartunya. Lalu, ia melihat bahwa jam baru menunjukan pukul 10 pagi. Ia pun berencana untuk pulang terlebih dahulu dan kembali di sore hari untuk berangkat kerja paruh waktu.     

Begitu Wen Xiangyang sampai di lantai bawah apartemennya, ia melihat orang-orang yang sepertinya sedang mengangkut pindahan ke bangunan tempatnya tinggal. Ia pun menghindari mereka yang sibuk pindahan dan naik ke lantai atas. Namun, beberapa langkah kemudian, ia melihat stiker familier yang menempel di perabotan.     

Ketika Wen Xiangyang melihat stiker yang tertempel di meja komputer, ia bergegas mempercepat langkahnya ke atas. Ia berlari ke pintu rumahnya dan mendapati bahwa orang-orang yang mengangkut pindahan itu berasal dari pintu rumahnya yang kini terbuka lebar .     

"Siapa kalian? Mengapa kalian memiliki kunci rumahku?"     

Begitu Wen Xiangyang bertanya, keluar seorang pria dari dalam ruangan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.