Pembalasan Gadis Peliharaan

Makanan Yang Lunak dan Lembut



Makanan Yang Lunak dan Lembut

0Tatapan Mu Lingqian jatuh pada wajah polos Wen Xiangyang. Kemudian, ia berkata dengan sangat dingin, "Jika makanan itu tidak enak, kau bisa pergi keluar untuk belajar memasak dulu sebelum kembali ke vila ini."     

Wen Xiangyang mengerutkan kening, kemudian mengangkat alis. "Baiklah. Jika tidak enak, kau bisa mengusirku."     

Begitu Wen Xiangyang selesai berbicara, ia berbalik dan keluar. Kemudian, ia segera menangkap seekor ikan dan kembali bekerja di dapur. Setelah setengah jam, aroma harum menguar dari dapur.     

Wen Xiangyang berjalan ke dapur sambil memegang panci dan berteriak ke arah Mu Lingqian yang berada di ruang tamu, "Tuan Mu, makanan enak sudah matang! Cepat datanglah dan makan!"     

Cara Wen Xiangyang berbicara dan berteriak membuat Mu Lingqian mengalihkan perhatiannya sejenak dari dokumennya ke arah gadis itu. Sejak Wen Xiangyang mengetahui identitas Mu Lingqian, ia memberi tahu gadis itu bahwa ia harus menyaring perkataannya berkali-kali sebelum berani mengatakannya. Nada bicara seperti itu menunjukkan bahwa sifat Wen Xiangyang berubah kembali seperti gadis barbar yang datang ke Muse untuk mencarinya dulu.     

Wen Xiangyang tidak menyadari perubahan sikapnya sendiri karena kini ia sibuk membanggakan keterampilannya. Jika ikan rebus tanpa tahu, namanya bukan ikan rebus. Namun, karena Mu Lingqian tidak suka tahu, ia mengganti tahu dengan sayuran dan mie.     

"Tuan Mu, aku tidak tahu apakah kau suka makan pedas atau tidak, jadi aku membuatnya setengah pedas. Jika kau suka cabai, aku akan menambahkan lebih banyak cabai lain kali. Jika kau tidak suka, untuk selanjutnya akan aku kurangi," kata Wen Xiangyang sambil membawa peralatan makan dan menyusunnya di atas meja.     

Begitu Wen Xiangyang selesai berbicara, ia merasa ada yang memberikan tatapan menindas padanya dari belakang. Ia pun melihat ke belakang dan seketika terkejut melihat bayangan Mu Lingqian hingga membuatnya mundur dua langkah. Apakah pria ini berjalan tanpa suara? batinnya.     

Mu Lingqin mengerutkan keningnya saat melihat Wen Xiangyang nyaris membentur meja di belakangnya. Ia mengulurkan tangan, namun menariknya kembali. Penyelamatan ini membuat Wen Xiangyang jatuh ke lengannya.     

"Kau begitu takut padaku?" tanya Mu Lingqian. Suaranya yang tidak bahagia terdengar dari atas kepala Wen Xiangyang.     

Jika Wen Xiangyang masih tidak takut pada Mu Lingqian setelah mengetahui identitas pria itu, dunia ini akan kosong tanpa orang tersisa. Jika Mu Lingqian kesal, ia bisa menjebloskan Wen Xiangyang ke dalam penjara dan Wen Xiangyang pasti tidak akan bisa menemukan siapapun yang bisa membantunya.     

Wen Xiangyang terdiam dan menjadi sangat kaku, membuat wajah Mu Lingqian menjadi benar-benar dingin saat ia bilang, "Kau bisa..."     

Wen Xiangyang mendengar perkataan ini dan dengan cepat memeluk pinggang Mu Lingqian. "Tuan Mu, aku tidak takut padamu. Kau adalah Tuanku. Aku terlambat untuk menyenangkanmu. Bagaimana aku bisa takut padamu?"     

Daripada takut membuat Mu Lingqian marah dan dijebloskan ke penjara, Wen Xiangyang sekarang lebih takut jika nanti Mu Lingqian berkata, 'Kau bisa pergi.'     

Mu Lingqian mengulurkan tangan dan melepaskan tangan Wen Xiangyang yang memegang pinggangnya. Ia berkata dengan dingin, "Aku tidak ingin lagi mendengar kau memanggilku dengan sebutan Tuan Mu."     

Kalau kau tidak ingin dipanggil Tuan Mu, lalu aku harus memanggilmu apa? Bos? Atau, pria tampan? pikir Wen Xiangyang. Ia benar-benar tidak bisa menebak apa yang dimaksud Mu Lingqian.     

"Mu…" Wen Xiangyang membuka mulutnya dan ingin bertanya pada Mu Lingqian tentang bagaimana ia harus memanggil pria itu. Namun, saat ia baru mengucap kata itu, mata dingin segera Mu Lingqian menyapu tatapannya. Ia hanya bisa mengatakan satu kata, "Mu... Mu…"     

Mu Lingqian mengerutkan kening saat mendengar panggilan ini. Wen Xiangyang pun berpikir dalam hati, Uang itu tidak menguntungkan seperti yang aku bayangkan.     

Mu Lingqian menjawab perkataan Wen Xiangyang dengan dingin, "Sayang."     

"Hah?"     

"Apa yang masih kamu lakukan?"     

Wen Xiangyang tersadar oleh suara acuh tak acuh Mu Lingqian. Ia pun tersenyum. Dengan senyum di wajahnya, ia membantu Mu Lingqian menarik kursi untuknya. Ia juga secara aktif membantu Mu Lingqian membagi dua potong ikan ke dalam mangkuknya. "Ikan yang baru dibunuh dan langsung dimasak pasti dijamin lezat dan segar. Daging ikannya akan langsung meleleh di mulut dengan sangat lembut."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.