Pembalasan Gadis Peliharaan

Tidak Mengenal



Tidak Mengenal

0"Beri aku alamatnya!" perintah Mu Lingqian.     

Ketika pria berjaket putih itu mendengar respons Mu Lingqian, ia terdengar seperti menahan emosinya. Ia mengatakan kata demi kata hingga menjadi kalimat sambil memandang ke arah Wen Xiangyang dan Yan Junyi. "South Street Road, Kafe Mocha. Jika kau ingin memergokinya, datanglah lebih awal. Saya tidak bertanggung jawab untuk bisa menghentikan mereka."     

Pria itu ingin mengatakan bahwa Wen Xiangyang dan Yan Junyi sedang mengobrol. Padahal, sebenarnya mereka tidak membicarakan tentang apapun. Hanya Yan Junyi yang memberikan pertanyaan-pertanyaan, sedangkan Wen Xiangyang berusaha berbohong atau mengubah topik pembicaraan.     

Jika Wen Xiangyang bisa menyelesaikannya sendiri, ia tidak ingin merepotkan Yan Junyi. Ditambah lagi, tunangan Yan Junyi juga sudah pernah menemuinya. Namun, ia tak berdaya. Ia hanya mempunyai Yan Xin dan Yan Junyi sebagai dua orang temannya.     

Keduanya berbicara selama setengah jam dan ponsel Yan Junyi telah berdering setidaknya sepuluh kali. Wen Xiangyang melihat bahwa Yan Junyi sangat sibuk. Ia melambai padanya sambil tersenyum, lalu berkata, "Kakak, jika kau ada urusan, kau bisa pergi dulu. Akan kutunggu hingga kau menghubungi pihak rumah sakit, jadi tolong kabari aku kembali."     

Belum lama ini, Yan Junyi dipercaya memegang jabatan manajer sehingga ia kini benar-benar sangat sibuk. Ia melihat bahwa Wen Xiangyang baik-baik saja dan ia juga sudah bertanya beberapa kali. Ia pun memanggil pelayan kafe dan memesan salah satu kue keju susu paling terkenal di kafe itu untuk Wen Xiangyang, kemudian pergi meninggalkan kafe.     

Kafe Mocha adalah kafe kelas atas. Secangkir kopi saja bisa mencapai harga 300 Yuan. Menu spesial dari kafe ini adalah kue keringnya. Sepotong kue kering paling murah berharga 500 Yuan dan hanya tersedia lima puluh potong kue dalam sehari. Yan Junyi sudah terlanjur memanggil pelayan sehingga Wen Xiangyang tidak perlu merasa sungkan lagi. Ia hanya perlu duduk dan menunggu kuenya datang.     

Masalah paling mendesak yang harus Wen Xiangyang pikirkan adalah bagaimana caranya menghadapi Mu Lingqian. Ia berpikir keras tentang bagaimana menghadapi pria itu tanpa harus menyinggungnya dan memprovokasinya. Ketika ia ingin melangkah mundur, ada seseorang berhenti di sisinya.     

Wen Xiangyang pikir setelah selesai berbicara dengan Yan Junyi, ia baru saja kembali. Ia segera berbalik badan sambil tersenyum. Namun, ia melihat seseorang berdiri di sampingnya dengan mata yang suram, seluruh wajah yang tampak membeku seperti dilapisi es, dan bibir yang berjajar rapat. Orang-orang di kafe itu terlalu takut untuk melihat langsung ke Mu Lingqian, begitu pula Wen Xiangyang. Bahkan, ia tiba-tiba berdiri dari kursinya karena terkejut.     

"Mu, Mu…" Wen Xiangyang mendadak tergagap.     

Mata Mu Lingqian terlalu dingin dan ekspresinya terlalu menakutkan. Saat Wen Xiangyang masih terpaku karena tidak tahu bagaimana Mu Lingqian akan memperlakukannya, ada seorang gadis cantik berbicara di samping telinganya. Gadis itu berkata, "Yah, bukankah itu Tuan Mu, pelanggan yang jarang datang? Mengapa kau bisa datang ke sini?"     

Wen Xiangyang mendengar perkataan gadis itu dan ia mengalihkan pandangannya. Ketika ia melihat Mu Lingqian, tubuhnya mulai terasa panas. Kemudian, ia melihat seseorang yang mengenakan rok panjang berwarna merah api yang tidak beraturan. Orang itu sedang berjalan ke arah Wen Xiangyang dan Mu Lingqian.     

Gadis muda itu menekankan jarinya ke bibirnya, dan kukunya yang merah panjang terlihat sangat indah. "Nona ini adalah…"     

"Aku tidak mengenalnya," kata-kata dingin keluar dari mulut Mu Lingqian.     

"Kau tidak mengenalnya…" ulang gadis muda itu sambil memandang Wen Xiangyang dengan senyum penuh arti. "Karena kau tidak mengenalnya, kalau begitu kita duduk saja di sana. Kebetulan Hua Xiaoyu ada di kafe. Orang itu, aku makan lima kue hari ini," katanya. Kemudian, gadis itu meraih tangan Mu Lingqian dan melempar kecup jauh pada Wen Xiangyang. "Nona, Anda berjodoh dengan saya. Biar saya yang membayar bon pembelian Anda hari ini. Ingat, nama saya Qin Sha. Anda bisa memanggil saya Shasha."     

Setelah Qin Sha selesai berbicara, ia meraih tangan Mu Lingqian yang lain. Wen Xiangyang merasa lega setelah melihat kepergian Mu Lingqian. Ia pun berterima kasih kepada Qin Sha. Ia tidak peduli hubungan apa yang dimiliki Qin Sha dengan Mu Lingqian. Setidaknya, Qin Sha menyelamatkan hidupnya untuk sementara.     

Tapi… Mu Lingqian berkata ia tidak mengenalku? batin Wen Xiangyang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.